(Name) adalah Maid pribadi Geto Suguru. Ia dibeli langsung oleh Geto dari keluarganya dan diangkat menjadi maid pribadi. Tak ada yang berani membantah titah Geto di mansion. (Name) diperlakukan dan diawasi dengan baik di sana. Ia harus siap sedia selama 24 jam untuk sang tuan. (Name) melayani Geto dengan baik. Tentu ia juga punya jadwal tersendiri terutama untuk mengurus keseharian sang majikan. Mulai dengan membangunkannya, menyediakan air mandi, menyediakan makanan, menyiapkan pakaian, dan segala macamnya. (Name) tak banyak protes. Ia cenderung pendiam (mungkin) di depan Geto. Namun, belakangan ini Geto sering bermabuk-mabukan. (Name) sampai dibuat kewalahan karnanya.
"Geto-sama. Sebaiknya anda jangan minum lagi. Anda sudah mabuk." ucap (Name) pada Geto mencoba menghentikannya meminum alkohol yang entah sudah berapa gelas. "Jangan menghentikanku (Name)." ucap Geto sambil menepis tangan (Name). Pelan. (Name) menghela nafas pelan. "Tapi anda sudah mabuk Geto-sama." ucap (Name) lagi. "Aku belum mabuk. Duduklah di sini." ucap Geto sedikit mabuk sambil menepuk pahanya. Mengkode (Name) untuk duduk di sana. Raut wajah (Name) sontak memerah samar. "Maaf... Geto-sama. Saya tidak pantas duduk di sana." tolak (Name) sesopan mungkin. Geto mengernyit bingung kemudian menarik pergelangan tangan (Name) hingga ia terpekik dan jatuh terduduk di atas pahanya. "Ge-Geto-sama?" ucap (Name) hati-hati.
"Diam." bisik Geto kemudian melingkari tangannya di perut (Name). Merasakan nafas hangat menerpa ceruk lehernya membuat (Name) langsung menegang di tempat. "Geto-sama... Tolong lepaskan saya. Beberapa maid melihat... " ucap (Name) pelan. Geto langsung melempar tatapan dingin kepada para maid kemudian menggendong (Name) ala koala dan berjalan menuju kamar nya. "Ge-Geto-sama?" ucap (Name) kaget sambil memegang kedua bahu Geto menjaga keseimbangan tubuhnya dalam gendongan sang majikan. "Diamlah" Geto menarik (Name) agar tidak menghalangi pandangannya. (Name) pun menenggelamkan wajahnya di bahu Geto. Geto berjalan ke arah kamarnya dengan cepat.
Begitu tiba di kamar, Geto langsung menjatuhkan tubuh (Name) begitu saja ke kasur king size nya. "Wah!" pekik (Name). "Disini tak ada yang lihat." ucap Geto dengan nada rendah. "Geto-sama.. Anda mabuk." ucap (Name) berusaha mendorong bahu Geto agar menjauh darinya. "Aku tidak mabuk... (Name)." bisik Geto dengan nada rendah tepat di telinga (Name) kemudian menggigit kecil daun telinga (Name). "Hgn! Geto-sama.... Jangan! Ini tidak boleh!" (Name) masih berusaha menjauhkan Geto darinya. "Diam." ucap Geto tajam kemudian langsung menahan kedua tangan (Name) di atas kepala dengan satu tangan. "Ge-Geto-sama!?" (Name) menatap Geto dengan pandangan takut. "Kamu tak tahu seberapa aku menanti hari ini bukan?" ucap Geto kemudian mencium bibir (Name). "Buka mulutmu. Ini perintah. (Name)." ucap Geto dengan nada tajam.
(Name) menolak melakukannya. Dengan gemas Geto langsung mengigit kecil bibir (Name). "Ukh!" pekik (Name) secara spontan langsung membuka belahan bibirnyan. Tak menyia-nyiakan kesempatan Geto langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut (Name) mereka beradu di dalam sana. "Hgn... Nnn.... Geto.... -sama... Uhmp!" (Name) kesulitan untuk mengatasi ciuman ganas dari sang tuan. Terlebih tangan Geto mulai menggerayangi perutnya dan menyibak kausnya hingga terangkat setengah. Hampir memperlihatkan payudaranya yang cukup berisi. "Matte! Nggg!" (Name) berusaha menahan tangan Geto. Geto pun menggentikan ciumannya dan bangkit duduk. Melepaskan dasinya dan langsung mengikat kedua tangan (Name) di kepala ranjang.
"Ge-geto-sama?" (Name) menatap Geto sembari berusaha melepas ikatan pada tangannya. "Dengan begini tanganmu tidak akan mengganggu." ucap Geto kemudian merobek begitu saja pakaian (Name) bahkan bra nya pun ikutan terobek begitu saja. "Akh!" pekik (Name) kesakitan. Geto langsung mengecup leher (Name) kemudian memberinya kissmark di sana dan perlahan turun hingga ke kedua gunung kembar (Name) ia langsung menyesap kuat salah satunya dan meremas yang satunya lagi sementara tangannya yang lain merobek pakaian bawah (Name) hingga saat ini (Name) full naked. "Angh! Jangan kuat-kuat!!" ucap (Name) mendongakkan kepalanya secara reflek begitu Geto menghisap salah satu putingnya. "Desahkan namaku... (Name)." bisik Geto sebelum kembali menyesap puting (Name). Ia juga mengusap klitoris (Name) dengan satu jari. "Hgn... Geto-sama.... Berhenti... Ungg... " (Name) refleks merapatkan kedua pahanya. Mencoba menutupi akses Geto. "Panggil namaku bukan margaku. (Name)." Koreksi Geto sembari melebarkan paha (Name) dengan kedua tangannya. Ia menatap vagina (Name) yang bersih dari bulu kemudian menjilat bibirnya sensual. "Kumohon... Jangan lihat... " ucap (Name) yang wajahnya sudah memerah padam sembari masih berusaha melepaskan tangannya dari ikatan. "Hm... Aku suka wanginya." entah sejak kapan wajah Geto sudah berada di depan kemaluan (Name) ia langsung menjilat kecil di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen x Reader Oneshot (21++)
SonstigesIsinya oneshot kamu dengan husbu kamu di Jujutsu Kaisen Bocil di bawah 20 atau 18 tahun jauh" dosa di tanggung masing" kalo telanjur terjun yah😌 Author tidak bertanggung jawab kalo otak kalian tercemar wkwkwk Btw ini pertama kalinya aku bikin matur...