Prolog

371 11 4
                                    

"Umur perempuan dikatakan lebih panjang dari laki-laki."

Mungkin kalian pernah mendengar kalimat tersebut. Kalian mungkin mengira hal tersebut hanya sekedar candaan semata.

Namu, tahukah kalian? Bahwa hal tersebut bukan hanya sebatas lelucon. Menurut data, umur wanita memang rata-rata lebih tinggi dari pria.

Lalu, kalian mungkin bertanya, mengapa hal itu bisa terjadi ? Baiklah, kali ini saya akan menceritakan salah satu alasan mengapa umur pria bisa lebih pendek dari wanita.

***

"Gimana, dah siap belum?" Ucap seorang pemuda memanggil kawannya.

Tak lama kemudian, muncul seseorang dari balik sambil menjawab." Dah siap, ayo berangkat."

Mereka adalah Asep dan Udin. Mereka telah bersahabat sejak kecil.
Sekarang, mereka akan pergi ke tempat balap liar di jalan raya.

"Sep, kita lupa bawa helm, balik yuk buat ngambil."

"Nggak usah, tenang aja, nggak ada polisi berkeliaran jam segini, paling polisi tidur."

"Bukan itu masalahnya, kalau kecelakaan gimana? Biaya rumah sakit nggak murah tau."

"Oh, kalau itu tenang aja, kan kita keras kepala, jadi nggak masalah"

"KERAS KEPALANYA LAIN"

"Bawel amat jadi orang, nanggung nih, bentar lagi nyampek."

"Yaudah pokoknya kalau ada apa-apa, lu yang tanggung jawab"

"Siap bosku"

Mereka akhirnya telah sampai, banyak perserta lain yang mendaftar di sana. Udin dan Asep pun mendaftar dan mendapatkan nomor urut 7 dan 8,

Pertandingan pun segera dimulai, ada 5 tim yang terdiri dari 10 peserta. Asep, Udin, beserta para peserta yang ada segera bersiap di garis start.

3, 2, 1, Dor!!!

Terdengar suara tembakan yang menandakan pertandingan segera dimulai.

Asep segera menacap gas dan dengan cepat menyalip semua peserta yang ada. Sekarang mereka berada di posisi pertama.

Kemudian datang peserta nomor 1 dan 2, ingin menyalip Asep dan Udin. Mereka mendekat dan mulai menendang-nendang motornya Asep.

"Woy, baj*ngan. Maksud lo apa?" Umpat Asep yang kesal saat motor kesayangan.

"Lu nggak baca peraturan? cara apapun dilegalkan untuk menang."

"Sialan, Din ambil botol di tas gue, yang warna biru, hati-hati jangan sampai jatuh, habis itu lempar ke dua kepar*t itu"

"Siap."

Udin langsung mengambil botol yang berada di dalam tas Asep, kemudian dilempar ke peserta no 1 dan 2. Dan alhasil mereka langsung tumbang. Karena penasaran Udin pun bertanya kepada Asep.

"Sep, tuh botol isinya apaan sih? Racun?"

"Bukan, isinya cuma gas tidur, gue buat sendiri. Jaga-jaga kalau ada kejadian semacam ini."

Tak lama setelah itu, muncul drone di atas mereka yang mulai mengeluarkan asap yang tebal.

"Sekarang apa lagi?" Gerutu Asep sambil menahan nafas agar tidak menghirup asap itu. Dikejauhan terlihat peserta nomor 9 dan 10, dimana peserta nomor sepuluh memegang sebuah remot kontrol.

"Jadi mereka dalangnya. Sep, gue akan menyingkirkan drone sialan itu, lu jaga-jaga."

"Oke din, hati-hati."

Setelah berkata begitu Udin kemudian berdiri, di jok sepeda motor dan berusaha menyingkirkan drone tersebut.

Dikarenakan Udin yang banyak bergerak membuat Asep kesulitan menyeimbangkan motornya.

"Jangan banyak gerak Din, motor kita mau oleng."

Tanpa diduga tiba-tiba muncul seekor kucing yang datang entah dari mana, loncat ke depan mereka. Asep yang panik kemudia banting setir ke kanan yang membuat mereka akhirnya jatuh dan mengalami kecelakaan.

Asep yang kesadaran mulai menurun,  mulai melihat flashback, kehidupannya dari lahir sampai sekarang. Kemudian ia melihat asep tergeletak tak sadarkan diri bersimbah darah, ia mulai menyesali keputusannya.

"Maafkan aku ibu "

Asep secara perlahan mulai menutup matanya, hingga akhirnya ia menutup mata buat selamanya.

Tak lama kemudian...

Asep perlahan mulai membuka matanya, ia merasa heran. Bukannya berada di rumah sakit, ia mendapati dirinya berada di sebuah ruangan asing, dan berada di sebuah kandang? 

Lalu muncul seorang Wanita yang wajahnya asing bagi Asep. Wanita itu kemudian tersenyum dan berkata.

"Eh, anak mama sudah bangun."

Asep terkejut, itu bukanlah wajah dari ibu yang Asep kenal, kemudian ia menyadari bahwa tangannya sangat kecil, bahkan kaki dan badannya mengecil. Setelah di lihat-lihat ia segera sadar bahwa ia bukan di kandang tapi di keranjang bayi.

Kemudian Asep menyadari bahwa ia, telah bereinkarnasi.

Twin's TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang