Pagi itu, suasananya terasa aneh. Zoia yang paling menyadari perubahan itu. Alpha Sergio memang orang yang tidak banyak bicara, namun bukan berarti orang itu akan terus diam dalam kebisuan apalagi saat ada dirinya di meja makan seperti saat ini. Terlebih ada Allysa- yang merupakan tamu di tempat mereka.
"Kenapa kalian jadi saling diam, tidak biasanya?" Zoia memecah keheningan di meja makan ruangan itu yang secara kebetulan memang hanya diisi oleh mereka bertiga.
Beta Eliot telah ditugaskan untuk mengirim utusan yang akan menyampaikan pesan pada Red Moon Pack mengenai keberadaan Allysa di Pack mereka, sementara pria itu sendiri tengah di sibukkan dengan kegiatan melatih scouts baru.
Ya, meninggalnya Gamma Zenas, membuat Eliot mengambil alih tugas Gamma sementara waktu selama posisi Gamma masih kosong.
Masalahnya karena pembantaian hari itu, mereka banyak kehilangan warrior jadi perlu mencari kandidat baru. Bagaimana pun juga warrior adalah komponen penting yang melambangkan kekuatan sebuah pack.
Alpha Sergio berulangkali melirik ke arah Allysa, menunggu wanita itu mengatakan kebenaran tentang hubungan mereka seperti janji wanita itu.
Namun, tidak ada tanda-tanda Allysa ingin mengatakannya sekarang. Hal itu yang membuat Sergio kesal. Dia tidak ingin masalah ini terus berlarut-larut hingga menimbulkan ketidaknyamanan di antara hubungan mereka bertiga. Namun, Allysa justru bersikukuh untuk tidak memberi tahu Zoia setelah apa yang mereka berdua lakukan semalam.
Tidak akan pernah ada waktu yang tepat sampai kapanpun, karena sejak awal semuanya telah salah. Moon Goddes sengaja mempermainkan kisah cinta mereka hingga jadi seperti ini.
"Ada sesuatu diantara kalian?"
"Tidak ada. Aku akan pergi mandi," kata Sergio pada akhirnya. Hal itu, membuat Allysa menatap Sergio sembari menghela napas lega. Namun Zoia rupanya menyadari ada yang salah dengan kedua orang yang baru saling mengenal itu.
"Katakan saja padaku? Mana tahu aku bisa membantu."
"Bagaimana dengan mandi bersama, Zoi? Kita sudah lama tidak melakukannya bukan?"
Zoia menoleh cepat kearah Alpha Sergio yang tiba-tiba bertanya seperti itu. Tidak terdengar seperti godaan-lebih seperti pria itu ingin pamer kemesraan. Tapi untuk apa Sergio memamerkan hal tersebut pada Allysa.
Dan hal itu rupanya berhasil mengalihkan Zoia dari rasa penasarannya. Terbukti saat Zoia balik bertanya pada Alpha Sergio, ingin memastikan apa yang telinganya tangkap tidak salah dengar.
"Apa?"
"Mandi bersana, Zoi. Jangan buat aku harus mengulangi hingga ketiga kalinya di depan Allysa."
"Astaga, kau tidak punya malu." Zoia langsung menatap Allysa dengan perasaan malu bercampur sesalnya. "Allysa, maaf. Kami ...."
"T-tidak papa, Zoia. Kalian kan sudah bertunangan."
Melihat kepergian dua orang itu, Allysa tanpa sadar meremas sendok di tangannya sendiri.
***
Allysa duduk sendirian di Aula Pack House yang letaknya cukup tinggi ini hingga ia bisa melihat pemandangan pack. Dari tempatnya saat ini, Allysa bisa melihat segala aktivitas orang-orang yang tinggal di Twilight Moon Pack.
Anak-anak yang sedang bermain di tanah lapang yang luas itu, kegiatan jual beli di pasar, hingga orang-orang Pack House yang sedang berkumpul di arena pelatihan.
Sebenarnya, Allysa sempat tergiur pada tawaran Zoia yang mengajaknya bergabung ke tempat pelatihan para warrior. Namun, Allysa yang tidak pernah mengunjungi tempat seperti itu merasa dirinya tidak akan cocok hingga menolaknya tanpa berpikir panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogue Mate
WerewolfZoia merupakan satu-satunya warrior wanita di Twilight Moon Pack. Sosoknya dikenal kuat dan juga tangguh. Dia...Aldebaran. Pemimpin dari kawanan Rogue yang datang menghancurkan hari pernikahannya dengan Alpha Sergio, membuat sang kakak tercinta tew...