Sebentar hari adalah hari ulang tahun [Name] dan Sae memutuskan untuk menghadiahi istrinya surprise yang istimewa.
Beberapa waktu belakangan memang mereka sudah jarang bertengkar dan Sae adalah tipe orang yang cuek namun posesif terhadap apa yang menjadi miliknya, maka dari itu Sae berusaha untuk bersikap baik pada [Name] agar [Name] tidak pergi ke pelukan laki-laki lain.
Sae juga berencana hanya mengundang beberapa orang terdekat saja yang hadir dalam birthday party [Name].
Dia diam-diam mempersiapkan lokasi dan skenario nya beberapa sebelum hari H tanpa sepengetahuan [Name].
"Heh, gue yakin [Name] pasti bakal suka ini. Gue harap [Name] bisa berhenti takut sama gue." ucap Sae setelah menyelesaikan daftar list hadiah yang akan ia berikan pada [Name].
Sementara itu [Name] yang tak mengetahui apapun tentang rencana Sae, khawatir karena Sae belakangan ini sering pulang terlambat.
"Kamu dari mana aja?"
"Biasa, latihan sama anak-anak"
"Latihan sama anak-anak atau latihan sendiri? Kamu ngga maksain diri kamu kan?"
"W-woah positif thinking sekali .. tapi baguslah."
"Engga kok, jangan khawatir ya"
"Hmm .. yaudah kalau gitu, makan gih. Mau makan dulu atau mandi dulu?"
"Mau kamu aja gimana?" Sae menyeringai, meletakkan jari telunjuknya di bawah dagu [Name] dan mengangkatnya.
"H-heh, aku bukan pilihan!"
"Haha tentu saja bukan, kamu satu-satunya dan hanya kamu segalanya buat ku" rona merah muncul di wajah [Name].
"A-apa sih, udah lah terserah" [Name] menepis jari Sae lalu melenggang pergi.
"Ih ngambek?"
"Gak!"
"Hahahaa lucu banget istri gue" Sae menyusulnya menuju kamar dan memeluk [Name] dari belakang.
"Istri aku ngambek, hm? kenapa ci? lagi dateng bulan, ya?"
" ... "
"Pasti iya"
"Hmph!" Masih memeluk [Name] dari belakang, Sae tersenyum lalu mengecup pucuk kepala [Name].
"Aku udah makan tadi disana, kamu udah makan belum?"
" ... " [Name] tak menjawab apa-apa tapi kemudian perut nya berbunyi.
Sae menaikkan sebelah alisnya lalu melihat jam dinding, menunjukkan pukul setengah dua belas malam.
"Kenapa belum makan?"
" ... "
"Aku tanya. Kenapa belum makan?" [Name] melepaskan dir dari Sae kemudian menghadap nya.
"Ck. Aku nungguin kamu!" Sae terdiam.
"Duhh .. aku yang salah nih." Sae menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ayo makan"
"Katanya udah makan"
"Udah ayo" Sae menarik tangan [Name] dan membawanya ke dapur.
"Aku temenin."
"Tapi-"
"Makan."
" ... "
"Makan atau kamu yang aku makan?" ucapan nya terdengar serius dan membuat [Name] sontak langsung mengambil piring dan bersiap untuk makan. Sementara Sae duduk di berseberangan dengan [Name] di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗢𝗖𝗞 - 𝗜𝗧𝗢𝗦𝗛𝗜 𝗦𝗔𝗘
Fanfiction[Name] terpaksa harus menikahi Itoshi Sae demi memenuhi keinginan orang tua nya. Tapi pernikahan kalian tidak berjalan mulus karena hubungan kalian sering berhadapan dengan pertengkaran setiap kali Sae merasa tidak puas dengan mu. Bagaimana kalian...