Sae yang masih dalam kemarahannya dan [Name] yang keluar dari kamar mereka.
"Lo harus mematuhi apa yang gue minta! Lo harus menjadi istri yang lebih baik!" Ia menendang pintu kamar dan memukul dinding.
"Gue sudah gak tahan dengan kekerasan ini, Sae. Lo harus berubah kalau lo masih ingin saya tetap jadi istri lo. Tolong, Sae, saya tidak bisa seperti ini terus-terusan."
"Apa yang gue inginkan itu tidak sulit! Lo harus menjadi istri yang lebih baik pada gue! Lo harus patuh pada semua yang gue minta! Lo harus menjadi istri yang tenang, yang selalu disisihkan untuk aku, yang selalu siap untuk memenuhi apa yang gue butuhkan, dan yang dapat memenuhi segala keinginan gue dengan sepenuh hati."
"Lo harus belajar dari ayah lo. Dan kalau lo gak bisa .."
"Lagi-lagi lo bawa-bawa ortu gue .."
"[Name] -"
"Kalau lo mengancam agar gue bisa memenuhi keinginan lo, gue tidak mau lebih lanjut untuk tinggal di sini! Karena tidak ada yang lebih buruk dari pernikahan yang tidak bahagia."
"Gue tidak peduli dengan kebahagiaan lo, [Name]. Lo yang harus memenuhi kebutuhan gue dan bukan sebaliknya."
"Gue tidak tahan, Sae. Entah kenapa lo seperti ini sekarang. Kalau ini yang lo mau, jadi istri yang lemah dan patuh pada segalanya yang gue butuhkan, maka gue tidak bisa melakukannya."
"Gak peduli berapa lama lo tahan, lo harus memenuhi semua yang gue butuhkan. Lo harus bisa mengimplementasikan semua yang gue minta padamu. Bila lo masih begitu, maka gue gak akan pernah puas untuk selamanya."
"Gue gak peduli, entah apa yang lo pikirkan. Lo mesti tahu bahwa lo akan selamanya jadi istri yang patuh pada segalanya yang gue inginkan. Lo akan memenuhi apa yang gue butuhkan dan lo akan membuktikannya."
" ... "
"Udah jangan manja-manja dan bersikap baik dan tenang dan jadi istri baik," Sae meneriaki [Name]."
"Anj*ng lah!!" [Name] mengumpat kemudian [Name] pergi ke kamar anaknya, Chiya dan Chizu untuk menenangkan mereka dan melindungi anak-anaknya dari situasi yang sulit ini.
[Name] : "Chiya, Chizu, kalian baik-baik saja?"
"Iya, Ma. Kami bisa dibilang baik-baik saja." jawab si sulung, Chizu.
"Iya, Ma. Jadi, Apakah kalian tidak akan berantem lagi?" [Name] terdiam mendengar pernyataan putrinya.
"Ya, kami gak akan berantem lagi."
"Oke, Ma." Chiya menguap.
"Kalau begitu kami tidur dulu ya, Ma."
"Iya, Ma. Kami juga mau tidur dulu. Semoga Mama dan Papa gak akan berantem lagi, ya Ma." ucap si sulung.
"Tidurlah sudah, kalian. Tetaplah baik-baik saja dan jangan takut." [Name] memeluk anak-anaknya dan mengusap mereka untuk tidur, sambil menatap Sae yang ada di luar kamar dengan wajah yang sedih.
[Name] yang mengusap anak-anaknya yang sudah tidur dan memeluk mereka dengan wajah yang sedih, sambil menatap Sae yang masih ada di luar kamar dengan ekspresi amarah.
"Lo gak percaya kan lo akan memiliki istri yang sangat baik? Lo kira gue hanya akan berantem dengan lo dan tak akan ada yang berubah? Lo beneran konyol!"
"Terserah lo ya anjirr, gue udah capek"
"Kalau lo gak mau memenuhi permintaan gue, maka gue gak peduli dengan pernikahan kita. Kita harus putus sekarang juga, kalau gitu."
"Gue gak bisa dengan cara yang lo inginkan. Lo harus berubah! Lo bukan tuhan! Lo harus berubah kalau lo mau pernikahan ini tetap terus berlanjut."
[Name] yang bersikeras bahwa Sae harus berubah untuk menyelamatkan pernikahan mereka. Tapi Sae tidak berubah bahkan dengan tekanan [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗢𝗖𝗞 - 𝗜𝗧𝗢𝗦𝗛𝗜 𝗦𝗔𝗘
Fanfiction[Name] terpaksa harus menikahi Itoshi Sae demi memenuhi keinginan orang tua nya. Tapi pernikahan kalian tidak berjalan mulus karena hubungan kalian sering berhadapan dengan pertengkaran setiap kali Sae merasa tidak puas dengan mu. Bagaimana kalian...