keluarga cemara

67 10 1
                                    

gimana si rasanya jadi seorang istri sekaligus ibu dari dua orang anak?
ditambah dengan suami yang sifatnya menjadi dambaan semua wanita tentunya bahagia, seperti yang dirasakan jihan.

rutinitas nya setiap hari hanya menyiapkan bekal untuk sang suami dan kedua anaknya, serta menyiapkan sarapan serta makan malam untuk mereka.

sebenarnya rutinitas rumah tangga sudah di handle oleh para asisten rumah tangga di kediaman kaindra, tapi tetap saja jihan masih sering turun langsung ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk orang tersayang.

pada pagi hari

"morning bu" ucap sang anak perempuan jihan sembari mengecup sebelah pipi sang ibunda

"morning anak ibu, Jackie masih belum bangun sayang?" tanya sang ibunda pada yunaira.

yang ditanya hanya menggeleng sembari menikmati sereal yang sang ibu siapkan.

"pagi sayang" ucap sang suami sembari mengecup mesra pipi sang istri, jihan hanya tersenyum dan mengecup pipi bima.

"pagi juga sayang" anak perempuan mereka yang melihat pemandangan itu hanya dapat pasrah akan kelakuan orang tuanya, puluhan tahun menikah tapi orang tua nya ini masih saja bucin.

"yah, bangunin dulu anaknya atuh, daritadi dibangunin kakaknya susah banget."

bima hanya menggeleng mendengar ucapan sang istri, karna memang puta mereka sangat susah yang namanya bangun pagi, ntah dari siapa kebiasaan itu menurun.

tak lama setelah itu, bima menghampiri putranya.

"jack, bangun udah jam 7. ayah hitung sampe 5 kalo ga bangun ayah sama kakak tinggal"

jack yang mendengar ucapan sang ayah segera bangkit dan berlari ke kamar mandi. Bima hanya dapat terkekeh melihat kelakuan putranya itu.

"udah bangun yah?"
bima hanya mengangguk dan segera menghabiskan sarapannya.

"heran banget, kalo dibangunin ibu nya sama kakak nya susah banget bangun" ucap jihan sembari berdecak sebal.

"ibu, kakak hari ini pulangnya sorean ya? pengen ke mall dulu sama Chaeri, boleh?"

sang ibu mengangguk sembari mengemas bekal untuk sang anak.

"boleh, sebelum jam 6 udah dirumah ya?"

akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba

"PAGI IBUUKUU SAYAAANG" teriakan sang anak menggema di seluruh kediaman mereka

"astagaaa, jangan teriak-teriak atuh nak"

jack yang ditegur sang ibu hanya tersenyum tanpa dosa, ia segera mengikuti sang ayah dan kakak untuk menikmati sarapan mereka.

tiba-tiba anak perempuan mereka mengatakan sesuatu yang mengejutkan jihan.

"bu, tau ga? adek punya pacar tau"

jihan yang mendengarnya jelas terkejut, sang putra biasanya jarang memiliki interaksi dengan seorang perempuan, apalagi ini sampai punya pacar.

"betul dek?" jihan menatap sang putra

"NGGA LAHH" jack menatap kakaknya sebal, sementara tersangka hanya menatapmu dengan tatapan mengejek

"ibu, dia tuh suka sama adek. tapi adek gamau, gajelas banget si kak"

jihan hanya tersenyum mendengar penjelasan sang putra.

"kalo pun mau punya pacar juga boleh kok, asal ibu sama ayah tau, ya? asal kamu ga melebihi batas, ya kan yah?"

bima mengangguk setuju, anak-anaknya sudah beranjak dewasa tidak ada salahnya untuk memulai sebuah percintaan.

"iya, boleh. tapi kalo ayah dengar hal-hal yg buruk selama kakak dan adek punya pacar, ayah gaakan kasih kalian pacaran lagi"

yura dan jack membuat gerakan tangan hormat sebagai bentuk mengerti atas ucapan sang ayah.

"udah udah, cepet berangkat kalian"

mereka pun bergegas menyelesaikan sarapan mereka, tak lupa mereka berpamitan kepada ibunda tercinta.

"ibu, adek hari ini pulang cepet ya"

jihan mengangguk menanggapi sang putra.

"kakak jam 6 sudah dirumah, sesuai janji"

setelah itu mereka semua pun pergi, anak-anak yang bersekolah, dan sang suami yang bekerja.

sementara jihan, ia hanya bersantai dirumah seharian, menikmati fasilitas yang suaminya berikan padanya. nikmat bukan jadi jihan? dapat anak-anak yang sangat menyayangi nya, dan juga suami yang siap memberikan apa saja untuknya.

tak lama, pukul 16.00 sang putra pun sudah pulang

"assalamualaikum ibu"

jihan pun menghampiri sang putra, ia mencium seluruh wajah sang putra selepas ia mencium tangan sang bunda.

"waalaikumssalam. katanya pulang cepet dek? kok telat"

jack pun menatap sang ibunda melas

"macet ibu, kesel banget aku"

jihan tertawa melihat tingkah lucu dari sang putra.

"adek makan dulu, ibu udah masak itu"

"ay ay captain" ia pun segera berlari menghampiri meja makan, karna memang perutnya sudah menggema minta diisi sedari tadi.

tak lama setelah sang putra, sang suami pun datang, ia mengecup kening sang istri mesra.

"kakak belum pulang bu?" tanyanya.

"belum yah, maen dulu sama chaeri dia, kamu makan dulu aja"

pukul 18.00 pas, sang putri pun pulang. anak-anaknya memang sangat patuh dan menghormati apapun yg ia dan suami katakan.

"assalamualaikum ibu, kakak pulang"

"waalaikumsalam kak, cepet mandi dulu abis itu turun makan ya?"

sang putri hanya mengangguk dan segera berlari kekamar untuk membersihkan diri.

setelah makan malam bersama, mereka pun beristirahat ke kamar masing-masing.

dikamar, bima menghampiri sang istri yang sedang menggunakan serangkaian kosmetik nya.

"udah cantik itu" jihan hanya mendelik mendengar ucapan sang suami

"diem ah, awas dulu kamu nya" bima hanya merengut dan menghambur kasur terlebih dahulu.

setelah selesai, ia menghampiri sang suami dan berbaring disamping nya, ia memeluk sang suami dengan nyaman.

bima mengelus lembut pundak sang istri dengan sesekali mengecup pucuk kepala sang istri.

ah, betapa bahagianya menjadi jihan.

short story jihyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang