"Cewek yang waktu itu kemanain Je?" tanya Toni tiba-tiba
Jeriel mengehentikan acara makannya, wajahnya merengut mencoba mengingat siapa yang di maksud Toni, "Yang mana?"
Angga menutup mulutnya, "gila nanya yang mana, bukan nanya siapa,"
"Wajar bro," Bela Jeriel sendiri, "Wajar dari mananya, kasian cewek-cewek yang udah lu kibulin,"
"Lah, ngibul dari mana,"
"Udah, berisik tau, udah berisik makin berisik nih kantin gara-gara kalian," Protes Raden yang merasa telinganya semakin dibuat panas
Kantin yang ricuh dengan bermacam-macam pembicaraan melewati telinganya yang membuatnya kesakitan, belum ditambah ketiga manusia yang kini berada di hadapannya yang berdebat masalah konyol
"Yaelah Den," Keluh Angga, "Ceweknya kemanain?" Lanjut Toni mengabaikan Omelan Raden
Angga berdecak, "Lu kira barang, pake di kemanain segala,"
"Yang mana?" Kekeh Jeriel karena dirinya tidak bisa mengingat
Toni mengelus kepalanya gara-gara timpukan Angga, "Itulo, yang pake kacamata, yang rambutnya sepunggung,"
"Tira?" Toni menggeleng, "Yang rambutnya coklat, baru masuk taun kemaren,"
"Fina?" Toni kembali menggeleng, "Yura?"
"Terus siapa su?!" Jengah Jeriel
"Ra-Ra-" Toni mencoba mengingatnya
"RATNA KAN?!" Angga menggebrak meja membuat semua orang memandangi meja mereka dengan raut wajah penasaran
Jeriel mengelus dadanya terkejut begitupun Toni. Temannya ini tidak berpikiran asal memukul meja ditengah-tengah ramainya kantin, "Bodoh!"
"Tapi bener kan," cengirnya yang di angguki Toni, "Kemana dia, perasaan gaada kabar,"
Jeriel memasukkan gorengan utuh pada mulutnya dengan acuh, menghindari menjawab pertanyaan yang dilontarkan Toni
Toni yang sudah mengetahui gerak-gerik Jeriel segera mengambil beberapa gorengan dan memaksanya masuk kedalam mulut Jeriel sehingga membuatnya kewalahan dan tersedak
"Pfttt," keduanya menahan tawa melihat Jeriel yang menepuk-nepuk dadanya dan segera meminum air
"Stress lu pada!" Kesalnya melempar gorengan pada wajah Toni, "Sunscreen gue!"
"Mampus!" Acuh Jeriel
Ia malas menanggapi obrolan Toni yang absurd, bukanya dia sudah tau hal apa yang membuat dirinya meninggalkan Ratna
Bukan masalah besar, hanya saja Ratna adalah orang yang benar-benar dirinya sukai, tetapi, beberapa hal membuatnya harus berpisah dengan dirinya
Jeriel tidak mungkin menjalin hubungan dengan seorang wanita yang jelas-jelas mendekati nya hanya agar dekat dengan 'temannya?'
Angga memperhatikan wajah Jeriel yang semakin masam sejak pertanyaan Toni tadi, dirinya tidak enak dengan situasi saat ini yang hening secara tiba-tiba diantara mereka
"Oh iya Je," ucapan Angga membuyarkan lamunan Jeriel, dirinya menatap Angga dengan wajah bertanya
"Bocah yang kemaren, gimana? Jadi kagak ngajarin dia," tanya Angga
"Kalian pikir bakalan gua tanggepin secara serius?" Lirik Jeriel pada ketiganya
Toni dan Raden bernafas lega, sejauh ini yang mereka tau Jeriel tidak pernah mengajari siapapun dalam hal belajar
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance || Hajeongwoo
Short Story."Gua pengen mati," _ . "Gua takut mati," _ .Jeriel lebih memilih berjalan menuju kematian daripada menghargai setiap detik dalam hidupnya seperti Haksa .Sebelum Haksa datang meminta Jeriel untuk mengajarinya tentang beberapa pelajaran. Mereka hanya...