Ini masih pagi, tapi kepala Min Yoongi sudah jatuh di atas meja. Mengungkung hampir seluruh wajahnya menggunakan tas. Kabel panjang bergelayut di menghubungkan ponsel dan lubang telinga. Sekilas Yoongi terlihat tertidur. Akan tetapi sebenarnya ia sedang berfantasi di dunianya.
Yoongi seperti penderita autis di kelas. Duduk bangku sudut belakang sendirian dan sibuk dengan aktivitasnya. Tidak ada yang bersedia duduk di dekatnya ataupun berteman dengannya. Sebab ia termasuk pemuda yang paling malas di dekati disekolah. Yoongi bukan seorang kriminal atau mahkluk tidak waras. Melainkan seorang pemuda yang mendedikasikan diri untuk melanggar aturan. Bukankah itu sama saja?
Yoongi memang suka melanggar aturan namun tidak dalam hal belajar, lelaki itu selalu mendapat nilai terbaik di kelas bahkan ditingkatannya. Yoongi berprinsip :
"sekolah untuk belajar, jika bukan lebih baik tidur"
Pak Yang, si guru bahasa terkenal menakutkan seantero sekolah masuki ruangan. Kelas akan segera dimulai. Seperti biasa, pak Yang selalu mengadakan kuis sebelum kelas dimulai. Bermaksud mengetahui apakah siswanya benar-benar mengulang pelajaran minggu lalu.
"Min Yoongi!, sudah saya bilang untuk meninggalkan isi kepala anda yang tidak berguna itu dirumah" sudah menjadi tradisi bagi Pak Yang menghardik Yoongi sebelum kelas dimulai.
Yoongi tidak mengindahkan ucapan pendidiknya. Pak Yang semakin mendidih. Dengan segala perhitungan Pak Yang melempari Yoongi menggunakan kapur. Alhasil, Yoongi tersadar ketika kapur yang masih baru itu berhasil mendarat tepat di ubun-ubunnya.
Bukannya takut Yoongi mengambil kapur itu dan melemparkan kembali ke arah sang guru. Untunglah Pak Yang menghindar jadi kapur itu meleset dan hampir mengenai kepala Pak Yang.
"Adil bukan?" Gerutu Yoongi mengusap ubun-ubunnya.
Pak Yang berusaha menahan gejolak emosinya. Yoongi seharusnya mendapat hukuman karena perbuatan kurang ajar, namun pak Yang tidak ingin berurusan panjang dengan pemuda itu. Sebab berurusan dengan Yoongi sama saja berurusan dengan pejabat negara. Masalah kecil bisa menjadi besar. Bukan hanya Pak Yang, seluruh guru lain pun tidak ingin berurusan dengan pemuda bermarga Min tersebut. Dahulu Yoongi pernah menghajar seorang guru sebab si guru memperlakukan siswa lain dengan kasar padahal siswa tersebut hanya terkena imbas dan fitnah dari siswa yang di anak emaskan guru tersebut. Yoongi melakukannya bukan tanpa alasan, ia hanya menuntut keadilan dari sikap guru yang suka semena-mena pada siswanya. Walau Yoongi salah satu siswa pintar tapi ia tidak pernah mendapat apresiasi dari gurunya karena attitude nya yang sangat buruk. Jika bukan karena prestasi dan kontribusi ayahnya pada sekolah, mungkin Yoongi sudah lama di keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal || Min Yoongi
FanfictionHujan adalah hal yang paling di benci oleh seorang Min Yoongi. Dimana hujan adalah tempat semua penderitaan masa lalu kembali menghantuinya. Namun kebenciannya pada hujan perlahan pudar semenjak seorang gadis bergitar muncul di setiap hujan turun. M...