Hari demi hari telah berlalu sebagian besar waktu Eren dihabiskan bersama sang kapten. Membersihkan markas, membersihkan ruangan sang kapten, bahkan kandang kuda pun juga tak luput. Saking sering berkunjung di kandang kuda mereka berdua menyempatkan diri untuk memandikan kuda bersama-sama.
Sampai Eren sendiri lupa kapan terakhir dirinya menghabiskan waktu bersama Mikasa, Armin, dan teman-teman lainnya. Namun Eren tidak menyesal. Justru sebaliknya, Eren bahagia karena semakin dekat dengan kapten.
Siang hari yang cerah Eren berdiri di depan jendela yang menunjukkan pemandangan luar. Ia menyangga kepalanya menggunakan telapak tangannya, jarinya mengetuk-ngetuk pinggiran jendela seraya tersenyum tipis.
" Aku cari kemana-mana ternyata kau di sini rupanya."
Suara khas Levi sontak membuat Eren membalikkan badannya lalu meringis lebar.
" Kapten ah i-iya aku merasa bosan dan kebetulan ada tempat yang cukup nyaman di sini."
Eren berjalan menghampirinya, sedikit merasa lucu saat Levi mendongakkan kepalanya untuk melihatnya.
" Berlutut."
" Huh? Kapten, kau ingin aku berlutut? " tanya Eren mendapatkan anggukan darinya. Dengan senang hati ia berlutut di hadapannya.
" Hari ini jadwalku membersihkan rak-rak buku. Karena terlalu tinggi terpaksa memerlukan bantuanmu."
Levi berkata santai sambil bergerak menaiki kedua bahu pria brunette itu. Setelah membenarkan posisinya agar nyaman, Eren lalu mulai berdiri. Kedua tangannya memegang lutut sang kapten supaya tidak jatuh.
" Kita kemana kapten." ucap Eren semangat
" Ke kamarku lebih dulu, aku lupa mengambil kemoceng."
" Siap dilaksanakan! "
Eren lalu berlari keluar. Sedangkan Levi berpegangan pada rambut brunette itu seperti mengendarai kendaraan yang besar. Saat mereka tiba di halaman luar, banyak para kadet yang terhibur bahkan merasa heran melihat tingkah keduanya. Dari jauh Petra memekik terkejut, sontak menghentikan langkah Oluo.
" Astaga lihat mereka berdua."
" Hmm? Eren, dia memang pria baik yang mau menuruti semua perkataan kaptennya."
" Bukan itu yang ku maksud. Lihat ekspresi Levi-san, aku baru pertamakali melihat ekspresi Levi-san seperti itu. Dia tampak lebih bahagia daripada biasanya."
Oluo menyipitkan matanya guna memfokuskan penglihatannya sang kapten.
" Kurasa perkataan mu ada benarnya, Petra ... "
Sesampainya di depan kamar. Si raven menyuruh Eren untuk membukanya, lalu masuk mengambil kemoceng dan kembali pergi ke perpustakaan untuk membersihkan rak-rak buku yang berdebu.
" Belok kanan." perintah Levi langsung dituruti Eren.
" Lurus sampai ujung, lalu belok kiri dan dua langkah berikutnya belok kiri lagi."
" Kenapa rumit sekali." gerutu Eren
BUGH!
" Ouch-"
" Jangan banyak mengeluh."
" Gomeenn! " Eren memejamkan matanya dan berlari kencang membuat Levi yang belum siap dengan pergerakannya pun berjengkit kaget. Reflek memeluk kepala pria brunette itu.
" Pelan-pelan bodoh."
Perpustakaan...
" Kapten kurasa itu sudah bersih, sebaiknya lanjut ke rak sebelahnya." ucap Eren yang masih membawa Levi di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets [EreRi]
FanfictionDi balik tragisnya nasib penduduk pulau Paradise yang harus menghadapi ganasnya titan. Terdapat kisah romantis yang dijalin antara Eren dan Levi. Mereka memutuskan menjalin kisah asmara secara diam-diam, tidak banyak yang mengetahuinya. Namun, apaka...