Prolog

14.8K 951 75
                                    

Note: Cerita ini merupakan spin off Chocodate. Jadi kalau udah baca Chocodate, kalian tahu Top Indrawan. Selain hadir di Chocodate, Top juga hadir di cerita Shitty Sometimes yang masih bisa dibaca. (Soalnya Chocodate cuma ada versi buku aja) hehe Tapi cara bacanya Chocodate dulu, Shitty Sometimes, baru Thank you ini ehehe biar nggak bingung :3

Enjoy~~~

Ada lucunya nggak? Ada dong ehehe

Ada lucunya nggak? Ada dong ehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Divisi legal perusahaan Sun Telekomunikasi sedang sibuk-sibuknya mengurus beberapa berkas untuk menanggapi tuntutan yang dilayangkan kepada mereka. Seisi ruangan memiliki tugas penting supaya tuntutan tidak menimbulkan dampak yang cukup besar untuk perusahaan.

Tiba-tiba kesibukan divisi legal menjadi perhatian direktur perusahaan yang setiap sebulan sekali memantau kinerja seluruh pegawai. Bukan terobosan baru, direktur yang baru beberapa tahun menggantikan direktur lama hanya mengikuti rutinitas dari direktur lama. Jadi, direktur baru tinggal mengikuti.

"Selamat siang, Pak Top."

Sapaan paling lantang mengudara, berhasil membuat pegawai yang lain menoleh dan menghentikan kegiatan mereka dalam sekejap. Pegawai lain pun ikut menyapa, yang mana segera ditanggapi dengan jawaban yang sama dan senyum dari sang direktur.

"Sepertinya saya datang di waktu yang salah. Kalian boleh lanjutin kerjaan kalian. Anggap aja saya nggak datang," ucap sang direktur dengan ramah.

Instruksi itu menjadi jawaban bagi para pegawai untuk melanjutkan tugas mereka. Sang direktur pun melihat-lihat pekerjaan yang dikerjakan. Beberapa di antara mereka gugup sampai berharap bisa pura-pura pingsan. Walau direktur tampak ramah, kalau ada kesalahan, direktur bisa menjadi harimau yang menerkam semua orang tanpa ampun.

Seperti yang lain Kasih juga sibuk mengurus pekerjaan. Namun, ada masalah yang mulai datang. Sang direktur berdiri di sampingnya. Hal itu membuat Kasih menoleh, sedikit mendongak untuk melihat sang direktur.

"Kasih, nanti pas kamu datang ke pengadilan sama Bu Dea dan Pak Aziz jangan lupa catat semuanya. Tanpa terkecuali," ucap sang direktur.

"Baik, Mas."

Balasan Kasih terucap dengan lantang dan keras hingga membuat rekan-rekannya terkaget-kaget, terbelalak, sampai ada yang tersedak air. Suasana mendadak hening. 

"Ya, ampun ... ma-ma-maksud saya, Pak. Maaf, Pak," ralat Kasih gelagapan.

"Kalau rindu sama suami jangan sampai dibawa ke kantor, Kasih. Masa manggil bos sampai salah gitu? Bikin jantungan aja," celetuk Sandra, yang kemudian segera mengatup mulut saat bos divisinya memelotot.

Kasih menggigit bibirnya. Masalahnya suami yang sering dipanggil Mas adalah direkturnya sendiri. Terlalu sering memanggil sang direktur seperti itu di rumah. Iya, laki-laki bertubuh gagah, tinggi, dan berwajah rupawan bernama Makrotop Indrawan adalah suaminya sejak empat bulan yang lalu.

Thank You For CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang