CHAPTER 18 AKSARA & ASKARA

150 96 44
                                    

CHAPTER 18



~I never want to change so much that
people can't recognize me~
-Taylor Swift








HAPPY READING!!!









Pada malam tersebut, Elea menumpahkan isak tangisnya tanpa henti. Ia terduduk di batu besar, memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya, membiarkan air mata jatuh membasahi lipatan tangannya

Seorang pemuda menghentikan sepeda motor hitamnya tepat di sebelah motor Elea. Ia turun dari motor tersebut dan mulai berjalan mendekati Elea yang sedang terisak dalam tangis, memeluk lututnya

"Elea? Ngapain dia disitu?" Batin Aksara. Ya, pemuda itu adalah Aksara.

"El.." panggilnya pelan

Elea dengan cepat menghapus air matanya, berusaha menenangkan dirinya. Ia menoleh kebelakang melihat siapa yang memanggil namanya

"Ngapain lo disitu?" Ucapnya sambil sesegukan

"Gue tadi ga sengaja ngeliat lo, yaudah gue samperin. Btw lo habis nangis?" Tanyanya kepo

"E-eng-gak, g-gue cuma kelilipan doang" Elea berusaha berbohong

"Gausah bohong, lo ga pinter bohong" Aksara

"Terus apa urusan lo? Pergi lo" Elea mencoba mengusir Aksara

"Cewek ga boleh keluar malem malem sendiri," ucapnya. Berjalan ke batu besar tempat Elea duduk, Aksara duduk di sebelah Elea

"Kenapa? Ga ada yang ngelarang juga" Elea

"Emak bapak lo pasti ngelarang lo buat keluar malem malem" Aksara

"Jangankan itu, emak bapak gue aja ga tau gue hidup" bisik nya

"Lo ngomong apa?" Ucapnya memastikan

"Ga, gue ngomong sama angin" Elea

"Gue denger"

"Kalo udah tau, kenapa masih nanya?" Elea

"Now, i know what your purpose here isAksara

"So?"

"El, gue tau lo lagi shock banget.. gue bakal bikin lo bahagia" batin Aksara

Elea menjentikkan jarinya di depan wajah Aksara yang tengah melamun, "Woy ngapain bengong?"

"Hm? Gaada" senyum Aksara

"Dih napa lo tiba-tiba senyum? Ngeri anjir, psikopat lo ya" Elea

"Gila lo, mana mungkin lah" Aksara

Aksara membuka hp nya, melihat sekarang masih pukul 20.30 malam. Ia berpikir sejenak, "apa gue ajak main aja dulu nih anak.. biar bisa tenang?" Batin Aksara

Aksara melihat sepasang kekasih tengah menghidupkan petasan yang tengah bergembira ria, ia menarik lengan Elea untuk pergi ketempat penjual petasan tersebut

"Eh ngapain lo beli petasan segala?" Tanya Elea bingung

"Ayo main petasan" ajak Aksara

"Hah? Kek bocil anjir" Elea

"Kan lo emang bocil" Aksara

"Sialan lo" Elea

"Hahaha," Aksara memberikan uang kepada penjual petasan

Aksara mengambil korek api dari saku celananya, lalu menghidupkan petasan itu

"Hati hati sa" ucap Elea takut

AKSARA & ASKARA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang