perbedaan antar pasangan itu memang lah hal yang biasa, menurut jihan justru itu adalah hal yang menyenangkan bagi hubungan utu sendiri. seperti hal nya ia dan sang suami, perbedaan watak mereka sangat jauh berbeda, jihan yang banyak berbicara dan mudah sekali marah, dan wisnu yang jarang berbicara dan memilih untuk diam apabila ia sedang kesal.
"mas, hari ini mau pakai kemeja warna apa?"
ucap jihan sembari memilih kemeja di lemari pakaian suaminya.
"terserah kamu aja"
lagi-lagi hal itu yang diucapkan oleh wisnu, syukur lah suaminya itu bukan tipe orang yang pemilih, jadi ia bisa memilih pakaian mana pun yang menurut nya cocok, suaminya pun tak pernah protes.
setelah menyiapkan pakaian untuk wisnu, jihan pun turun untuk menyiapkan sarapan.
"mas pulang malem hari ini ya"
jihan yang mendengar nya mengerucutkan bibirnya sebal.
"gamauuuu, nanti aku sendirian atuh"
wisnu hanya tersenyum dan mengusap rambut istrinya lembut.
"mas usahain pulang awal ya, jangan cemberut ah"
jihan tersenyum penuh kemenangan, memang mudah untuk membujuk suaminya ini.
mereka sarapan sambil banyak berbincang banyak hal dimeja makan.
"eummm, mas"
wisnu menoleh kepada istrinya,
"hari ini mau pergi ke spa sama kak naya ya? boleh ga?"
jihan menatap suaminya dengan tatapan memohon dan penuh harapan, ia takut wisnu tak memberi nya izin kali ini.
"iya boleh, pulangnya jangan kemaleman, bisa?"
jihan mengangguk semangat, dan membuat gerakan hormat kepada suaminya.
"siap bos!"
wisnu tertawa akan tingkah jihan, sungguh istrinya itu memang pandai dalam membujuk dengan wajah cantik dan tatapan polos nya itu, ia heran mengapa ia gampang terbuai dengan rayuan maut istrinya itu.
"aku berangkat"
jihan pun segera membawa tas kerja wisnu dan menghantarkan nya sampai halaman rumah, tak lupa sebelum pergi ia mengecup kening jihan dengan mesra sebelum akhirnya pergi untuk bekerja.
sementara itu jihan, sesuai dengan apa yang ia katakan pada wisnu, ia berangkat untuk spa bersama sepupunya naya, mereka menghabiskan banyak waktu bersama dan bersenang-senang.
"ji, kamu belum mau pulang? nanti suami kamu marah"
jihan yang sedang menikmati gelatonya hanya menatap naya malas.
"elah kak naya, mas wisnu gaakan marah kali, kaya gatau aja"
naya mendengarnya mendelik sebal, ia pun mengetuk kepala jihan dengan keras, sepupunya ini memang betul-betul berkepala batu.
"anjir kak nay, sakit!"
-
sementara itu ternyata wisnu sudah sampai dirumah sejak tadi, ia pulang tepat saat adzan maghrib berkumandang.
ia kira saat dirumah ia akan disambut hangat oleh istrinya, namun nihil batang hidung jihan saja tak terlihat saat ini.
sementara jihan, ia panik setengah mati saat mobil wisnu sudah terparkir dihalaman rumah mereka, ia pun membuka pintu dan melihat wisnu dengan pakaian santai nya duduk dengan tatapan kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story jihyo
Short Storyshort story mengenai beberapa idol yang setiap cerita castnya akan berbeda