Jennie akhirnya berada di akademi balet itu lagi.
Dia mengangkat kepalanya untuk melihat bagian depan gedung yang begitu indah.
Jennie menelan ludahnya. Dia merasa gugup. Lisa meraih tangannya sambil tersenyum padanya.
"Ayo masuk?"
Jennie memandangnya dari sudut matanya lantas mengangguk.
Mereka memasuki gedung dan langsung menuju ke resepsionis dimana seorang wanita muda melayani
mereka."Annyeonghaseyo! Apa ada yang bisa saya bantu? Apa anda datang untuk mendaftar kursus? Saya harus memberi tahu anda bahwa kursus telah dimulai tetapi anda dapat mendaftar untuk kursus berikutnya."
"Tidak tidak." Jennie menyelanya.
"Saya datang untuk wawancara kerja, saya ingin berbicara dengan
Direktur Min Hyejoon."Sekretaris muda itu langsung mengubah ekspresi wajahnya.
"Ooh... begitu... ehm, saya tidak tahu bagaimana mengatakannya. Tetapi Direktur dan pendiri Akademi
ini sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Rupanya dia menderita bulimia dan karena dia tinggal sendirian, tidak ada yang tahu
sampai semuanya terlambat." Wanita itu menghela nafas sedih.
"Direktur baru kami Lee Suhyun yang-"Resepsionis itu disela oleh isak tangis kecil Jennie yang tiba-tiba keluar dan dia segera memeluk Lisa sekuat tenaga, sambil membenamkan wajahnya di dadanya, menyembunyikan air matanya.
Jennie benar-benar beruntung memiliki Lisa yang selalu ada disisinya, sehingga kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi pada Direktur Min Hyejoon tidak terjadi padanya.
"Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu." Ucapnya berbisik hampir tak terdengar.
Lisa mengelus rambutnya dengan perlahan lalu dia tersenyum pada
Resepsionis."Baiklah, terima kasih banyak atas bantuan anda."
Mereka menuju ke kantor direktur yang baru, dan sesampainya di ruang tunggu, Lisa memegang wajah Jennie dengan tangannya lalu mengangkatnya untuk menciumnya.
"Semuanya baik-baik saja sayang, tidak ada yang salah."
Jennie menggelengkan kepalanya.
"Jika kamu tidak menolongku... aku pasti akan berakhir seperti wanita itu.""Sssst." Lisa mencium Jennie lagi kemudian sebuah pintu terbuka, di mana seorang wanita yang
cukup muda, keluar dari ruangan."Oh! Aku berani bertaruh bahwa kamu adalah Kim Jennie, betapa indahnya tubuhmu!"
Wanita itu meraih lengan Jennie dengan takjub.
"Aku telah membaca resumemu, dan kamu benar-benar sempurna."
Lisa tersenyum sambil menatap Jennie, seolah berkata, "Lihatkan?"
Jennie juga tidak bisa menahan senyumnya.
"Ya, aku Kim Jennie. Senang bertemu denganmu Ny. Lee."
"Wah, sudah lama sekali aku tidak melihat seseorang yang begitu memenuhi syarat untuk pekerjaan ini. kamu terlihat luar biasa Jennie."
Lee Suhyun melihat ke atas dan ke bawah tubuh Jennie, mengagumi setiap lekuk tubuhnya.
"Terima kasih banyak." kata Jennie setengah tertawa.
"Kalau begitu, silakan masuk ke kantorku, aku sangat ingin kamu masuk akademi ini,"
Mereka kemudian memasuki kantor dan duduk berhadapan.
"Apa kamu bisa mulai sore ini? Aku tahu ini agak terburu-buru, tapi..."
Jennie tersenyum lebar dan mengangguk dengan cepat.
"Aku sangat menantikan ini.""Bagus, kamu pasti akan menarik perhatian banyak siswa." Kata Suhyun yang sangat senang seperti Jennie dan Lisa.
Jennie kemudian melihat di atas meja ada semangkuk permen lemon.
"Bolehkah aku memakannya?"
Lee Suhyun mengangguk.
"Oh tentu saja... Makanlah, Jennie, makan..."
END 🍜🍜🍜
😁😁😁 Gimana ceritanya ders?
Sebentar banget yaa 😁Sampai jumpa di cerita selanjutnya 😉
Jangan lupa follow yaa, biar tau kalau aku publish cerita baru lagi 🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
EAT
Fanfiction"Makan Jennie, kamu harus makan..." "Aku tidak mau." Seberapa sulit Lisa meminta Jennie untuk makan?