chapter 3

1K 48 1
                                    

Sawaddhi kha/khrap maaf ya kali ini update nya agak lama soal nya aku sibuk bgetttt xixi..ohh iya ini lanjutan nya. Selamat membaca.
.

.

.

"Tidak ada yang perlu kamu takut kan aditama,semua akan baik baik saja,dan semua sudah diatur sama tuhan.dan jika sewaktu-waktu kamu ingin keluar negri meninggalkan istrimu dan anak mu,saya berjanji akan menjaga mereka dengan menyuruh bawahan saya yang akan menjaga mereka kemana pun mereka pergi.saya mempunyai istri sama seperti mu dan saya juga tau perasaan mu.kita sama sama sibuk dengan urusan kita sehingga kita tidak terus bersamanya.saya tau itu.maka dari itu jangan terlalu dipikirkan."ucap anton yang mengusap punggung Aditama sambil menenangkan nya.

"Saya tidak tau cara berterimakasih kepada mu Anton,kamu telah melakukan banyak hal kepada saya.saya sangat berterimakasih banyak kepada mu anton.jika tidak ada kamu mungkin saya tidak tau cara meminta pendapat.saya janji akan membalas semua kebaikan yang kamu berikan kepada saya."ucap aditama seraya memeluk tubuh Anton.

Flashback off..
.
.
.
.
.
Galaksa pulang dengan keadaan mabuk dia diantar oleh sahabat nya yang bernama Marles.seharian penuh ini waktunya ia habis kan bersama pacar kesayangannya itu yaitu gleydis sesuai dengan permintaan gleydis itu bahwa dia ingin menghabiskan waktunya bersama galaksa.

Sehabis mengantarkan gleydis pulang galaksa disuruh Marles ke bar tempat yang biasanya ia kunjungi bersama teman temannya.

Ia meminum 6 botol sekaligus dan berakhir seperti ini.teman teman nya sudah mencoba melarang galaksa untuk minum jangan terlalu banyak tetapi tidak dihiraukan oleh galaksa.

Marles telah tiba di depan rumah galaksa ia dengan susah payah membopong tubuh galaksa.galaksa terus meracau tidak jelas karena efek alkohol tersebut.

Marles memencet bel rumah galaksa dan dibukakkan oleh mama galaksa yaitu elena,dan betapa terkejut nya elena melihat kondisi anaknya sekarang.elena membiarkan Marles masuk membawa galaksa kekamar.

"Marles apa yang terjadi pada galaksa kenapa dia seperti ini?"elena bertanya tanya kepada Marles.

"A-anu itu Tante tadi tu galaksa minum alkohol tante.marles minta maaf Tante karna Marles yang menyuruh galaksa untuk datang ke bar dan berakhir seperti ini."ucap nya yang merasa bersalah.

Elena yang melihat Marles merasa bersalah ia pun tidak menyalahkan marles "yasudah tidak apa apa, kamu udah makan?"tanya elena.

"Hmmm belum tante"

"Yaudah ayok makan dulu kebetulan Tante tadi masak banyak."ucap elena yang menyuruh marles makan.

"Nggak usah tante,aku makan dirumah aja lagian ini udah malam,takutnya besok aku bangun nya lambat."ucap marles yang menolak ajakan elena.karna ia merasa tidak enak.

"Yasudah kalau itu mau kamu,makasih ya udah nganterin galaksa".

"Iya Tante,maaf ya Tante sekali lagi aku udah buat galaksa jadi kayak gitu."

"Udah nggak papa,udah Tante maafin kok".

"Hehe iya, yaudah aku pulang dulu ya Tan".

"Iya kamu hati hati ya,jangan ngebut".

"Iyan Tan".

Marles pun meninggalkan perkarangan rumah galaksa.
.
.
.
.
.
Siang ini Anton dan elena akan menemui istri rekan kerja nya itu yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya,sesuai yang ia rencanakan tentang perjodohan itu bahwa ia akan membicarakan soal ini kepada istri sahabatnya itu yaitu Liana.

Anton mencoba menghubungi nomor telpon Liana tetapi tidak ada sambungan,entah nomor itu masih aktif atau tidak.kalau begini caranya gimana ia bisa menemui Liana.

Disisi lain galaksa sedang menyaksikan kedua orang tua nya tersebut ia tau bahwa orang tua nya itu sedang mencari alamat orang yang akan dijodohkan dengan nya dan menemui nya.

