❤️‍🩹19 [ Don't like it]

222 4 0
                                    

Hallo senang anda berkenan untuk membaca cerita saya.
Jangan lupaa yaa vote dan komen kalau ada kesalahan.

Jangan lupa jaga kesehatan kalian okey.







Happy Reading guysss.

ᰔᩚᰔᩚᰔᩚ









⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅








Saat ini ara tengah berada di rumahnya, ia masih kesal dengan perihal masalah tadi dengan brian, Siapa dia mengatur-ngatur kehidupannya, kaka bukan, omnya juga bukan.

"Seharusnya dia tau, dia siapa disini" ucap Ara sembari memeluk gulingnya yang bergambar buah peach berwarna pink dipadu dengan putih.

Flashback on

Saat ara memasuki rumahnya ia melihat brian yang sedang berdiri di sebuah sopa dengan wajah datarnya.

"Darimana saja" ucap brian dengan dingin.

"Apa kakak tidak melihat baju yang aku kenakan? Tentu saja habis pulang sekolah" jawab ara dengan nada lelahnya.

"Bukankah jam pulang itu jam tiga (3) tepat? Lalu mengapa Anda baru pulang jam setengah lima (5)? " ujar Brian dengan nada tegas.

"Sudahlah aku ingin istirahat" ujar ara sembari berjalan menaiki anak tangga.

"Aku sedang berbicara denganmu nona Amara Bilqis" brian mencekal pergelangan tangan ara dengan erat.

"Sudah kubilang aku lelah, Aku ingin istirahat apa kau tidak mengerti itu? " ara saat ini masih bisa untuk menahan kesabarannya.

"Aku hanya bertanya padamu nona, kau darimana saja sampe pulang hampir jam lima? Kemana saja kau? Dan siapa pria itu?" tanya kembali brian dengan nada hampir meninggi.

"Kak, udah ya ara lelah nanti aja bertanyanya" sungguh ara ingin segera berbaring dikasur king size nya, dan ingin segera membersihkan badannya.

"Jawab dulu pernyataan dari saya nona" brian menekankan kata nona nya dengan tajamnya.

"CUKUP AKU LELAH, KUMOHON AKU HANYA INGIN SENDIRI, JANGAN GANGGU AKU, Dan ingat ini kamu..hanya seorang bodyguard saja." Ara sedikit berteriak dengan kencang, ara tidak kuat untuk menahan amarahnya

Ara langsung menyentakan pergelangan tangannya yang tadi dicekal oleh brian dengan kasar, dan langsung berlari dengan pelan untuk menaiki tangga rumahnya.

Brakkkk

Terdengar gebrakan pintu dengan keras, brian menghelan nafasnya dengan kasar Brian sadar akan posisinya sekarang. lalu segera ia menyusul ara untuk berbicara kembali brian hanya ingin tau siapa pria yang bersama ara.

Tok.. Tok.. Tokk...

"Nona saya minta maaf, sungguh saya hanya ingin tau siapa pria itu?" tanya brian dibalik pintu kamar ara.

" saya ingin anda menjauhi pria itu, asal anda  tau  nona dia tidak akan baik untuk mu tolong jauhilah pria itu nona, segeralah bersihkan badanmu lalu turun saya akan memasak untuk anda" brian menghelan nafasnya dengan pelan, ara sama sekali tidak menyaut.

You 're Mine Babe  Only mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang