Lomba

371 42 4
                                    

Udara malam yg menusuk tulang membuat mereka ber 7 menggigil kedinginan. Bahkan dengan jaket dan sarung pun, dingin masih bisa menembus hingga bagian kulit.

Mereka terlihat seperti ingin naik gunung. Jaket berlapis lapis, sarungan,syal mengalung di leher, dan tak ketinggalan kaos kaki.

" Gustiii adeem pollll" keluh Abi.

" Cepetan masuuuk" Miko mendorong dorong Harsa didepannya.

Mereka masuk bergantian ke dalam rumah bernuansa Jawa itu. Alias rumah yg masih joglo.

Di rumah itu sudah ada belasan pemuda yg berkumpul melingkar. Beberapa diantara mereka sibuk bercengkrama ataupun memainkan ponsel.

Setelah mereka menyapa untuk basa basi mereka akhirnya duduk. Arjuna melihat sekeliling. Melihat lebih detail rumah ini,karena terakhir kali ia hanya fokus mencari binar.

Arjuna celingukan,menatapi dinding dan lemari yg ada di ruang tamu itu. Namun satupun tidak ada foto masa kecil binar. Yg ada hanyalah sebuah bingkai foto pernikahan jaman dulu.

" Ngapa sih lu? Nyari binar?" Tebak Abi.

" Hehe iyaa. Ini kan rumahnya siapa tau dia ikutan"

" Ati ati lo. Dari tadi udah di awasin sama Abang nya noh" peringatnya sambil menyenggol lengan Juna. Mengkode untuk melihat Yogi yg dari tadi memang memperhatikan mereka berdua.

" Njir! Serem amat"

Yogi mulai berbicara. Membuka pembahasan dengan salam dan basa basi. Lalu menuju ke inti bicara. Dimana perencanaan acara 17 an akan dilaksanakan.

" Jadi untuk acara lomba atau perayaan nantinya saya serahkan pada kalian. Nanti kita bisa ambil mufakat"

" Bagian syukuran 17 an bukan urusan kita kan bang? Atau tetep di urus kita juga?" Tanya salah satu pemuda.

" Kita cuma memutuskan lomba2 dan acara selanjutnya. Acara misal ada nobar film atau lainnya" jawab Yogi.

" Yo ws lomba ne opo wae?" Sang sekretaris sudah siap meng list lomba.

Mulai lah mereka menyebutkan beberapa lomba yg memang biasa diadakan pas 17 an.

" Oke tak ulangi ya. Lombanya terdiri dari : makan kerupuk,lomba balap karung pake helm, tarik tambang, pecah air, masukin paku ke botol, estafet kodok, terakhir panjat pinang"

Anggota KKN terkejut saat mendengar ada yg janggal. Estafet kodok? Mereka baru ini dengar.

" Estafet kodok gimana mainnya? Estafet tapi lompat2?" Tanya Miko ga kebayang.

" Bukan mas. Itu beneran pake kodok nantinya" jawab pemuda di sebelah Miko.

" Hahhhh?!" Anggota KKN shock berat.

" Apa ga geli mas?"

" Ya itu tantangannya. Biar mereka berani sama hewan tapi tidak bermaksud menyiksa"

" Nanti ada aturan lebih jelasnya"

" Agak lain desa ini" celetuk Gita berbisik.

.
.
.

Lomba untuk peringatan kemerdekaan negara pun di mulai. Riuh suara manusia dan tepuk tangan membuat semangat para peserta lomba semakin membara.

Terik dari sang mentari tidak melunturkan keantusiasan warga. Dari balita hingga lansia ikut serta dalam meramaikan acara 17 an.

Mahasiswa KKN pun merasakan betapa kompak dan solid nya warga Bumi Rahayu dalam perayaan ini.

Ditengah keseruan lomba dan sibuknya panitia. Arjuna adalah oknum yg selalu saja mencari seseorang. Dia dapet bagian dokumentasi.

Wayang soon to be Sayang [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang