CCTV - 4. Musibah Berkah

468 12 0
                                    

CCTV
4. Musibah Berkah
- Esa Oentono -

Setelah usaha gue buka ini sama sekali gue tak terpikir untuk mencari pria-pria lain demi memuaskan hasrat birahi gue yang bisa dibilang hyper ini. Alasannya karena gue terlalu sibuk dengan pekerjaan gue. Alasan saja itu, bisa saja sebenarnya jika gue mau meluangkan sedikit waktu, tapi tetap ada dorongan tersendiri bagi gue untuk menyerahkan saja kepuasan ini kepada para karyawan-karyawan gue ini. Entah kenapa gue bisa sangat dilema menanggapi masalah yang seharusnya mudah dan simple.

—————

Hari Jumat tiba dan tak tahu gue harus bilang ini rezeki atau bencana sebab kondisi malam hari yang baru selesai hujan beberapa jam lalu dan sedang ada banyak mobil mengantri untuk di cuci. Keempat karyawan gue, Ahmad, Dono, Alan, dan Muza pun sudah berangkat ke stasiun untuk pulang.

Mau tak mau gue memanggil Yusril dan meminta bantuannya untuk ikut terjun mencuci mobil-mobil ini. Tak gue sangka ternyata mencuci mobil meski menggunakan alat juga sangat menguras tenaga dan sangat lelah rasanya. Selesai rentetan mobil ini, gue hanya bisa beristirahat sebentar dan lalu ada saja mobil yang masuk. Memang lebih banyak karyawan gue semua yang mengerjakannya, gue hanya sesekali membantu saat memang kondisi sedang penuh dan ada mobil antri cukup banyak.

Waktu berjalan cepat dan tak terasa jam sudah menunjukan pukul 1 dini pagi hari. Terdapat dua mobil yang baru masuk untuk minta dicuci. Salah seorang pelanggan itu turun dengan wajah sangarnya, badannya tinggi besar dan dengan aura sangat mengintimidasi.
"Itu bang Reksa, ajudan orang gede lah ko. Dia udah sering cuci disini ko. Cuma dia pengen mobilnya masuk prioritas buat dicuci duluan gitu." Bisik Asman pada gue saat kami sedang duduk di meja kasir.

"Man, biasa ya." Teriaknya dan langsung duduk sambil menyalakan rokok.

"Siap bang!"
"Gue ikutan cuci mobil si bang Reksa dulu ko. Ngamuk ntar kalo ditunda-tunda, bisa berabe ni car wash ancur diacak-acak." Celotehnya sebelum Asman pun turun bersama Yusril mencuci mobil tersebut.

Gue amati bang Reksa ini, sosoknya begitu jantan sekali, gagah juga sangar. Dan entah kenapa birahi gue langsung meningkat saat itu juga ketika ia pun melirik tajam ke arah gue.

"Ownernya?" Tanya bang Reksa.

"Iya bang. Gue Esa." Senyum gue. Bang Reksa kemudian berpindah duduk jadi di dekat meja kasur. Ia mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri.
"Tempat cuci mobil lo bagus ko. Bos gue suka sama servisnya. Udah cepet tapi bersih. Hebat lo." Puji bang Reksa yang membuat gue makin salah tingkah.

"Makasih bang. Kan udah jadi langganan juga, ntar kalau ada mobil lain punya temen-temen bosnya abang butuh di cuci bisa juga bawa kesini ya bang." Gue memulai aksi up selling.

Ciiitt... Braaakk!

Gue dan bang Reksa melihat kecelakan di depan mata. Mobil lain yang baru selesai dicuci ini tiba-tiba saja kabur dan menabrak Dewa dan Tedi yang sempat menghadangnya. Hanya saja luka Dewa jauh lebih parah. Asman dan Yusril sendiri sudah berlari mencoba mengejar mobil tersebut.
"Dewa! Udah biarin aja dia Jong, Ted. Cepet bawa Dewa ke rumah sakit." Semua orang disana panik termasuk gue. Di kaki Dewa sudah bercucuran darah karena benturan yang cukup kencang.

Karena tak mungkin membawa Dewa dengan motor, gue berinisiatif untuk memakai mobil untuk mengantarnya. Hanya saja gue pun tertahan dengan bang Reksa yang tiba-tiba sedikit membentak.
"Lah mobil gue gimana? Beresin dulu mobil gue!"

"Bang itu karyawan gue ada yang kecelakan, lo liat sendiri juga kan?" Gue balas bentakannya dengan nada tinggi.

"Udah ko, bang Reksa. Biar saya aja yang bawa Dewa sama Tedi ke rumah sakit. Saya bisa nyetir mobil kok." Kata Ijong menenangkan kami yang nampak sudah penuh urat.
Akhirnya gue pun mencoba tenang, gue berikan kunci mobil gue ke Ijong dan gue minta Ijong agar Dewa dan Tedi untuk segera dirawat. Ketika semua selesai gue akan menyusulnya nanti. Semua tak akan jadi serunyam ini jika saja Asman dan Yusril tak lari mengejar mobil yang sudah pasti mustahil tertangkap.

"Udah bang. Gue beresin mobil lo." Kata gue sinis kepada bang Reksa yang nampak juga masih sedikit emosi.

Setelah melihat mobil gue berjalan menjauh, gue mulai melanjutkan pekerjaan Asman dan Yusril mencuci mobil bang Reksa yang ukurannya besar itu. Baju gue sudah sangat basah kuyup, rasanya benar-benar tak enak sekali belum lagi udara malam menambah menggigil tubuh gue ini.
Dengan kesal gue membuka baju dan celana. Salah memang gue memakai kemeja flannel dan celana jeans, hanya memperberat gerak gue. Belum lagi Asman dan Yusril yang tak balik-balik, makin kesal gue mencuci mobil bang Reksa ini sendirian.

Mata bang Reksa sedari tadi menatap lekat ke arah gue. Siapa yang tak sadar dipandang tajam oleh orang lain? Kondisi gue memang hanya memakai boxer saja, tanpa celana dalam. Belum lagi boxer tipis ini sudah basah oleh air, menyebabkan pantat bulat gue mengecap jelas terlihat dibalik celana boxer.

"Yang bagian depan ko, masih ada sisa sabun." Kata bang Reksa mengarahkan. Ditunjuknya area kap depan dan gue mulai membersihkannya. Karena mobil yang cukup tinggi ini mau tak mau posisi gue membersihkan jadi agak sedikit menungging menghadap ke arah bang Reksa.

Tak tahu ada angin apa yang membuat bang Reksa demikian, tiba-tiba gue merasakan tamparan keras di pantat gue.
"Aaahhh." Desah gue langsung menoleh ke belakang. Bang Reksa sudah menyunggingkan senyum nakal. Tangannya tetap tak bergeming dari pantat gue.

"Anjiiingg... Sexy juga ngeliat koko-koko nyuci mobil gue. Mana pantat lo semok lagi ko."
Deg... Apa bang Reksa menggoda gue?

*****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "CCTV" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" ; "Tersesat" ; "Fun World" ; "Succubus" ; "Sang Pri-Cin" ; "Keturunan Genetik"dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

CCTVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang