Pagi hari ini seperti biasa jihan bersiap untuk pergi kuliah, hari ini hanya ada dua kelas yang akan dia ikuti, dengan perasaan yang riang ia pun turun dari kamarnya."mah, adek hari ini bawa bekal aja ya?"
ucapnya pada sang bunda
"tumbenan bawa bekel dek, sarapan dirumah aja atuh"
jihan yang mendengarnya hanya tersenyum
"adek mau makan dikantin aja mah, udah siang ini"
sang bunda pun hanya mengangguk paham dan menyiapkan bakal untuk putrinya, setelah siap ia pun menyerahkan bekal pada putrinya itu
"nih, awas aja ilang lagi wadah nya"
jihan yang mendengarnya hanya mendelik sebal
"iya ih iyaa, adek berangkat"
tak lupa sebelum berangkat ia berpamitan pada sang ibunda
jihan mengendarai motor scoopy berwarna hitam kesayangannya, dengan helm yang berwarna pink yang ia sangat sukai
-
sesampainya dikampus ia bergegas untuk memasuki kelasnya
"JIHAAANN"
Jihan pun menoleh dan tersenyum, ternyata yang memanggilnya adalah degas, yaa teman masa kecilnya hingga saat ini
"kok ga nyamper si ji? kan bisa bareng kita"
jihan yang mendengarnya hanya tersenyum geli
"lupa, kesiangan tadi"
degas yang mendengar ucapan sahabatnya itu mendelik sebal
"ayo ke kelas"
ucapnya sambil menggandeng lengan jihan
setelah kelas selesai mereka berdua berjalan bersama untuk ke kantin, mereka berdua tak luput dari perhatian banyak mahasiswi disana
jihan juga mendengar beberapa bisikan seperti
"masa si kak jihan sama kak degas cuma temenan? orang mesra gitu"
"ga mungkin cuma temen sii"
"liat tuh, kak degas aja gandeng kak jihan mulu"
jihan yang memang sudah biasa mendengarnya pun hanya mengacuhkan mereka
jujur jihan juga sering berpikir hal yang sama, apakah ia dan degas hanya akan menjadi teman saja? yaa, jihan menyukai degas lebih dari sekedar teman, tapi apakah degas memiliki perasaan yang sama?
"ji, jihan!"
jihan pun tersadar
"eh iya, kenapa gas?"
degas pun menatap jihan heran lalu mencubit pipinya gemas
"mau makan apa jihan nathania?"
ia menatap sebal sang empu yang mencubit pipinya asal
"sakit tau!!"
"ngga usah gas, aku bawa bekel"
degas yang mendengarnya menatap heran sahabatnya itu
"tumben banget, kenapa?"
jihan membuka kotak bekalnya lalu menatap degas
"aku ga sempat sarapan gas, mau?"
degas mengangguk dan membuka mulutnya mengisyaratkan jihan untuk menyuapinya
jihan yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya tekekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
short story jihyo
Short Storyshort story mengenai beberapa idol yang setiap cerita castnya akan berbeda