Ia sangat yakin bahwa perjodohan ini akan gagal secara papa nya itu tidak menemui alamat orang yg ia cari.galaksa sekarang merasa sangat senang dan melebihi rasa senang,karna apa?karna ia tidak jadi dijodohkan.

Tetapi Anton adalah Anton ia mempunyai seribu cara untuk mendapatkan apa yang ia mau dan tidak ada kata menyerah dengan anton.anak nya tidak tau saja kalau papa nya ini lebih cerdik dari pada dia.anton akan segera mencari Liana secepat mungkin.
.
.
.
.
.
"Bunda tau nggak?"Fernando yang datang keruangan Liana dengan ekspresi yang sangat senang.

"Apa sih fer,datang-datang buat bunda penasaran aja"tanya Liana yang melihat tingkah aneh anak nya itu.

"Bunda sekarang udah boleh pulang"ucap fernan seraya memeluk bunda nya itu.

"Beneran?"

"Iyaa bunn"

"Yaudah ayok kita siap-siap bunda udah kangen sama rumah,kalau disini nggak enak, apalagi makanan."ujar liana.

"Bunda,aku boleh minta sesuatu nggak sama bunda?"ucap fernan.

"Hmm apa,kamu mau minta apa sama bunda"ucap Liana sambil mengusap punggung anak nya itu.

"Aku minta kedepannya bunda nggak sembunyikan apa-apa dari aku,apapun itu,aku nggak mau kehilangan bunda cuman satu-satunya bunda yang aku punya,bunda janji ya sama aku nggak bakalan sembunyikan apa-apa dari aku,pokok nya bunda harus kasih tau aku secepatnya."ucap Fernando dengan mata yang berkaca-kaca.

Liana yang mendengar panutan dari anaknya itu pun terharu apa yang telah diucapkan oleh anak tunggalnya.ia merasa bersalah sekarang karna selama ini ia tidak memberi tau anak nya itu tentang penyakitnya.

"Fernando dengarin bunda,bunda nggak selamanya sama kamu,bunda nggak tau kapan bunda pergi meninggalkan fernan, apalagi penyakit bunda ini cukup parah.nanti kalau bunda udah pergi,fernan jaga diri baik-baik ya,fernan harus temui orang yang mau Nerima fernan dengan baik,satu lagi fernan harus jadi anak yang baik, nggak boleh ngecewain ayah sama bunda.kamu anak yang kuat,anak bunda satu-satunya yang buat bunda bangga,bunda bangga sama kamu,bunda sangat sayang sama kamu,ingat pesan bunda ini yah."lirih nya yang langsung memeluk tubuh anak nya dan menangis sesenggukan.

Fernando menangis diperlukan sang bunda ia juga mengerti bahwa suatu saat bunda nya akan pergi meninggalkannya.tidak terbayang jika suatu saat bundanya akan pergi.apakah ia masih bersemangat untuk menjalani hidupnya atau malah sebaliknya.
.
.
.
.
.
Kini Fernando dan liana menuju perjalanan pulang karna telah diperbolehkan untuk pulang.ditengah perjalanan fernan tidak langsung membawa bundanya pulang,ia akan mengajak bundanya itu untuk ke makam ayahnya yaitu aditama dan bundanya menyetujuinya.

Fernando dan liana pun sampai di pemakaman Aditama.dari kejauhan ia melihat sekelompok orang berpakaian serba hitam.fernando dan liana pun heran dan bertanya-tanya siapa orang itu dan mengapa orang-orang itu ada di pemakaman suami dan ayah Fernando.

Liana dan Fernando perlahan mendekati sekelompok orang tersebut.

"Permisi"ucap fernan.

Seketika sekelompok itu melihat kearah Fernando,terutama orang yang berjongkok sambil mengusap batu nisan itu.dan alangkah terkejutnya Liana melihat orang yang berjongkok disamping makam suaminya itu.dan begitu juga orang asing itu melihat siapa yang didepannya saat ini.

"Liana"ucap pria asing tersebut.

Ia berdiri dan mendekati Liana dan Fernando dan tersenyum hangat.
.

.

.
Bersambung.

Jangan lupa vote nya yaa..😽

Next....

Arranged Love ||Geminifourth||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang