cry day.

394 77 1
                                    

"NOO!!" Aku terbangun dari tidurku.

Harry Styles membunuh orang tuaku?

Elisabeth's P.O.V

"Lisa! Ada apa?" Sara masuk kedalam kamarku. Aku melihat sekeliling untuk memastikan kalau aku masih berada di kamarku. Kurasa badanku berkeringat.

"Aku hanya mengalami mimpi buruk." Jawabku.

"Apa kau mau memberitahuku?"

"Sepertinya tidak."

Biasanya ketika aku mengalami mimpi buruk, aku pasti akan melupakannya saat bangun. Tapi yang satu ini, aku mengingat setiap detailnya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Sara.

"I'm fine." Aku mengalihkan pandanganku dari Sara. Jika aku menatap matanya, dia akan tau kalau aku sedang berbohong. Itu seperti kemampuannya, dia bisa tau jika seseorang sedang berbohong.

"Dimana Mike?" Tanyaku setelah keheningan menyelimuti kami.

"Dia sudah pergi bekerja. Aku akan pergi sebentar lagi. Apa kau mau sekolah?" Tanyanya.

"Yeah, lagipula aku baik-baik saja." Kataku sambil bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Apa mimpi itu nyata? Apa Harry membunuh orang tuaku?

Terlintas begitu banyak pertanyaan di otakku. Bagaimana jika mimpi itu nyata? Aku yakin mimpi itu punya maksud tersendiri. Sebut aku berlebihan, tapi inilah yang kurasakan. Ini sangat membingungkan!

Aku mengelap air mataku yang mengalir dipipiku. Aku melihat diriku di kaca. Mataku terlihat bengkak dan merah, pasti karena menangis tadi. Bibirku kering. Rambutku terlihat sangat tidak beraturan.

Aku tidak bisa kesekolah seperti ini. Aku melepas bajuku dan membungkus rambutku dengan shower cap. Aku mandi dengan cepat.

Setelah semuanya sudah beres. Aku mengambil tasku dan dengan cepat menuruni tangga. Aku melihat jam di handphoneku.

7:53.

Aku punya 7 menit sebelum kelas dimulai.

"Sara, aku sudah telat!" Teriakku dan berlari ke pintu setelah mendengar 'selamat tinggal' darinya.

Aku bergegas menuju ke mobil dan mulai mengendarai mobilku dengan cepat.

Ketika sudah sampai di sekolah, aku hanya punya 3 menit untuk berlari menuju kelas. Mengingat begitu banyak tangga yang harus kulewati membuatku putus asa. Sudah pasti aku telat.

Hebat! Aku akan terkena hukuman!

"Aku disini! Jangan memberiku hukuman!" Aku berteriak ketika sampai di depan kelasku.

Semua orang menatapku. Sial! Aku menjadi pusat perhatian lagi!

"Ms.Branlyn, kau terlambat lagi." Kata Mr.Kevin.

"Oh ayolah, hanya beberapa menit! Jangan memberiku hukuman." Responku ketika aku masih berusaha mengatur nafasku.

"Baiklah. Tapi ini yang terakhir. Kau sangat beruntung kau hanya telat beberapa menit." Katanya.

"Yeah. Apa kau tau betapa berjuangnya diriku untuk sampai kesini?" Gerutuku pelan.

Aku berjalan menuju tempat dudukku disebelah Harry. Selama pelajaran berlangsung, kami berdua tidak saling membuka percakapan.

Setelah mendengar Mr.Kevin yang membicarakan tentang dansa sekolah. Bel akhirnya berbunyi. Tapi sayangnya bukan bel istirahat, melainkan menuju pelajaran selanjutnya.

gotta be you // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang