CHAPTER 10 ( SIAPA YOORA? )
Jam sudah menunjukkan pukul 22.50 saat mereka semua bubar dari markas. Suara motor terdengar ramai di luar.
"El, bareng gue aja. Lo cewek, nggak baik pulang sendiri," ucap Aksara.
"Apaan sih, gue bisa pulang sendiri. Ga usah sok baik," jawab Elea singkat.
"Lo cewek, El," ucap Aksara.
"Terus kenapa kalo gue cewek, hah? Gue bisa jaga diri!" bentak Elea
"Gue ikutin lo dari belakang" kata Aksara dingin.
"EKHEMM NGING NGING NYAMUK NYAMUK," kata Sagara usil.
"Lo mau gue sogrok pakai linggis, hm?" Aksara mengancam.
"Udah-udah, udah malem, mending langsung pulang aja," Gita menyela.
Markas yang semula ramai, kini sepi. Mereka pergi ke arah masing-masing. Di perjalanan, mereka melewati beberapa penjual di trotoar. Ketika memasuki Perumahan Cristal, suasana sudah sunyi.
Elea tiba di depan gerbang rumahnya dan membunyikan klakson motornya. Aksara dan Askara juga membunyikan klakson mereka sebelum pergi meninggalkan rumah Elea. Sesampainya di rumah, mereka segera memberi salam.
"Assalamualaikum," seru mereka kompak.
"Waalaikumsalam," jawab orang tua mereka dan Bi Sari dari dalam.
"DARI MANA AJA KALIAN? LIHAT JAM BERAPA INI?" Bentak Clare, tapi Aksa dan Aska mengabaikannya.
"Jawab mama, Aksa, Aska!" desak Clare.
"AKSA, ASKA! KALO DITANYA ITU DIJAWAB!" Jackson ikut berseru.
"Sa, lo denger suara?" tanya Aksara.
"Iya, siapa yang ngomong?" balas Askara.
"Setan kali," jawab Aksara asal.
*PLAKK
"SOPAN KALIAN BEGITU? MAU NASIB KALIAN SEPERTI YOORA?" Jackson mereka menampar wajah Aksara dan Askara. Seketika, Aksara tak bisa menahan air matanya.
Yoora, kakak perempuan mereka, telah meninggal dunia. Namanya lengkapnya TAMARA LYOORA ELLANORE. Tragedi memilukan terjadi, karena dulu orang tua mereka membunuh Yoora demi menjual organ tubuhnya, saat mereka belum sekaya sekarang.
"BUNUH AKU JUGA, PA! BUNUH, BUAT AKU SEPERTI KAK YOORA!" Aksara meluapkan semua rasa sakit yang selama ini ia pendam.Aksara meraih pisau dari meja makan dan menyerahkannya kepada papa mereka.
"AMBIL, PA! BUNUH KAMI SEKARANG!" teriak Aksara.
"
ORANG TUA MACAM APA KALIAN YANG TEGA BUNUH ANAKNYA SENDIRI DEMI UANG!" teriak Aksara lagi.
Clare menangis menahan Jackson, "Pa, sudah pa, jangan seperti ini..."
Aksara melanjutkan, "Aku tau, kalian kesini cuma buat rebut harta warisan kakek, kan? Selama aku dan Aska masih hidup, kalian gak bakal bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA & ASKARA [ ON GOING ]
Teen Fiction[ ON GOING ] Lika-liku kehidupan dua pria kembar, Aksara dan Askara. Hancurnya keluarga mereka, membuat mereka frustasi akan hal itu. Hadirnya seorang wanita cantik dalam hidup Aksara yang mungkin mampu mengubah hidupnya. Sifat Aksara yang dingin da...