Req dari zahnajoenia
Moga suka sama storynya. Aku agak bingung mau ngasih judulnya gimana sama jalan storynya gimana jdi ya mon maapkan klo ga sesuai ekspetasi 🥲
(Name) adalah karyawan baru di Jujutsu Group. Ia berada di devisi bagian keuangan. Sebagai karyawan baru tentu saja (Name) akan butuh waktu untuk beradaptasi dengan sekitar, terlebih dengan beberapa tatapan lelaki yang 'mata keranjang' karena tubuh bohay si mbak nem. Tapi untunglah ada satu seniornya yang sekiranya menurut (Name) bisa ia percaya. Namanya Nanami Kento. Bisa dibilang, menurut (Name) seniornya yang satu itu cukup kaku, tapi dia juga banyak diandalkan oleh rekan kerja yang lainnya dan lagi, hanya dia seorang yang tidak menatap (Name) sampai membuatnya risih.
Tiap sebulan sekali divisi mereka melalukan acara makan bersama dengan ketua divisi yang mentraktir mereka. Tentu saja yang paling sering absen adalah Nanami, yang diberi julukan sebagai 'si gila kerja'. (Name) juga hanya sesekali hadir. Sampai-sampai salah satu karyawan divisi keuangan mendatangi (Name) waktu jam pulang kerja akan segera tiba. "(Name)-san... Boleh kita bicara sebentar?" Tanya salah satu rekan kerjanya. Sebut saja namanya Kaoru. "Ya?" Sahut (Name) bingung. "Begini... Ini soal acara makan malam besok..." Ucap Kaoru memulai percakapan. "Kenapa dengan acara besok?" Tanya (Name) masih mengernyit bingung, ia tidak berencana untuk hadir besok. "Begini... Bisakah kamu... Membujuk Nanami-san untuk datang ke acara besok... Kamu tahu kamu dan dia hampir tidak pernah hadir kan?" Tanya Kaoru pelan.
"Eh? Tapi kenapa aku??" Tanya (Name) antara kaget dan bingung. Kaoru pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Begini... Kami sudah sering mencoba membujuk nya tapi yah... Tidak pernah berhasil..." Ucap Kaoru sambil terkekeh canggung. "Kami mengira... Mungkin ia akan mau ikut jika kamu yang mengajak?" Lanjutnya kemudian. "Eh? Kenapa kalian berfikir begitu???" Tanya (Name) semakin kebingungan. "Karena kamu karyawan baru, lalu... Kamu juga terlalu sopan. Kurasa Nanami mau setidaknya sekali untuk mengabulkan permintaanmu... Please... Kumohon (Name) mau yah???" Kaoru pun melakukan puppy eyes no jutsu. (Name) pun berfikir sesaat sebelum akhirnya ia menghela nafas perlahan dan mengangguk. "Baiklah... Akan kucoba.. Tapi jangan marah kalau misalkan tidak berhasil." Ucap (Name) akhirnya.
Kaoru pun langsung sumringah mendengarnya, ia mengangguk-angguk dengan cepat. "Terima kasih banyak (Name), semoga berhasil. Kamu membutuhkannya." Kekeh Kaoru sembari berjalan pergi kembali ke meja kerjanya. (Name) hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan rekan kerjanya itu. "Kenapa kamu geleng-geleng (Name)-san?" Tanya Nanami yang muncul entah dari mana membuat (Name) terlonjak kaget. (Name) pun memutar tubuhnya menghadap ke arah Nanami. "Ah... Nanami-san. Bukan apa-apa... Hanya baru selesai berbicara dengan Kaoru-san tadi." Ucap (Name) sopan. Nanami pun mengernyit bingung mendengarnya. "Soal apa?" Tanyanya kemudian setelah raut wajahnya netral kembali.
"Um... Begini... Kaoru-san mengatakan malam ini akan ada acara makan bersama tapi.... Mereka ingin kita juga ikut serta... Kaoru-san tidak berani bertanya langsung ke Nanami-san karena katanya Nanami-san selalu menolak..." Jelas (Name) pada Nanami. "Oh ya.... Saya memang selalu menolaknya. Saya terlalu sibuk untuk hadir ke dalam acara semacam itu. Terlebih pekerjaanku masih menumpuk." Jelas Nanami dengan raut wajah datarnya. "Em... Apakah hari ini Nanami-san mau hadir bersama saya?? Hanya hari ini... Saya rasa?" Tanya (Name) berusaha membujuk Nanami untuk hadir. "Kenapa?" Tanya Nanami. (Name) pun berusaha memikirkan alasan yang bagus. "Bagaimana untuk... Mengenal lebih dekat.. Sebagai rekan kerja?" Tanya (Name) lagi. Nanami pun menghela nafas lelah.
"Baiklah.... Cuma untuk kali ini saja." Nanami pun menghela nafas lelah. (Name) reflek tersenyum senang mendengar ucapan Nanami barusan sementara, Nanami yang melihat senyuman mengembang di wajah sang puan terdiam mematung. "Terima kasih, Nanami-san." Ucap (Name) masih dengan senyuman di wajahnya tapi ucapan barusan cukup untuk membuat Nanami tersentak dari lamunannya. "Y-ya... Sama-sama." Ucapnya sedikit terbata. "Kalau begitu sampai jumpa nanti malam di restoran" Ucap (Name) lagi sambil ia akan beranjak untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Belum sempat ia pergi, Nanami sudah menahan pergelangan tangannya. "Kenapa Nanami-san?" Tanya (Name) kebingungan. "Nanti malam... Berangkat dengan saya saja? Lagipula tidak baik perempuan pergi sendirian di malam hari." Ucap Nanami. Tanpa (Name) sadari wajah Nanami terdapat semburat merah tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen x Reader Oneshot (21++)
RastgeleIsinya oneshot kamu dengan husbu kamu di Jujutsu Kaisen Bocil di bawah 20 atau 18 tahun jauh" dosa di tanggung masing" kalo telanjur terjun yah😌 Author tidak bertanggung jawab kalo otak kalian tercemar wkwkwk Btw ini pertama kalinya aku bikin matur...