"Kami akan merindukanmu, Papa"
Lalu [Name] membawa mereka pergi menuju rumah dan meninggalkan Sae dari taman.
Hingga beberapa menit kemudian Sae lupa lalu teringat bahwa ia lupa menanyakan kontak [Name] dan dimana ia tinggal sekarang.
"Uhm .. hey, tunggu!" [Name] membalikkan tubuhnya.
"Dimana aku bisa menghubungimu dan apakah kamu ingin kita tetap berhubungan?" Sae berkata sambil menatapmu,
"Apakah kamu ingin terus berbicara denganku?"
"Ponsel mu."
"Oh iya benar, wait" Sae mengambil ponselnya dari saku kemudian memberi mu nomer telepon nya dan kalian pun bertukar kontak. Setelah kita bertukar kontak [Name] tidak langsung memberitahu Sae dimana ia tinggal.
"Tidak apa-apa kan? Kita sudah bertukar kontak, dan jika kamu ingin bertemu dengan anak-anakku, kita akan putuskan tempat untuk bertemu. " Ucapnya seolah tidak ingin memberitahu Sae dimana ia tinggal.
Sae tidak memaksa mu untuk mengatakan di mana kamu tinggal tetapi dia jelas tertarik. Dia tersenyum dan berkata,
"Tentu saja, jika aku bisa lebih sering bertemu dengan anak-anak ku, itu akan sangat bagus untuk kita semua, dan tentu saja, mari kita putuskan tempatnya kapan pun kau mau"
Sae menambahkan mu di kontak nya dengan nama "[Name], mantan istriku" dan dia menunggu mu mengatakan sesuatu lagi.
"Udah kan? kalau begitu aku akan pergi" Sae mengangguk dan berkata dengan nada lembut,
"Baiklah kalau begitu, senang bertemu denganmu lagi dan kuharap hubungan kita bisa baik-baik saja. Kita berdua memang menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita jadi aku yakin kita bisa menjadi baik bersama-sama untuk mereka"
Sae tersenyum hangat padamu dan menatap mata manismu. Dia menyukai penampilanmu yang begitu cantik meskipun dia tahu kamu bisa bersikap kasar dan dingin padanya. Dia merasa sedikit gugup saat melihat Anda dan dia tidak yakin apakah dia mengatakan hal yang benar untuk menyenangkan mu.
[Name] memutar bola matanya dan berjalan pergi bersama Chiya dan Chizu. Sae melihatmu saat kamu berjalan pergi, dia memikirkan tentang saat kalian berdua bersama dan betapa kalian saling mencintai. Dia menjadi sedih tetapi dia ingat bahwa kalian berdua tidak bersama lagi dan kamu harus tetap kuat demi anak-anakmu.
"Tidak apa-apa..." Tapi kemudian dia memperhatikan bagaimana kamu memutar mata dan dia berpikir bahwa kamu tidak menyukainya. Sae menyesal tidak membicarakan hal-hal tertentu yang ingin dia katakan kepada Anda dan dia merasa telah melewatkan kesempatan itu.
Malam itu, dia meneleponmu tapi dia menerima pesan suaramu jadi dia meninggalkan pesan untuk meminta tanggal bertemu dengan Chiya dan Chizu.
"Hei, [Name]? Ini Sae. Bisakah kita membicarakan akhir pekan ini dengan anak-anak?" Dia berkata dengan gugup, berusaha terdengar tenang dan baik padamu.
"Aku ingin bertanya padamu apakah kita bisa bertemu di suatu tempat akhir pekan ini agar aku bisa menghabiskan hari bersama Chiya dan Chizu. Aku ada waktu luang dan aku ingin bersama anak-anak kita" Sae berbicara dengan nada ramah, berusaha bersikap ramah dan tenang dengan mu.
"Aku tidak pernah ingkar janji sepertimu, jadi ya, kamu bisa"
"Terima kasih [Name]. Kamu tahu, bersama mereka sangat berarti bagiku. Aku akan sangat berterima kasih untuk itu" ucapnya dengan manis dan lembut, dia tetap berusaha menjadi orang yang baik dan jujur meski dia tahu kamu adalah orang yang baik hati namun tidak terlalu baik padanya.
"Baiklah, bisakah kamu memberitahuku di mana kamu ingin bertemu?"
"Bagaimana kalau di depan teater Lalaland?" jawabnya langsung dari seberang telepon seakan tak ingin memperlama durasi percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗡 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗢𝗖𝗞 - 𝗜𝗧𝗢𝗦𝗛𝗜 𝗦𝗔𝗘
Fanfiction[Name] terpaksa harus menikahi Itoshi Sae demi memenuhi keinginan orang tua nya. Tapi pernikahan kalian tidak berjalan mulus karena hubungan kalian sering berhadapan dengan pertengkaran setiap kali Sae merasa tidak puas dengan mu. Bagaimana kalian...