8. Si Pembawa Sial

116 12 4
                                    

Sejujurnya Yoongi malas sekali sarapan di rumah, namun Yoongi terakhir kali makan adalah pagi kemarin di toserba dekat sekolah, saat ini tubuhnya membutuhkan nutrisi dan tenaga demi menghadapi persetannya dunia sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya Yoongi malas sekali sarapan di rumah, namun Yoongi terakhir kali makan adalah pagi kemarin di toserba dekat sekolah, saat ini tubuhnya membutuhkan nutrisi dan tenaga demi menghadapi persetannya dunia sekolah.

Yoongi turun gontai dari kamarnya, di meja makan Yoongi hanya menemukan ibu sambungnya sendirian, di atas meja hanya ada dua piring dan dua gelas di depan kursinya dan kursi ibunya. Tidak ada ayahnya.

Seperti biasa Hyesung selalu menyambut Yoongi dengan hangat walau tak pernah mendapat balasan baik.

Hyesung memberi tahu Yoongi kalau sudah tiga hari ayahnya dinas di luar kota dan mungkin pulang besok atau lusa. Pantas Yoongi merasa lebih leluasa belakangan ini.

"Yoongi, kau mendengar sesuatu tadi malam?" Hyesung mencoba mangajak Yoongi berbicara. Namun seperti biasa Yoongi diam seperti batu dan terus menyuap makanan seolah Hyesung tak pernah ada di hadapannya.

"Sepertinya ada kegaduhan di rumah tetangga baru, kemarin saat lewat disana kau tak melihat apapun?"

Yoongi menaikan sebelah alisnya, tangannya berhenti menyuap. Pertanyaan Hyesung cukup menarik perhatiannya. Mungkinkah ini ada kaitannya dengan Enola yang cukup lama di tunggunya tadi malam. Apakah terjadi sesuatu pada Enola di sebelah sana.

Untuk saat ini yang bisa Yoongi lakukan hanyalah berdoa, semoga Enola baik-baik saja.

¤¤¤

Yoongi masuk ke ruang kelas, namun saat berada di depan pintu mendadak auranya terasa sangat berbeda. Pandangan dan sorot mata mereka pada Yoongi bukan sinis seperti yang selama ini didapatkan, melainkan lebih dari itu. Seisi kelas menatap Yoongi dengan sangat keji dan hina. Yoongi mencoba bersikap apatis dan berjalan santai menuju bangkunya.

"Lihatlah iblis itu masih berani masuk hari ini"

"Ah dia memang bukan manusia"

"Aku tak tahan lagi satu kelas dengannya"

"Dia beruntung karena dia orang kaya"

"Terbuat dari apa hatinya"

"Dia memang dilahirkan tak punya hati"

Suara-suara itu itu terdengar lebih mengerikan dari yang selama ini terimanya, dan Yoongi berusaha untuk tetap mengabaikan semua. Namun entah kenapa semakin dibiarkan suara-suara itu semakin terdengar kejam dan berani. Yoongi merasa ini sudah keterlaluan. Yoongi bangkit dan menendang kursi ke arah belakang hingga patah saat membentur loker.

"Apa maksud kalian, sialan" Yoongi menyelami tiap-tiap netra mereka penuh amarah, alhasil mereka yang tersorot tidak berani lagi mengintimidasinya.

"Hanya itu yang bisa kau lakukan, menggertak, menendang, menghancurkan apapun yang ada di sekitarmu, termasuk perasaan orang lain?" Younjung tak tahan tetap diam akhirnya berani bersuara, dirinya lah satu-satunya yang masih menantang tatapan maut Min Yoongi.

Ethereal || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang