❤️‍🩹 18 [ One car ]

227 7 0
                                    

Hallo semuanya.. Masih stay baca cerita ini? Kalau masih stay Makasihh banget yaa udah mau baca
Cerita aku makasih banget ini mah🥲



Btw Aku minta do'a ya semoga saudara kita (Palestine) bisa bebas dari Sibab* isriwil

Aamiin..


Happy Reading guysss



ᰔᩚᰔᩚᰔᩚ











⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅










Mobil bermerek BMW berwarna hitam itu terparkir sempurna di sebuah gadung tinggi nan besar. para penjaga berbaris di kiri dan kana, lalu satu seorang penjaga membuka pintu utama mobil tersebut, kemudian Keluarlah sosok pria bertubuh tinggi dan kekar, jas hitam melekat ditubuhnya, sangat pas untuk pria itu pakai dengan postur tubuh yang bagitu bagus, para penjaga membungkuk memberi tanda hormat kepada pemilik perusahaan gedung ini.

"Selamat datang kembali Tuan muda Al" ucap seorang pria paruh baya dengan jas kantoran nya

Ya dialah Alfarezza Embrata.

Al tidak menjawab atau pun membalas pria itu, dia langsung melongos pergi dari tempat itu dan segera masuk ke dalam, lalu pria paruh baya tersebut memberikan instruksi untuk para penjaga agar kembali ke tugas awal mereka, pria paruh baya itu langsung mengikuti tuan muda nya untuk ke ruangan khusus 'CEO'.

"Tidak perlu mengikuti ku, suruh Dion ke ruangan saya" ucap Al langsung memasuki lift, lift berjalan ke atas dan sampai lah di atas, Al segera keluar dari lift dan menuju ke ruangannya, Saat sudah masuk dia melihat-lihat sekitar dan langsung duduk di kursi besar khusus nya.

"Saya merindukan gadis kecil saya, Sedang apa dia?" Al menyilangkan kakinya dan langsung mengeluarkan ponselnya.

"Kirim poto keseharian gadis saya ".ucap Al Kepada Pendengar di sebrang sana, tanpa menunggu jawaban dari sebrang sana, Al langsung mematikan ponselnya dan langsung menyalakan komputernya.

Tok.. Tokk.. Tokk

"Masuk" ujara Al.

"Tuan, anda memanggil saya?" tanya pria bernama Dion itu dengan sopan.

"Tidak usah formal" ujar Al yang masih fokus pada layar monitor di hadapan nya.

"Gimana kabar lo? betah di sana?" ucap dion dengan menggunakan bahasa dulu mereka sewaktu SMA, Dion langsung duduk di sofa yang tak jauh dari jendela besar.

"betah, ngga betah, harus tinggal disana" balas Al kepada dion.

"Hahaha, bener.. Gimana cewek disana matep-mantep ngga?" ujar dion yang masih terkekeh.

"Ara lebih menarik daripada jalang diluar sana" ujar Al dengan dingin.

"Anjer Al, yang bener aja lo.. Masih suka lo sama gadis SMA itu?" Ujar dion

"Kata gua mah ya, mending langsung nikahin aja kan nanti lo bisa unboxing tu cewek sepuasnya" Dion langsung menyeburkan tawanya kala melihat Wajah Sahabatnya ini sedikit memerah.

You 're Mine Babe  Only mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang