Exselen 28

45 3 0
                                    

Happy reading


Zuhra saat ini masih menunggu dokter keluar dengan duduk di kursi depan ruang UGD dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendengar suara langkah kaki ia pun mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah langkah kaki itu,dapat ia lihat ayah Exselen dan abangnya yang berjalan menuju ke arahnya.

"Zuhra, bagaimana keadaan elen?" tanya papa David khawatir.

"Dokter belum keluar om" jawab Zuhra lirih.

Papa David yang mendengar itu pun tiba-tiba lemas. Beruntung ada Abian yang menahan tubuh papa David dan menuntunnya untuk duduk di kursi.

"Om sabar ya, kita tunggu dokter keluar" ucap Abian menenangkan.

"Om maafin Zuhra, ini semua karena Zuhra" ucap Zuhra sambil bersimpuh di depan papa David.

Papa David menggelengkan kepalanya dan memegang pundak Zuhra agar berdiri.

"Om gak salahin kamu, Ini udah takdir" ujar papa David.

"Sekarang ceritain ke om, gimana kejadiannya?" sambung papa David.

Zuhra pun menceritakan seluruh kronologinya dengan jujur tanpa di tambah dan kurangi.

"Maaf om" ucap Zuhra saat sudah selesai menceritakan kronologinya.

"Ini bukan salah kamu" balas papa David sambil mengelus rambut Zuhra yang duduk di sampingnya.
Sedangkan Abian hanya memperhatikan sambil tersenyum tipis.

Ceklek

Mereka langsung berdiri ketika melihat dokter sudah keluar dari ruang UGD.

"Dok gimana keadaan anak saya?" tanya papa David dengan nada khawatir.

"Pasien membutuhkan donor darah secepatnya karena pasien kehilangan banyak darah akibat luka tusuknya, stok darah di rumah sakit masih kurang dan kami memerlukan donor darah lagi dan sekarang keadaan anak tuan sedang kritis" penjelasan dokter.

(Ini aku ngawur ya penjelasan dokternya. Aku gak tahu-menahu tentang dunia medis.)

Mereka yang mendengar itu pun shock.

"Ambil darah saya aja dok" ucap papa David.

"Baik. Tapi tuan harus di cek dulu apa darah tuan aman untuk di donor kan" balas dokter, dan Papa David hanya mengangguk.

"Suster tolong antar tuan david ke ruangan pemeriksaan" titah dokter kepada suster di sampingnya.

"Baik dok. Mari tuan ikuti saya" ujar suster.
Dan Papa David pergi mengikuti suster itu masuk keruangan yang sama dengan Exselen.

"Apa kami boleh masuk dok?" tanya Abian setelah melihat David sudah pergi.

"Untuk saat ini masih belum bisa" jawab dokter. Abian pun hanya mengangguk saja mendengar jawaban dari dokter.

"Kalo begitu saya permisi" ujar dokter.

"Iya, terima kasih dok" balas Abian, dan dokter itu hanya tersenyum lalu kembali masuk ke dalam ruang UGD.

Abian mengalihkan pandangannya ke arah adek berada. Dapat ia lihat adeknya yang sedang melamun dengan air mata yang masih mengalir.

Abian pun menghela nafasnya dan melangkah menuju adeknya lalu memeluk adeknya.

"Bang, kak elen~" gumam Zuhra sambil memeluk erat abangnya.

"Tenang ya, udah denger kan tadi dokter bilang apa? Exselen udah gapapa" ucap Abian, dengan tangan yang mengelus rambut dan punggung adeknya.

Zuhra hanya mengangguk kan kepalanya dan mencoba menenangkan dirinya, Setelah tenang ia melepaskan pelukannya.
Mereka pun duduk kembali.

Tidak lama kemudian keluar lah papa David dari ruangan dan dapat di lihat di punggung tangan papa David terdapat perban melilit.

"Om, gimana?" tanya Abian.

"Masih di periksa lagi" jawab papa David.

Mereka berdua hanya mengangguk saja.

"Sebaiknya kalian pulang dulu, pasti kalian capek" ucap papa David.

"Zuhra mau di sini aja om, mau nungguin kak elen siuman" balas Zuhra.

"Pulang ya. kamu pasti capek kan? Istirahat dulu di rumah, nanti sore kembali lagi kesini" ucap papa David, sambil mengelus rambut Zuhra.

"Pulang dulu ya dek" bujuk Abian.
Dan Zuhra pun hanya mengangguk pasrah.

"Kalo gitu kami berdua pamit dulu ya om, nanti sore kembali kesini" pamit Abian.

"Zuhra pulang dulu ya om"

"Iya. Kalian hati-hati di jalan, dan Zuhra jangan lupa istirahat ya nak" balas papa David.

"Baik om"
Abian dan Zuhra pun berjalan pergi untuk pulang dan akan kembali lagi nanti.

Sesaat kemudian keluar dokter dari ruangan Exselen. Papa David yang melihat itu langsung menghampiri dokternya.

"Gimana dok anak saya?" tanya papa David.

"Anak tuan....."

TBC

Makasih udah baca cerita aku.

Jangan lupa vote dan komen ya.

Bye bye....

EXSELENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang