Rogue Mate - Bab 2

374 35 2
                                    

Aldebaran menyeringai menatap Zoia yang tertidur pulas di atas kasur. Dengan tubuh telanjang bulat dalam sekejap Aldebaran sudah berada diatas ranjang yang Zoia tempati.

Wanita itu telentang di bawah tubuh telanjangnya. Aldebaran menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Zoia, menghirup rakus aroma manis yang menguar dari tubuh matenya itu.

Bibir tebal Aldebaran, menjelajahi setiap titik nadi di leher Zoia. Meninggalkan ruam dan bercak kemerahan disana.

Tidak cukup sampai disana, Aldebaran lalu melarikan bibirnya ke rahang Zoia, menciumnya dan merambat naik lagi hingga berakhir di bibir, mencumbu rakus benda kenyal yang agak terbuka itu.

Aldebaran tersenyum, mengusap bibir manis Zoia dengan tatapan membara. Kulitnya bersih bersinar bagaikan pualam, alisnya terukir cantik dengan kening berkerut, bulu matanya lentik menggoda, hidung mungil yang mancung, serta belahan dagu dan bibir merah muda wanita itu, Aldebaran merasa mabuk hanya dengan menatapinya.

Sekali lagi ia mencecap rasa manis bibir itu. Menjilat bibirnya sendiri dengan mata terpejam saat aroma manis matenya itu semakin menusuk hidung.

Matanya mengkilat penuh gairah menatap tajam pada bongkahan bulat dengan ujungnya yang berwarna pink, tepat saat Aldebaran melepaskan pakaian atas wanitanya itu.

Aldebaran melingkupinya dengan telapak tangannya yang besar, menggenggamnya dengan begitu pas. Seakan benda itu memang hanya tercipta untuk kedua tangannya. Untuk Aldebaran nikmati.

Payudara kiri Zoia, ia remas--awalnya cukup pelan dan hati-hati. Namun semakin lama remasannya semakin kuat. Ujung lidahnya menari-nari di puncak merah muda Zoia yang telah tegang sempurna, pada payudara yang satunya lagi.

Di dalam kamar itu yang gelap itu hanya terdengar suara decapan yang terdengar haus, karena mulut Aldebaran yang tidak berhenti memainkan payudara Zoia.

Aldebaran memainkan sepasang gunung kembar itu sesuka hati, meremas, mencengkram, memilin, dan memutar-mutarnya. Puting itu ia hisap dan ia tarik-tarik menggunakan tangan.

Zoia tidak sadar. Ia terlelap dengan sangat pulas dalam tidurnya.

Sembari menurunkan pakaian yang dikenakan wanita itu. Bibir Aldebaran mulai meninggalkan kecupan demi kecupan diatas kulit Zoia dengan hati-hati. Lalu bibirnya bergerak terus turun kebawah dan berakhir pada kain segitiga berenda yang ada di selangkangan wanitanya itu.

Perlahan ia lepaskan celana dalam yang Zoia kenakan. Kedua matanya berbinar menatap tubuh bawah Zoia yang tersembunyi, merekah merah dan basah. Air liurnya mungkin akan menetes sebentar lagi.

Ditekannya paha Zoia keatas hingga kakinya naik. Ia tiup lembah basah itu dan milik Zoia meresponnya dengan berkedut-kedut.

Gairah Aldebaran semakin meningkat drastis. Pria itu kemudian menjulurkan lidahnya kebagian intim Zoia, membauinya untuk beberapa saat sebelum menggerakkan lidahnya disana. Naik dan turun.

"Milikmu sangat harum mate." Aldebaran benar-benar gila saat ludah dan lendirnya pun tumpah membasahi sprei.

Zoia orgasme ditengah ketidaksadarannya.

Rogue MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang