Kicked out

27 3 0
                                    

~5 hari kemudian~

Viona bangun dari tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi ini adalah hari terakhir ujiannya jadi dia sedikit senang.

Viona sedang menunggu Revi untuk berangkat bersama.

"Viona kuy lah berangkat" Ajak Revi.

"Ayo" Jawab Viona.

"Viona kalo gue putus sama pacar gue gimana?" Tanya Revi tiba-tiba

"Lah kenapa emang?" Tanya Viona heran.

"Ya waktu gue ujian kan bukan dikelas gue, di salah satu meja ada tulisan nama dia sama mantannya" Jelas Revi.

"Tapi dia bilang itu dulu" Lanjut Revi.

"Bentar Rev, kalo udah tau itu dulu kenapa ga di hapus sama dia" Ucap Viona.

"Ya itu, apalagi ruangan yang gue pake kelasnya mantannya" Ucap Revi.

"Oke nanti gue bantu selidiki" Ucap Viona.

"Makasih" Ucap Revi.

"Sm sm" Jawab Viona.

Setelah itu mereka berpisah di Koridor.

Saat Viona hendak duduk dia ancam oleh Nina.

"Ini ujian terakhir lo harus kasih gue contekan" Ucap Nina.

"Y" Jawab Viona.

Kring kring~~

Bel sudah berbunyi menandakan ujian akan di mulai.

"Stt anjing no 5 apaan?" Tanya Nina pelan.

Tapi Viona hanya mengangkat bahunya acuh.

"Cepet apaan" Ucap Nina maksa.

"Gue ga tau y anjg" Umpat Viona pelan.

"Ini kenapa ribut-ribut?" Tanya pengawas pada Viona dan Nina.

"Dia bu mau nyontek" Jawab Viona.

"Kalo gitu kamu pindah saja di belakang" Ucap pengawas pada Viona.

"Baik bu" Jawab Viona.

Viona dengan senang hati berpindah ke belakang karena di jauh kan dari hama.

SKIP

"Anak anak ujian telah selesai mari kumpulkan" Ucap pengawas.

"Selesai ujian kalian libu 2 minggu ya" Ucap pengawas satunya.

"Sekarang kalian boleh pulang, karena ujian hari ini hanya 1 mapel" Ucap pengawas.

"Yeayy" Sorak para murid.

"Lo langsung pulang?" Tanya Oliv pada Viona.

"Iy" Jawab Viona.

SKIP

Sesampainya di rumah Viona langsung ganti baju dan merebahkan dirinya di kasur.

"Viona, Sofia sini makan!" Jerit Mama Laura dari lantai bawah.

"Tumben tu ngajakin makan" Gumam Viona lalu turun.

Viona duduk di samping mama Laura di ruang makan.

Hening

Semuanya sedang makan.

"Viona kamu mau lulus kan?" Tanya Papa Aksara.

"G, masih 1 tahun" Jawab Viona tanpa mengalihkan pandangan nya dari makanan.

"Kamu harus fikir dari sekarang mau sekolah dimana" Ucap Laura.

"Belum tau" Jawab Viona masih pada posisi yang sama.

"Papah mau kamu sekolah sama Sofia" Ucap Aksara.

"G aku ga mau" Tolak Viona cepat.

"Kamu harus sama kaya kakakmu!!" Ucap Aksara meninggikan suaranya.

"Kenapa aku harus sama kaya dia" Ucap Viona sambil menunjuk Sofia.

Prang~~ (Suara gelas di banting)

"Kamu harus turutin kata kata papah!!" Bentak Aksara.

"Kenapa aku harus turutin perkataan papah, kalo itu bukan mau aku" Ucap Viona sambil berdiri.

Srett~~

Aksara mengambil pecahan gelas dan melemparkan pada dahi Viona.

"Kalo kamu ga mau nurutin perkataan papah lebih baik kamu pergi" Ucap Aksara.

"Ok" Ucap Viona lalu pergi keluar.

Viona pergi dari rumah dengan dahi yang terluka dan belum mengering, beruntung dia selalu membawa Handphone dan dompetnya jadi disaat seperti ini dia tidak seperti orang tersesat yang tidak membawa apa apa.

Dia ingin pergi ke rumah sakit tapi tiba-tiba kepalanya pusing dan dia pingsan di jalan.

~Dua hari kemudian~

"Viona sadar dari pingsannya dia mencium bau obat obatan, Viona tidak bodoh yang akan bertanya dimana aku sudah jelas ini di rumah sakit.

*kenapa harus ada yg bawa gue kesini sih* Omel Viona dalam hati.

Viona melihat ada orang seumuran nya sedang duduk di sofa.

*jadi dia yang bawa gue kesini* Pikir Viona.

*tapi siapa namanya* Tanya Viona dalam hati.

"Hey kau" Panggil Viona pada orang itu.

"Eh lo udah bangun?" Tanya orang itu kaget.

"G gue masih pingsan" Jawab Viona.

"Siapa nama lo?" Tanya Viona.

"Lupa masa?" Tanya orang itu.

"Ya makanya gue tanya" Jawab Viona.

"Gue Giovino" Jawabnya.

"Oh, btw brpa hari gue dsini?" Tanya Viona.

"2 hari, dan gue coba kasih tau keluarga lu ta-" Ucapan Gio di potong oleh Viona.

"Gpp gue tau" Potong Viona.

"Lo liat Handphone gue g?" Tanya Viona.

"Nih" Ucap Gio memberikan HP Viona.

"Gue ke admin dulu" Ucap Viona lalu pergi.

~Beberapa saat kemudian~

Viona kembali bersama dokter.

"Keadaan Viona sudah membaik, sekarang boleh pulang" Ucap dokter.

"Makasih dok" Ucap Viona dan di angguki dokter.

"Gi thx udh bawa gue kesini" Ucap Viona pada Gio.

"Gue anterin lo balik ya" Tawar Gio.

"G ush" Tolak Viona dan Giovino tidak memaksa.

Bersambung

Jangan lupa vote and comment👋👋👋








I am Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang