CHAPTER 04 AKSARA & ASKARA

345 279 30
                                    

HARI KEEMPAT ( SAGARA DAN GITA )



RINGG!! KRINGG!! KRIINGG!!

Bel berbunyi keras, menandakan waktu istirahat telah berakhir, dan para siswa-siswi bergegas kembali ke kelas masing-masing

"Yaelah pake masuk segala, mana abis ini mapel fisika males banget gue" keluh Sagara

“Haha, sama, gue juga,” balas Leon sambil berjalan bersama anggota DARKNESS melewati kelas-kelas lain. Siswi-siswi di sana langsung bersemangat ketika mereka lewat

("Ih seriusan? Kak Aksa cakep banget, gila!") teriak salah satu siswi.

“Gue juga,” sahut Aksara, dengan nada dingin, membuat siswi itu terpana

("AAAAAAA!!!!! YA ALLAH BISMILLAH CALON SUAMI")

("PALE LO! JELAS JELAS KAK AKSA CALON SUAMI GUE!!)

"Cegil, anjir,” kata Leon, tertawa kecil

“Hahahaha!” sahut Darren, Sagara, dan Askara kompak

“Calon bini lo banyak banget, Sa,” ledek Sagara

“Ck, jijik,” balas Aksara dingin

“Daripada lo yang nggak laku-laku, Gar,” sahut Askara, memancing tawa mereka

.....
Di kelas

Sampai di kelas, Bu Sarah, guru fisika, masuk dan memulai pelajaran. “Baik, anak-anak, keluarkan buku paket kalian. Catat bab 6 sampai bab 15 di buku catatan, kalau sudah segera dikumpulkan,” ucap Bu Sarah tegas

“Nyatet lagi, nyatet lagi, paling cuma di paraf doang,” gerutu Sagara

“Udah, kerjain aja, celoteh mulu lo,” sahut Darren

.....

Tingg Ting Tingg!!

Bel tanda pulang sekolah akhirnya berbunyi.

“Guys, gue boleh minta tolong nggak?” tanya Sagara tiba-tiba.

"Yaelah bilang aja kali, ga kek biasa nye ae lo" balas Askara

“Mau nembak cewek, bantuin gue. Ini gue udah bawa buket sama coklat,” kata Sagara sambil menunjukkan barang-barang yang ia bawa

“Hah? Mau nembak siapa lo?” Leon bertanya heran

“Gita,” jawab Sagara dengan percaya diri

“Gita? Gita yang di kelas kita?” tanya Darren, masih tidak percaya

“Iya, gue mau nembak sekarang. Dia udah nunggu di taman belakang sekolah.”

"Yaudah, gaskeun!" kata Askara, Leon, dan Darren kompak

Sagara menyusun rencana. Dia akan menemui Gita sendiri dulu, lalu yang lain akan masuk kalau Gita menerima pernyataannya. Kalau ditolak, terserah mereka mau melakukan apa

Mereka tiba di taman belakang, tempat Gita sudah menunggu. Sagara berjalan mendekat, sementara teman-temannya bersembunyi

“Hai Git, udah lama nunggu?” Sagara menyapa sambil tersenyum dan duduk di sebelah Gita

“Enggak kok, baru aja sampai,” jawab Gita dengan senyum tipis

"btw, lo lagi deket sama seseorang ga? atau lagi suka gitu sama seseorang" tanya Sagara dengan gugup

"Palingan akhir akhir ini yang lagi deket ama gw cuma lo doang suka chatan di wa, kalo suka sama orang sih lagi engga soalnya akhir akhir ini sering ulangan harian jadi gw sibuk buat belajar" ujar Gita

Sagara tersenyum bahagia, "Sebenarnya gw mau bilang sesuatu sama lo"

"Apa? Bilang aja gapapa" Gita

Sagara berdiri lalu setengah duduk di depan Gita sambil memegang buket bunga berisi coklat.

Sagara merasa lega dan langsung menyampaikan maksudnya. Dia berdiri, setengah berlutut di depan Gita sambil memegang buket bunga berisi coklat. “Sebenernya, gue udah lama suka sama lo, mungkin udah setahun. Jadi, lo mau nggak jadi pacar gue?”

Gita tersenyum, menerima buket bunga itu, dan menjawab, “Iya, i want to be your girlfriend.”

"Beneran? Aku seneng bangett!! maaci cayangg" Sagara langsung melompat-lompat bahagia

"Cieee, udah jadian nih, pj pj mana pj?” tiba-tiba Darren dan yang lain muncul dari tempat persembunyian mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cieee, udah jadian nih, pj pj mana pj?” tiba-tiba Darren dan yang lain muncul dari tempat persembunyian mereka

“Selamat ya, Gar, Git!” Askara memeluk Sagara, diikuti Leon dan Darren

"Selamat" ucap Aksara memeluk Sagara

"Makasih ya semua nya" Gita

Setelah saling memberi selamat, mereka semua menuju tempat parkir motor. Sagara memasangkan helm di kepala Gita dengan manis, sementara yang lain menggoda mereka dengan berbagai candaan

“Aduh, merinding gue,” kata Askara sambil memeluk tubuhnya sendiri

“Sama, gue juga,” tambah Aksara

“Nasib jomblo,” keluh Leon

Gita menimpali, “Doain aja biar kalian juga dapet pacar.”

“Amin!” seru mereka semua, kompak

Mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan bahagia




















Continue...

AKSARA & ASKARA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang