Selama Sae dan [Name] belum bertemu lagi usai bercerai, [Name] melahirkan bayi mereka sendirian. [Name] tidak memberi kabar apapun selama ia berjuang dengan kesepian dan depresi. Meskipun begitu, ia tetap dapat membesarkan putra putri kembar nya dengan baik.
[Name] tetap setia pada keputusannya untuk bercerai dari Sae dan ia tak pernah menghubungi Sae lagi. Namun, di hati nya, sejujurnya ia mulai mencintai Sae beberapa waktu sebelum mereka bercerai namun ia tak menyadarinya alias menyangkal nya dan ia pun memendam sedih yang mendalam.
Bulan-bulan sebelum kelahiran anak mu adalah saat yang paling menegangkan Sae. Dia memikirkan sepanjang hari tentang masa depan anaknya. Dia mencari cara untuk menemukanmu tetapi itu tidak mungkin, kamu telah menghilang dari hidupnya.
"Tolong, izinkan aku berada dalam kehidupan putra atau putriku. Aku tidak ingin kehilangan kesempatan menjadi ayah terbaik bagi anak ini. Jika kamu membiarkan aku melakukan apa yang benar dan bersama bayiku, kita tidak perlu begitu. Aku hanya ingin melihatnya tumbuh" ucapnya lirih pada diri nya sendiri.
[Name] menyimpan semua perasaan dan penderitaannya sendiri jelang hari lahir bayinya. Ia merasakan kesepian, resah, dan takut mengurus putra putri kembar nya sendirian. Ia tak pernah mengira harus melewati waktu ini sendirian dan sekarang dia harus melakukannya.
Namun di hari lahir anaknya, [Name] tak pernah merasa senang dan bahagia. Ia hanya fokus pada putra-putri yang baru lahir itu. Ia ingin mereka memiliki kehidupan yang baik dan penuh dengan cinta.
Hingga tiga tahun kemudian ...
Sae tidak sengaja kakinya tertabrak oleh seorang gadis kecil yang sedang bermain kejar-kejaran dengan seorang anak laki-laki yang wajahnya mirip dengannya.
"Aduh, nak, apa kau baik-baik saja?" Sae membantu anak tersebut untuk bangun.
"Telimakacih paman" Sae mengangguk.
"Hey, siapa nama mu? Dan dimana ibu mu?" belum sempat si gadis kecil menjawabnya, saudara kembar nya menghampiri nya dan berbisik.
"Chiya, mama bilang untuk nda bicala dengan olang asing, bucan?" gadis kecil bernama Chiya itu mengangguk.
Sae memperhatikan bahwa anak laki-laki itu berusaha melindungi saudara perempuannya dari orang asing seperti dia yang membuatnya teringat pada seseorang yang dia kenal.
"Mamamu menyuruhmu untuk tidak berbicara dengan orang asing? Dan bolehkah aku bertanya, siapa ibumu?" Dia bertanya pada gadis kecil itu dengan lembut.
Saudara kembar Chiya, Chizu terkesiap mendengar pertanyaanmu, hingga tidak lama kemudian kamu mendengar suara yang familiar.
"Chiya! Chizu! Astaga kalian membuat Mama khawatir .." ucap [Name] menghampiri Chiya dan Chizu lalu memeluknya, ia masih belum menyadari kehadiran Sae.
Sae tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, dia mengenali suara itu dan melihatmu memeluk si kembar. Dia ingin berbicara denganmu tetapi tidak ingin mengganggu momenmu bersama anak-anak, jadi dia hanya terus menatapmu dengan heran.
Setelah anak-anak dipeluk, dia tersenyum pada mereka dan menatap Anda
"Halo ..."[Name] melebarkan mataku lalu perlahan menatap Sae.
"Kamu .." [Name] menatap nya dengan dingin.
Sae menatapmu selama beberapa detik, dia sedikit bingung tapi dia bisa melihat sedikit kemarahan di matamu. Namun, dia tersenyum padamu lagi dan kali ini dia tidak berhenti karena ingin berbicara denganmu.
"Hei, ini aku ... Itoshi Sae, yang dulu pernah menikah denganmu?" Sae mengatakan ini sambil tertawa kecil mencoba mencairkan suasana. [Name] mengabaikan Sae lalu menggendong Chiya dan menggandeng Chizu, hendak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗢𝗖𝗞 - 𝗜𝗧𝗢𝗦𝗛𝗜 𝗦𝗔𝗘
Fanfiction[Name] terpaksa harus menikahi Itoshi Sae demi memenuhi keinginan orang tua nya. Tapi pernikahan kalian tidak berjalan mulus karena hubungan kalian sering berhadapan dengan pertengkaran setiap kali Sae merasa tidak puas dengan mu. Bagaimana kalian...