[Baca duluan sampai tamat bisa kalian akses di Karyakarsa kataromchick 🥰.]
Letizia melihat itu. Bagaimana Sebasta merengkuh pinggang perempuan lain. Dia istrinya. Tapi Letizia tidak ingin menerimanya di dalam kepalanya. Dia masih menganggap Sebasta sebagai pria yang dicintai dan akan selalu mencintainya. Tidak ada perempuan lain yang bisa menggantikan posisi Letizi dalam hidup Sebasta. Sepuluh tahun. Ya, sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Sebasta tidak akan bisa melupakannya begitu saja. Tidak akan mudah untuk melupakan cinta pertama. Ya, cinta pertama. Pria itu sendiri yang mengatakan demikian. Letizia sudah banyak melakukan segala pengorbanan untuk bisa bersama Sebasta. Pria itu tidak bisa melupakannya begitu saja.
Namun, apa yang dilihatnya kini adalah bentuk dari pengkhianatan. Tapi seseorang yang mencintai memang bisa saja berbagi tubuh mereka. Ini bukan hal yang baru. Letizia juga pernah berada dalam situasi seperti ini. Hatinya dimiliki oleh Sebasta dan tubuhnya masih dibagi kepada pria lain—mantan tunangannya.
Letizia terkejut saat mendengar barang yang terjatuh dari counter kamar mandi. Dress pendek Elira terlihat dinaikkan oleh Sebasta. Pria itu seolah buta dengan segala hal. Apa pria itu tidak sedikitpun melihat bahwa pintu kamar mandi itu terbuka? Apa Sebasta begitu terhipnotisnya dengan perempuan kampung yang sekarang dipeluknya dengan posesif itu? Padahal Letizia ingin melihat mereka berdua gagal melakukan apa pun, karena tidak ada kesempatan lain yang lebih memungkinkan untuk to do the f*cking thing.
Kalian nggak mungkin nggak melihatku! Kesal Letizia dalam hatinya. Dia sendiri memandangi kegiatan suami istri itu dengan mengumpat banak kata-kata tak pantas di dalam kepalanya.
Dengan rasa cemburu yang menggunung. Letizia tidak bisa membiarkan hal seperti ini terus terjadi. Dia memiliki inisiatif untuk menghancurkan rencana apa pun yang istri Sebasta miliki. Melihat vas bunga terdekat, wanita itu langsung membantingnya dengan keras. Wajah terkejut sudah dia siapkan dengan baik. Meski begitu, memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membuat pasangan itu keluar dari kamar mandi. Untuk satu hal itu Letizia semakin terbakar api cemburu.
Letizia menggunakan waktu yang ada untuk sengaja melukai punggung kakinya yang terbuka. Dia tahu bertingkah seperti wanita gila hanya untuk mendapatkan perhatian dari Sebasta. Namun, tidak ada cara lain selain ini. Bahkan ada hal yang lebih gila yang sudah dilakukannya untuk tetap bisa bertahan bersama Sebasta.
"Gimana bisa vas-nya pecah?" tanya Sebasta yang lebih dulu keluar.
Tentu saja pria itu yang keluar lebih dulu, istri Sebasta pasti membutuhkan waktu lebih banyak untuk merapikan diri setelah diacak-acak oleh suaminya itu. Letizia kembali mengingat bagaimana Sebasta bersedia untuk tidak memiliki anak bersama perempuan mana pun, termasuk yang dikenalkan oleh orangtua Sebasta sendiri. Namun, mengulang kembali ucapan pria itu tadi untuk menenangkan istrinya membuat Letizia kesal bukan main.
"You promise me," bisik Letizia.
Kening Sebasta berkerut dengan celetukan yang Letizia keluarkan. "Janji?"
"You promise that you'll never get her pregnant."
Sudah bisa Letizia tebak jika Sebasta memang akan menjadi panik dengan kalimat itu. Buktinya, saat langkah kaki istri pria itu mulai terdengar, Sebasta langsung mencari-cari alasan untuk mengusir Letizia.
"Kenapa? Apa yang pecah?" tanya Elira.
My heart, Bitch! Maki Letizia di dalam hati. Jika bukan karena ada Sebasta di antara mereka, Letizia tidak akan menyakiti kakinya sendiri. Dia akan memberikan luka di wajah perempuan yang menjadi istri Sebasta itu dengan pecahan kaca vas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSTA DIBALIK HUJAN / TAMAT
Romance[CERITA INI TERSEDIA DI KARYAKARSA KATAROMCHICK.] Di bawah guyuran hujan, jawaban telah ditemukan. Dibawah derasnya hujan, wanita itu berdiri mematung di seberang gedung apartemen yang diketahuinya dari seorang kolega. Di bawah basahnya air hujan ya...