6. Love Or Responsibility

240 47 25
                                    

🎵 Alexander Rybak - Fairytale

CALLISTO

Jovian dan Yelena berjalan santai di area taman. Taman ini menjadi saksi bisu pertumbuhan Yelena dari kecil hingga remaja, tentunya yang paling menghabiskan waktu bersama Yelena adalah para Nani. Mereka sudah seperti Ibu yang menemani Yelena dari bayi.

Sepanjang perjalanan, Yelena bercerita tentang masa lalunya bersama taman kesayangannya ini, Jovian mendengarkan dengan antusias. Bahkan pria itu sempat berfikir bahwa Azgard telah berbohong tentang Yelena yang gampang menangis.

Buktinya sekarang gadis itu sangat cerita, tak ada kesedihan sedikit pun yang dipancarkannya.

Yelena membawa Jovian duduk di salah satu bangku, gadis itu menunjuk pohon mangga besar yang tak jauh di tempat mereka duduk.

"Dulu saat masih kecil, Papa sering memarahiku karena naik pohon. Kau tau, Duke. Dulu aku nakal sekali, Papa juga bilang jika aku terus memanjat pohon maka tidak akan ada pangeran yang mau menikahi ku." celoteh Yelena.

"Lalu kau percaya?."

Yelena mengangguk cepat, "Iya! Sangat percaya, sejak saat itu aku selalu memakai gaun."

"Dan tidak naik pohon lagi?."

"Em, aku tetap menaikinya menggunakan gaun."

'Jadi apa gunanya Ayahmu memberi ancaman padamu Yelena'

"Duke, bagaimana masa kecilmu. Apa menyenangkan juga?."

Jovian menatap Yelena tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, "Panggil aku Jovian, Ye. Kenapa panggilanmu formal sekali padaku." Jovian semakin mendekatkan wajahnya, "Cobalah sekali, panggil namaku."

"Nama?."

"Ya, namaku. Tanpa embel-embel Duke."

"Kenapa?."

"Kau bertanya?." Yelena mengangguk, "Jelas karena kau tunanganku, mana ada tunangan yang memanggil pasangannya dengan gelar."

"Baiklah. Jovian? Benarkan."

Jovian mengangguk dengan tersenyum, tangannya yang menganggur mengelus rambut indah Yelena yang di kuncir dua dengan pita hitam.

"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Bagaimana masa kecilmu dulu, apa menyenangkan?."

"Kau benar ingin tau." Yelena mengangguk antusias, "Sebelumnya, saat masih kecil aku adalah rakyat biasa tanpa gelar."

"Benarkah?."

"Ya, Ibuku hanya pekerja bar dan aku membantunya membawa minuman. Banyak yang memberiku uang saku karena wajahku yang tampan. Kurang lebih seperti itu kehidupan masa kecilku." melihat ekspresi Yelena yang berubah lesu setelah mendengarkan cerita pendeknya, Jovian merasa ada yang tidak beres, "Yel-,"

Yelena tiba-tiba saja berdiri dari duduknya, "Ayo kita lanjut jalan-jalannya. Kali ini aku ingin ke tepi danau sambil menunggu matahari terbenam."

Jovian ikut berdiri, pria itu mengikuti jalan Yelena yang keluar dari taman. Namun ketika sampai didepan taman utama, mereka berdua bertemu dengan sekumpulan Lady yang tengah mengadakan pesta minum teh bersama Joolena.

Mau tak mau Yelena dan Jovian harus menghampiri mereka untuk memberi salam. Lihat, kehidupan bangsawan tidak menyenangkan bukan.

Jovian dan Yelena membungkuk hormat, para Lady menutupi setengah wajah mereka dengan kipas tangan. Tapi Yelena masih melihat dibalik kipas itu mereka semua tersemu kagum menatap Jovian.

CALLISTO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang