Exselen 31

47 2 0
                                    

Happy Reading

Exselen sedari tadi hanya fokus ke ponselnya, menghiraukan seseorang yang sedang duduk di samping ranjangnya sambil berceloteh tidak jelas.

"Keluar" ucap Exselen tegas, karena risih mendengar celotehan orang itu.

"Kok Kakak gitu sih. Kan Ara khawatir sama kakak" balas Ara sambil menampilkan raut sedihnya.

Exselen yang melihat itu hanya memandang malas Ara. Lalu fokus kembali ke ponselnya.

"Aku bawa kue buat kakak. Ini buatan aku sendiri loh kak" celetuk Ara sambil menunjuk kue bawaannya.

"Sini aku suapin kak" sambungnya siap menyuapi Exselen. Sedangkan Exselen tidak menghiraukannya.

"Ayo dong, buka mulutnya kak" ucap Ara dengan nada memelasnya.

Ara masih terus memaksa Exselen agar membuka mulutnya, sehingga membuat Exselen jengah dan membuatnya terpaksa membuka mulutnya.

Ara yang melihat itu pun senang dan langsung menyuapi Exselen. Bertepatan dengan pintu ruang rawat Exselen di buka membuat keduanya menoleh ke arah pintu.

"Maaf. Aku ganggu, lanjutin aja" ucap Zuhra yang baru saja membuka pintu dan melihat Ara yang sedang menyuapi Exselen.

"Kalo gitu aku keluar dulu" sambungnya lalu keluar dan menutup pintunya.

Exselen yang melihat Zuhra keluar entah kenapa menjadi kesal. Sedangkan Ara dia tersenyum kemenangan melihat Zuhra datang di waktu yang tepat.

"Ayo kak, aku suapin lagi" seru Ara.

"Pergi" ucap Exselen dingin.

"Ngak mau" balas Ara cemberut.

"Pergi" Exselen semakin menatap datar Ara.

"Ngak kak" ngotot Ara dengan nada yang sedikit meninggi.

Exselen yang mendengar itu pun menjadi semakin kesal. Ia melihat kue yang masih di pegang sama Ara dan melempar kue itu sehingga jatuh ke lantai.

Ara yang melihat itu pun terkejut lalu menatap Exselen yang menatapnya dingin dengan aura di sekitarnya yang tidak mengenakan. Ara yang melihat tatapan Exselen pun menjadi takut.

"Keluar" tegas Exselen.

"K-kak..." Gugup Ara ketakutan.

"Keluar"

Ara yang mendengar itu menjadi semakin gugup dan ketakutan. Ia pun buru-buru keluar dari ruangan Exselen. Saat di luar iya melihat Zuhra dan Abian yang sedang duduk di kursi tunggu. Lalu ia pun pergi begitu saja setelah menatap sinis ke Zuhra.
Zuhra dan Abian yang melihat tatapan sinis Ara hanya saling memandang.

"Ayo masuk dek" ajak Abian, lalu masuk kedalam di ikuti Zuhra.

Saat masuk kedalam dapat mereka lihat ada kue yang berserakan di lantai.

"Gimana keadaan lo?" tanya Abian saat ini berada di samping ranjang Exselen begitu pun Zuhra.

"Baik" jawabnya.

EXSELENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang