08

1.1K 114 8
                                    

Astaga kepencet publish kemarin wkwk. Maaf ya lama up nya.

>>>>

Selamat tinggal tanah lama penabur luka. Izinkan kami berjalan ke barat mencari obat penebus dosa

🐶🍑🐶🍑🐶🍑

"Tidak makan malam."

"Tidak minum obat juga."

"Bahkan tidur di luar ruangan."

Shua melipat kedua tangannya di depan dada, menatap tajam ke Jason yang ia marahi seperti anak kecil. Dia sangat terkejut mendengar laporan dari penjaga semalam. Bagaimana bisa pasiennya tidur di luar ruangan?

Sedangkan Jason menundukkan kepala, bibirnya mengerucut lucu karena dia tahu kali ini memang dia yang salah. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Bagaimana cara membujuk Kak Shua itu?

Walaupun begitu, Jason merasa tidak dimarahi. Ada perasaan senang dan hangat yang menyentuh dirinya.

Keputusannya sudah bulat, dia akan membuat memori baru. Cerita dimana dia akan mulai mempercayai dan menikmati hidup. Biarlah nanti akhirnya bagaimana, tidak salah juga kan untuk mencoba percaya kembali?

"Kak Shua jangan marah."

"Aku tidak marah. Aku kesal!" Bibir Shua juga mengerucut sebal.

Alba terkekeh melihat keduanya, mereka seperti sedang beradu siapa yang paling lucu. Diam-diam dia mengambil gambar keduanya, hanya untuk kenangan.

"Sudah sudah. Lebih baik kita sarapan dulu. Bukannya ada yang ingin mencoba makan di kantin hari ini?"

Pukul 6 pagi, penjaga di lorong mendapati pertanyaan dari Jason yang tiba-tiba keluar dari kamar. Pertanyaan tentang kantin rumah sakit rehabilitasi yang berseberangan dengan kolam di taman.

Apa menu di kantin seperti yang dia makan selama ini? Atau berbeda?

Apa makanan paling enak di kantin?

Apakah pasien bisa makan di sana?

Berapa harga makanan di sana? Atau itu gratis?

Jena-pengawal beta yang selama ini bertugas menjaga Jason sedikit terkejut. Dengan sabar dia menjawab dan menjelaskan menu apa saja yang ada di kantin. Bahkan jika ada biaya, cukup menggunakan nama Manggala agar semuanya gratis.

Senyum manis itu diperlihatkan untuk pertama kalinya kepada Jena. Korban yang datang dari Lab praktik ilegal, memiliki ketakutan dan trauma mulai menunjukkan tanda-tanda keberanian. Perlahan tapi pasti perubahan itu ada nyatanya.

🐶🍑🐶🍑🐶🍑

Kantin Rumah Sakit terletak di sebelah taman, areanya cukup terbuka dan sangat luas. Menjangkau hingga kolam ikan dan lapangan. Siapapun bisa datang ke sini, dari staff hingga keluarga pasien.

"Apa kantinnya selalu ramai?"

"Tidak terlalu ramai jika pagi hari. Tenang saja Jason."

Jason masih mencoba untuk memberanikan diri mengikuti langkah kaki Alba. Dia meyakinkan dirinya semua akan baik-baik saja.

Tetapi sekuat apapun manusia, pasti ada titik rendahnya, ada kelemahannya. Jason mulai berkeringat, dia takut bagaimana tatapan orang yang akan melihatnya? Apa mereka semua tahu jika dia pasien dari korban Lab ilegal? Apa mereka akan jijik jika mengetahui ada alpha cacat?

Mix n Match! [GyuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang