Setelah menerima pesan dari nomor tidak di kenal itu, Viona langsung menghubungi Elvano untuk memastikan keadaan pria itu. Ia semakin khawatir saat Elvano sama sekali tidak menjawab panggilannya. Lantas gadis itu langsung bergegas menuju kantor ayah mertuanya itu untuk memastikan keadaan suaminya baik-baik saja atau tidak.
Viona berlari menyusuri kantor dan masih menelpon pria itu. Viona berlari dan bertanya pada salah satu karyawan di kantor ini. "Permisi kak, bisa panggilkan sekertaris pak Giordano?" Ucap Viona pada wanita yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.
"Bapak Elvano? Maaf tapi pak Elvano sedang meeting." jawab wanita itu.
"Meeting?" Gumam Viona pelan. Jika Elvano sedang meeting lalu maksud pesan yang ia terima tadi apa?
Unknown
Unknown: Gue udah ngehabisin suami lo yang sok jagoan itu.
Unknown: Sekarang dia udah nyusul sahabatnya ke neraka.
~~~
Viona meremas tangannya kuat dan berjalan keluar dari kantor dengan perasaan kesal. Siapa yang berani-berani mempermainkannya seperti ini. Saat hendak menaiki motornya suara bariton terdengar memanggil namanya. Sontak Viona langsung menoleh dan ternyata Elvano yang memanggilnya.
"Loh, kok nggak bilang-bilang mau kesini?" Tanya Elvano membuat Viona memutar matanya malas.
"Coba cek hp lo dulu." Perintah Viona sambil memakai helmnya.
Elvano melotot melihat ada banyak sekali panggilan tak terjawab dari Viona. Elvano hanya menyengir dan menggaruk tengkuknya. "Tadi gue lagi meeting. Sengaja matiin hp biar nggak ganggu." Jawab pria itu jujur. Viona pun hanya mengangguk dan mulai menyalan mesin motornya.
"Tunggu, kita pulang bareng. Gue gak jadi lembur soalnya kerjaannya udah selesai sebelum meeting tadi." Ucap pria itu lalu berlari masuk ke dalam untuk mengambil tas dan kunci motornya.
Setelah Elvano keluar dia langsung berlari menuju motornya dan mengikuti Viona dari belakang. Viona melirik Elvano di kaca spionnya. Lagi-lagi Viona terpaku dengan pria tampan yang sedang mengikutinya itu, ia tidak bisa lagi membohongi perasaanya pada pria itu bahwa dia juga sebenarnya sudah mencintai Elvano. Hanya saja gengsinya terlalu tinggi untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Lihat saja, setelah mendapatkan pesan dari nomor tidak di kenal itu, dia langsung bergegas ke kantor untuk memastikan kondisi Elvano. Itu artinya Viona sangat khawatir dengan pria itu.
Tak lama kemudian mereka telah tiba di apartemen. Viona memarkirkan motornya lalu berjalan mendahului Elvano yang masih memarkirkan motornya. Langkahnya terhenti saat ponselnya kembali berbunyi, ia pun langsung merogoh kantongnya dan meraih ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Teen Fiction"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...