Elisabeth's P.O.V
Rabu ini aku tidak pergi ke sekolah. Begitupun kemarin. Aku menangis sepanjang hari dari kemarin dan hari ini aku merasa sedikit lebih baik. Aku berpura-pura sakit didepan Sara dan untungnya saja Sara percaya.
Aku mendapat pesan non-stop dari kemarin. Dari Liam, Niall, El, Monic, Louis dan Zayn. Aku tidak membalas satupun pesan dari mereka. Aku tidak bisa berkata yang sebenarnya kepada mereka, dan aku juga tidak bisa berbohong kepada mereka, jadi tidak membalas pesan mereka mungkin pilihan yang terbaik. Setelah mendapat 20 pesan dari mereka semua, aku mematikan ponselku karena setiap kali ponselku bergetar, aku merasa bersalah.
Aku berusaha melupakan tentang Harry tapi setiap kali Sara berbicara atau aku melihat sesuatu, membuatku teringat dengan Harry. Aku ingin bertemu dengannya, tapi aku yang berkata kalau aku tidak ingin bertemu dengannya lagi. Aku seperti orang idiot.
Ini belum seminggu semenjak aku bertemu dengannya dan setiap kali ali memikirkannya, aku merasakan perasaan aneh didalam diriku.
Apa itu karena aku menyukai Harry?
Tidak mungkin! Maksudku dia sangat jauh dari tipeku tapi dia yang aku inginkat. Urgh! Mungkin aku butuh bantuan, kalau aku menelfon El atau Monic mereka pasti akan menanyakan banyak hal. Mungkin Sara yang terbaik saat ini.
Aku turun dari ranjangku. Dan turun kebawah. Kulihat Sara sedang menonton tv.
"Hey Lis, merasa lebih baik?" Tanyanya.
"Yeah, kurasa." Balasku. "Umm, Sara?"
"Yeah?" Tanyanya masih menatap tv.
"Umm,, bisakah aku berbicara denganmu? Tentang sesuatu?" Tanyaku sambil menatap kebawah.
"Tentu Lis. Ada apa?" Dia membalikkan seluruh badannya menghadapku dan mematikan tv.
"Okay, jadi ada pria..umm..disekolah.." ucapku gugup.
Sara menjadi sedikit semangat begitu mendengar kata 'pria' dari mulutku.
"Benarkah? Jadi kau suka dengan pria itu?" Tanyanya semangat.
"Aku tidak tau." Balasku melihat wajahnya. Muka semangatnya berubah menjadi muka bingung.
"Apa maksudmu? Kau suka atau tidak?" Tanyanya.
"Aku bingung bagaimana menjelaskannya. Setiap kali aku melihatnya, aku merasakan sesuatu yang aneh dan aku tidak tau perasaan apa itu." Jelasku.
"Bagaimana penampilannya?" Tanyanya lembut.
"Kau berjanji tidak akan marah dan memberi tau Mike?" Tanyaku.
"Okay,"
"Dia berambut keriting..umm..bermata hijau. Dan mempunyai lesung pipi." Aku tersenyum sambil membayangkan wajah Harry dikepalaku.
"Terlihat menarik, tapi kenapa aku harus marah?"
"Um.. bagaimana ya mengatakannya? Dia mempuntai tato disekujur badannya." Bisikku. Dia terdiam.
"Apa kau marah?" Tanyaku.
"Tidak, maksudku tidak terlalu. Manusia membuat tato karena suatu alasan Lis. Apa kau pernah berbicara dengannya?" Tanyanya.
"Yeah. Kami harus mengerjakan tugas sejarah bersama-sama."
"Itu bagus. Gunakan waktu itu untuk mengenalnya lebih jauh."
"Okay. Terima kasih Sara, aku akan berjalan-jalan sebentar." Responku sambil berdiri.
"Okay. Jangan telat untuk makan malam. Oh dan beritahu aku kalau sesuatu terjadi diantara kau dan si -- . Siapa namanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
gotta be you // h.s
RandomKehidupan sempurna Elisabeth Branlyn hancur ketika kedua orang tuanya meninggal dunia. Karena kejadian itu, membuat ia harus memulai segalanya dari awal. Tinggal bersama keluarga kecil kakaknya dan memasuki sekolah baru untuk tahun terakhirnya di Hi...