pada hari ini jihan tidak memiliki energi untuk keluar dari kamarnya, namun sedari tadi sang ibunda terus saja memanggilnya untuk sarapan, bukan sarapan sih, lebih tepatnya makan siang, karna jam sudah menunjukan pukul 11.00
"aduh kak, anak gadis kok bangun siang sih"
ucap sang ibunda.
"ini kan hari minggu bun, pengen males malesan"
ucap jihan sembari menatap ibundanya sayu.
"gaada, kamu makan dulu. habis itu baru boleh males malesan lagi"
jihan hanya mengangguk patuh mendengar ucapan ibundanya itu, ia pun segera menghabiskan sarapan nya.
setelah menghabiskan sarapan nya, ia pun membersihkan bekas makan nya.
"jihan keatas lagi ya bun"
ibunda jihan pun hanya mengangguk mendengarnya, ia tau bahwa putrinya pasti kelelahan karna pekerjaannya.
saat sudah berada di kamar nya, ia beristirahat sambil bermain dengan ponselnya, tiba-tiba ponselnya berdering.
"halo, kak?
"halo sayang"
ah, rupanya itu Morgan. kekasih jihan yang sudah lama memadu kasih dengannya, mereka sudah berpacaran lebih dari 3 tahun.
"tumben kak Morgan telpon, kenapa kak?
disebrang sana kekasih nya mendelik sebal.
"emang telpon pacar sendiri gaboleh???
jihan yang mendengar ucapan kekasih nya itu tertawa, Morgan memang ambekan.
"ya boleh dong, udah beres emang kerja nya?"
Morgan menghela nafas pelan.
"belum, tapi aku ga tahan kangen sama kamu yang"
jihan yang mendengar nya merasa geli karna ucapan kekasihnya itu, mereka hanya tidak bertemu selama seminggu, mengapa Morgan berbicara seolah mereka tidak bertemu selama 10 tahun???
"lebay, nanti lagi juga kan bisa??"
Morgan yang mendengar nya tak terima.
"enak aja lebay, kamu tau? aku bisa pingsan kalo ga denger suara kamu jihan"
jihan tertawa terbahak-bahak, nada kesal dan ucapan sang kekasihnya cukup membuat jihan terpingkal.
"AHAHAHAHA, apasii kakkkk"
"emang bener kok, kamu gatau aja gimana sayangnya aku sama kamu"
jihan terkikik mendengar ucapan sang kekasih.
"iya deh iya, terimakasih ya kak udah selalu kabarin aku dalam kondisi apapun"
jujur, hal ini membuat jihan terharu. pasalnya sebagai pemilik perusahaan, Morgan tentu memiliki peran yang sangat penting, namun apapun kondisinya Morgan selalu berusaha untuk sekedar memberi kabar.
"urwelcome sweetheart, besok aku jemput ya? udah kangen bangett"
"heem, mau kemana kita?"
Morgan berpikir sebentar, lalu...
"apart aku aja mau? kita nyantai aja gapapa?"
"MAU MAU!!!"
Morgan menjauhkan ponselnya ari telinganya, suara jihan cukup membuat telinganya sakit sekarang.
"semangat amat kamu"
"iyalah, udah lama ga ke apart kakak. sekalian belanja buat diapart ya?"
Morgan tersenyum di seberang sana, sungguh mudah untuk membuat wanitanya inu senang, jihan tidak pernah meminta barang mahal, tidak pernah menuntut untuk dibelikan ini itu. selalu mengerti keadaannya, itu lah hal yang selalu membuat Morgan jatuh cinta disetiap saatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story jihyo
Short Storyshort story mengenai beberapa idol yang setiap cerita castnya akan berbeda