Exselen 29

45 3 0
                                    

Happy reading...

Terlihat pria paruh baya yang sedang duduk di samping ranjang anaknya, dengan tangan yang sentiasa mengelus kepala anaknya. Siapa lagi kalo bukan papa David dan Exselen yang masih belum siuman.

Setelah tadi dokter memberitahukan bahwa kondisi Exselen baik-baik saja, hanya perlu istirahat sampai lukanya kering dan tidak boleh beraktivitas berat dulu.

"Anak papa udah gede aja" ucap papa lembut.

"Sehat-sehat selalu ya anak papa" sambung papa.

Lalu papa David berdiri dari duduk dan berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu untuk melanjutkan pekerjaan kantornya sambil menunggu putranya siuman.

Setelah 1 jam berlalu, akhirnya Exselen siuman.

"Eeuughh..." Lenguh Exselen.

Papa yang mendengar itu langsung menghampiri Exselen yang sudah siuman.

"Boy!" Panggil papa sambil menekan tombol untuk memanggil dokter.

"Ada yang sakit?" tanya papa.

"Pusing, sama perut aku" jawab Exselen lirih.

"Sebentar ya, dokter bentar lagi datang" ujar papa.

Dan benar saja, dokter pun datang setelah papa mengucapkan kata itu.

"Permisi tuan, biar saya periksa sebentar" ucap dokter.

"Silahkan" papa David menggeser tubuhnya, dia tidak menunggu di luar.

Dokter pun mulai memeriksa Exselen keseluruhan.

"Gimana dok?" tanya papa.

"Kondisi pasien sudah membaik, tinggal menunggu luka di perutnya mengering. Di harapkan pasien jangan terlalu banyak bergerak dulu agar jahitannya tidak terlepas" Jawab dokter.

"Syukurlah" lega papa.

"Ini salep untuk luka pasien, oleskan setiap pagi dan sebelum tidur dan untuk obat lainnya akan di antakan suster"

"Baik. Terima kasih dok"

"Kalo begitu, saya permisi tuan. Nanti saya kembali lagi untuk mengganti perbannya" Pamit dokter itu dan hanya di angguki oleh papa.

"Pa.." panggil Exselen lirih.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

"Zuhra?.."

"Zuhra gpp, tadi papa suruh dia pulang buat istirahat" balas papa sambil mengelus rambut anaknya.

"Syukurlah" lirih Exselen lalu memejamkan matanya.

"Permisi" ucap suster yang baru saja masuk sambil membawa troli makanan.

"Saya membawa makanan dan obat tuan Exselen" sambung susternya.

"Terima kasih sus" balas papa sambil menerima nampan makanannya.

"Sama-sama tuan" ucap suster itu lalu pergi keluar.

"Nah ayo makan dulu" ujar papa sambil membantu Exselen untuk duduk lalu menyiapkan meja kecil di kasur Exselen.

"Mau di suapin atau makan sendiri?" tanya papa.

"Di suapin. Udah lama gak di suapin papa" jawab Exselen tersenyum begitu pun papa yang mendengar jawaban itu.

Papa pun mulai menyuapi Exselen dengan telaten.

"Papa udah makan?" Tantan Exselen.

"Nanti papa makan di kantin" jawab papa.

"Nah udah habis, sekarang minum obatnya" sambung papa menyerahkan obatnya.

Exselen mengambil obat lalu menelannya di bantu dengan air putih yang di berikan papanya.

"Sekarang kamu istirahat ya" perintah papa membantu anaknya kembali berbaring.

"Iya pa. Papa makan dulu gih" ucap Exselen.

"Nunggu kamu tidur dulu" balas papa.

"Sekarang papa"

"Iya iya. Papa ke kantin, kamu istirahat"

"Iya pa"

Exselen yang melihat papanya sudah keluar pun memejamkan matanya, jujur dirinya merasa mengantuk sekarang mungkin karena habis minum obat.

Saat hampir mau tertidur tiba-tiba ada yang berbisik di telinga kanannya. Seketika Exselen pun membuka matanya, dan melihat siapa yang sudah berbisik di telinganya.

Dan ternyata.....


TBC

Makasih buat yang udah baca🙏

EXSELENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang