𝑩𝑨𝑩 4 [𝑺𝒂𝒎𝒂?]

161 13 1
                                    

*
*
*

Acara launching toko terbaru Jungkook dengan mengeluarkan beberapa produk lilin aromaterapi terbaru sebentar lagi akan di mulai.

Toko yang luas dan belum di isi sepenuhnya membuat semua tamu bisa leluasa melihat interior toko yang minimalis tapi terlihat indah dan segar di saat bersamaan.

Tempat ini hanya menyediakan beberapa rak dan meja khusus lilin aromaterapi terbaru dan meja-meja untuk tamu undangan di tengahnya.

Panggung kecil buatan sendiri oleh manager toko yang sudah di percayai Jungkook sangat terlihat simpel namun tidak murahan jika di lihat.

Selang beberapa lama, para tamu undangan melihat ke arah pintu masuk dan tersenyum sembari bertepuk tangan pada Jungkook yang baru saja masuk ke tempat acara.

Jarang-jarang Yoongi akan ikut ke pembukaan seperti ini namun setelah berfikir cukup lama akhirnya Yoongi ingin hadir meskipun Jungkook sendiri tau kehadiran sahabatnya hanya untuk melihat Namjoon datang apa tidak hari ini.

Acara launching telah selesai dan sekarang para tamu undangan diperbolehkan melihat-lihat serta mencoba produk terbaru lilin aromaterapi dari bisnis Jungkook saat ini.

"Kau yakin dia hadir? Aku rasa salah untuk datang kesini." Setelah Yoongi berucap seorang wanita paruh baya mendatangi Jungkook dan Yoongi yang sedang berdiri di depan meja berisi minuman dan makanan ringan.

Seorang wanita paruh baya menyapa Jungkook dengan senyum terbaiknya, ia bahkan bersalaman dengan Jungkook meskipun lirikan matanya tidak lepas dari Yoongi.

Anggukan kecil Jungkook menjadi tanda akhir dari sapaan basa-basi mereka, yang kemudian wanita bernama Grace itu menarik tangan gadis di sebelahnya.

"Perkenalkan putri bungsuku, Luciana."

Gadis cantik berumur sekitar 17/18 an menunduk kemudian tersenyum pada Jungkook dan Yoongi. "Saya Luciana," ucapnya lembut.

Seolah pura-pura tidak mengerti kening Jungkook mengerut bingung kemudian Grace melanjutkan omongannya. "Putriku senang sekali dengan lilin aromaterapi yang kau buat tuan," ungkap Grace melanjutkan.

"Oh ya? Saya kira anda yang sering membeli produk ini, karena seperti yang anda tau setiap yang membeli akan ada dokumentasi khusus." Lagi-lagi Jungkook berusaha pura-pura tidak mengerti apa yang dibicarakan Grace padahal sudah jelas wanita di depannya ini ingin mengenalkan putri bungsunya saja.

Entah siapa yang tergaet dengan perkenalan ini baik' Jungkook maupun Yoongi sebenarnya sama-sama tidak peduli.

Bukan sekali dua kali, keduanya sering ada di kondisi seperti ini.

Secara langsung memperkenalkan putri mereka bahkan secara terang-terangan melakukan perjodohan, sebenarnya pemilik acara-Jungkook cukup muak dengan hal ini namun sebagai pembeli- Grace harus tetap ia hormati.

"Kebetulan putriku baru-baru saja menyukainya. Itu setelah aku menghadiahkan lilin aromaterapi." Dengan senyum yang masih belum luntur Grace berusaha menyembunyikan rasa malunya.

Luciana tidak bergeming sama sekali sedari tadi ia hanya melirik pada Yoongi yang pemuda itu saja sibuk dengan minumannya seolah tidak mendengar percakapan ibunya dan Jungkook di depannya.

Barulah Jungkook mengerti lebih tepatnya berakting baru mengerti. Ia melirik ke arah Luciana yang terus memperhatikan Yoongi lalu tersenyum tipis.

"Sepertinya putri anda berubah haluan nyonya Grace," sela Jungkook dengan tangannya yang masuk ke dalam kantong celana ia menghela nafas panjang.

𝐄𝐠𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang