Our Secrets - Part 9

1.3K 101 20
                                    

Satu mingggu setelah malam yang berat, kini para anggota survey corps berencana pergi ke dunia luar tembok tepatnya pergi menuju wilayah Marley. Kepergian mereka ke sana bertujuan membuktikan bahwa rakyat Paradise bukanlah orang buruk seperti yang mereka pikirkan. Niat anggota survey corps sangat baik, sama sekali tidak ada niat jahat saling bermusuhan maupun menyerang. Untuk mencapai wilayah Marley mereka harus menempuh jarak cukup jauh menggunakan kapal.

Levi menghela nafasnya berulang kali merasa pusing mendengarkan ocehan Hanji yang tak kunjung berhenti meskipun dirinya dengan jelas menunjukkan ekspresi muak. Ia mendudukkan bokongnya pada sebuah bangku yang menghadap langsung dengan hamparan laut.

" Diamlah sebentar Kuso megane. Biarkan aku tenang sehari saja."

" Tidak bisa cebool aku sangaat tidak sabar melihat bagaimana reaksi rakyat Marley mengetahui kehadiran kita."

" Tch jangan terlalu senang dulu, kau belum tahu sifat mereka sebenarnya."

" Huh...m-mungkin mereka semua baik." Hanji menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal lalu duduk di sebelahnya.

" Eren! "

Iris abu-abu spontan bergulir ke samping tepatnya pada ketiga orang berbeda warna rambut itu, siapa lagi kalau bukan Eren, Armin, dan Mikasa. Ketiganya hendak menikmati pemandangan laut dari pagar pembatas kapal, terlihat Mikasa yang selalu menempel pada Eren. Levi merotasikan matanya menyaksikan betapa lengketnya wanita itu, rasa iri seketika hinggap di hatinya.

" Eren lihat sebelah sana!" tunjuk Mikasa bahagia

" Hm? Ah itu...seekor burung."

Mikasa tersenyum dengan pipi merona, " Mereka sangat cantik dan terlihat bebas."

Emerald menyaksikan penuh gemerlap burung-burung berawarna putih yang terbang dengan leluasa mengelilingi luasnya langit biru. Ia seakan terhipnotis oleh kebebasan mereka hingga tanpa sadar sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman. Pria brunette itu menunduk menatapnya.

" Benar katamu, mereka cantik dan terlihat bebas."

" Eren kenapa akhir-akhir ini kau tidak bersama kami berdua?" tanya Armin penasaran.

" Aku...ada urusan dengan kapten Levi."

" Oh pantas saja kau sudah jarang menghabiskan waktu bersama kami berdua."

" ...yeah."

Beberapa jam kemudian akhirnya kapal sampai ke pelabuhan Marley. Eren, Mikasa, Levi, Armin dan lainnya segera turun menginjakkan kaki mereka untuk yang pertama kalinya di dunia luar tembok yaitu wilayah Marley. Raut kebahagiaan kentara jelas di wajah mereka, hingga tak bisa menahan senyuman lebar ketika akhirnya keluar dari lingkaran yang selama ini mengurung mereka. Eren memelankan langkahnya guna menyamai langkah si raven, Emerald dan Sapphire saling bertemu seolah tengah berkomunikasi melalui kontak mata.

" Waaaakhh ramai sekali~" pekik Hanji, ia berlari lebih dulu bersama Sasha dan Connie.

" Banyak sekali makanan di sini! Aku ingin mencoba semuanya!"

" Ck ck ck kita baru saja sampai dan yang kau pikirkan hanyalah makanan." ejek Jean mendapat anggukan malas Connie.

Mikasa menoleh ke belakang menunggu kedatangan Eren, tatapannya berubah datar saat melihat Eren berjalan berdampingan bersama Levi. Dengan cepat ia mendekati mereka berdua, melirik tajam pria raven yang juga membalasnya tak kalah tajam.

" Ayo Eren kita melihat daerah situ."

" Baiklah." Langkahnya terhenti, ia menatap tangan mungil yang menahan lengannya.

Our Secrets [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang