Our Secrets - Part 6

1.1K 105 18
                                    

Eren berjalan menyusuri lorong sendirian. Manik hijaunya bergulir menatap telapak tangannya, penglihatan yang ia dapatkan setelah mencium tangan Historia kembali muncul secara berurutan. Nafasnya menjadi terengah-engah dan tangannya bergemetar hebat.

" A...apa ini hah...hah..."

BRUK

Lututnya menyentuh lantai, Eren menutup sisi wajahnya menggunakan tangan kanannya. Penglihatan yang muncul begitu mengerikan hingga ia tidak tahu harus berbuat apa.

" Eren?! "

Levi berlari lalu berjongkok di depannya sambil melayangkan tatapan khawatir. Ia menekan pundak pria brunette agar menghadapnya.

" Apa yang terjadi padamu? "

" Levi-san aku..."

DEG

Kedua mata Eren melebar sempurna, saat menatap kearah sang kapten seketika ia teringat apa yang akan terjadi padanya di masa depan nanti. Ah tidak, pasti itu hanyalah sebuah mimpi atau halusinasinya saja. Eren menggelengkan kepalanya cepat agar pikiran buruknya menghilang.

" Tidak apa-apa, lupakan. Mungkin aku hanya sedang lelah."

" Kau yakin? "

" Ya, Levi-san."

" Aku akan membantumu berdiri."

" Tidak perlu...aku bisa sendiri." ucap Eren lesu seraya berdiri perlahan.

Mereka berdua kembali berjalan berdua di sepanjang lorong hendak menuju ruangan milik Hanji yang rencananya akan menggantikan Erwin sebagai komandan. Sesekali para kadet menyapa keduanya dan dibalas anggukan olehnya. Eren melambatkan langkahnya begitu melihat sosok Mikasa dari kejauhan, ia sontak mengalihkan pandangannya kearah Levi yang ada di sebelahnya.

Tatapannya menyendu, entah mengapa memikirkan tentang mereka berdua membuat hatinya terasa sesak. Merasa ada yang janggal, Levi melirik ke belakang. Alisnya terangkat sebelah.

" Kau ini masih muda tapi jalanmu lamban sekali."

" Eren! "

Pria raven seketika mengeluarkan decakan sebal setelah mendengar suara wanita itu. Ia melirik Mikasa yang berlari menghampiri Eren sambil memegangi lengannya.

" Sudah kuduga, selalu seperti ini." gumam Levi, melipatkan kedua tangannya di depan dada. Rasanya ingin segera pergi namun ia penasaran apa yang akan dilakukan keduanya.

" Eren?! Wajahmu terlihat sedih, apakah sesuatu yang buruk terjadi padamu."

Senyuman tipis muncul, Eren menekan pundaknya lalu menggelengkan kepalanya.

" Sudahlah jangan khawatir aku hanya sedang kelelahan."

" Karena apa? "

" Tidak terlalu penting." balas Eren hendak berjalan menghampiri sang kapten.

" Kau mau kemana? "

" Ada urusan mendadak dengan Levi-san ah maksudku kapten Levi."

" Biarkan aku ikut bersamamu, Eren."

Pria brunette itu mengeluarkan helaan nafas, menatap malas kearahnya.

" Mikasa, tolong berhenti ikut campur. Aku tahu kau berniat baik untuk menemaniku, tapi sekarang aku sedang tidak membutuhkanmu. Jadi biarkan aku sendiri."

" ?!! "

" Aku pergi dulu..." ucap Eren membalikkan badannya kemudian berjalan melewati sabgtkaptenn.

" Tunggu dulu Eren! "

Our Secrets [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang