11. Tugas Sejarah

73 7 3
                                    

"Kau datang?" Seohee menyambut Yoongi dengan senyum secerah mentari ketika Yoongi berjalan ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Kau datang?" Seohee menyambut Yoongi dengan senyum secerah mentari ketika Yoongi berjalan ke arahnya. "aku yakin kau pasti datang" imbuhnya.

"Kenapa tidak pergi bersama saja?" Yoongi sedikit protes bernada malas walau sebenarnya Yoongi hanya sekedar basa basi.

"Ah, tadi sebelum ke sini aku ke suatu tempat dulu. Lagipula, aku juga takut membuatmu tak nyaman" Seohee menggulum senyumnya.

Yoongi mendesah, ia mencoba mengalihkan pandangannya menatap sekitarnya "Jadi mereka tidak akan datang?" gumamnya datar.

"Ya begitulah" Seohee tersenyum tipis sambil menatap layar ponselnya sesaat yang menampilkan pesan singkat dalam grup chat kelompok sejarah.

"Tapi tidak apa-apa. Toh kita bisa menyelesaikannya berdua, bukan?" Seohee berusaha meyakinkan sembari menyikut Yoongi.

"Terserah" Yoongi mendengus dan mulai melangkah meninggal Seohee yang masi mematung "Jadi kapan kita mulai?" Imbuhnya.

Sebenarnya pagi itu Min Yoongi, Cheon Seohee, Kim Namjoon dan Go Younjung hendak melakukan observasi untuk tugas kelompok sejarah. Mereka sudah membahas di grup chat memilih benteng Hwaseong sebagai objek tugas mereka. Mereka memang sudah berjanji untuk melakukannya hari ini. Namun beberapa menit sebelum bertemu Namjoon dan Younjung mendadak tidak bisa ikut. Namjoon beralasan punya urusan mendadak, sementara Younjung mengatakan ada acara keluarga yang tidak bisa di tinggalkan. dan sebagai gantinya Namjoon dan Younjung yang akan mengolah hasil observasi hari ini.

Ternyata Seohee sebelumnya sudah membeli tiket. Sayangnya, pesan Namjoon dan Youngjung masuk saat Seohee baru membeli tiket. Dua tiket yang tersisa Seohee berikan pada anak-anak yang ada di dekat benteng sebelum Yoongi datang tadi.

Setelah menukarnya. Yoongi dan Seohee pun masuk ke area situs bersejarah itu, dimana bangunan-bangunan kayu kuno berdiri kokoh meski telah berusia ratusan tahun. Pepohonan tinggi di sekeliling memberikan suasana sejuk dan tenang, serta memberikan perasaan seperti kembali ke masa lalu. Seohee tampak antusias, ia segera membuka buku catatan kecilnya dan mulai mencatat beberapa hal dan mengambil kamera usang yang ia bawa.

"Yoongi, lihat?" Seru Seohee sambil menunjuk pada ukiran kayu di salah satu pilar bangunan utama. "Detail ukirannya cantik sekali. Apa kau tahu bahwa setiap ukiran punya makna simbolis?"

"Tentu saja" jawabnya angkuh "Setiap pola melambangkan keberuntungan dan perlindungan, kan?"

"Oh! Kau tahu juga, ternyata" jawab Seohee terkekeh. "Aku kira kau tidak akan tertarik dengan hal-hal seperti ini" Seohee sebenarnya hanya iseng. Gadis itu hanya mencoba mencairkan suasana yang cukup canggung di antara keduanya.

Yoongi tersenyum remeh "Aku tidak sebodoh itu, tahu?"

Mereka berdua kemudian melanjutkan observasi mereka ke bagian-bagian lain dari bangunan tersebut. Sesekali, Seohee akan berhenti dan bertanya pada Yoongi tentang hal-hal kecil, seperti fungsi dari sebuah ruangan atau filosofi di balik penataan halaman. Yoongi menjawabnya dengan cermat, walau ia menjawab dengan malas namun dalam dirinya Yoongi sebenarnya sangat gugup karena tidak terbiasa mendapat perhatian begitu dari seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ethereal || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang