STILL NOT ABOUT US 02

205 168 12
                                    

Maaf kalau ada ke typoan, thx lop lop

"Jangan pernah menjadikan orang lain sebagai obat dan jangan pernah jadi obat untuk orang lain serta jangan pernah meminta orang lain menjadi obat mu"

4 hari kemudian..

4 hari telah berlalu dan setiap hari pula Adan slalu datang untuk menjenguk Esya, dan tepat pagi hari ini Esya telah di izinkan untuk pulang, karna melihat kondisi Esya yang membaik dan Esya yang tak betah di rumah sakit membuat ia ingin cepat' kembali ke rumah

"Ini udah semua kan? Ada lagi gak yang ketinggalan? " Liza bertanya, karna hari itu hanya ada Liza yang membantu Esya untuk berkemas

"Ga ada kya nya, lgian barang' nya sedikit kan" Jawab Esya sambil melihat Liza yang berkemas

"Nah oke sip"

" Adan kesini ga ya za? " Esya

Liza yang lelah menjawab karna esya yang hampir sudah 5 kali bertanya dan Liza yang cape menjawab, berkata

" Syaa Adan itu sekolah lagian ini hari jumat sya, lagian kalau pun dia g sklh pasti dia ada urusan, kan udah ada aku yang nenenin kau di sini" Ujar Liza sembari duduk di samping Esya yang menghadap ke jendela

Tak berselang setelah percakapan singkat tadi, tiba' pintu terbuka memperlihatkan dion yang datang dengan kantong plastik yang di yakini pasti makanan

"Eh udah siap kah? Hari ini udah boleh pulang? " Dion bertanya, karna dia tidak tau kalau hari ini Esya sudah di perbolehkan untuk pulang

"Udah, soal nya kondisi dia udah membaik juga" Jwab Liza

Dion hanya ber oh ria saja, lalu memberikan apa yang ia bawa di tangan nya kepada Liza,

"Aku tadi beli bubur ayam, ya jadi sekalian aja buat kalian"

"Makasii, lain kli g ush repot' yon" Ucap Esya berterima kasih, sebab anak itu kalau datang pasti selalu bawa sesuatu

Dion hanya tersenyum hangat lalu duduk di kursi yang ada di kamar itu, berselang 15 menit pintu terbuka kmbali dan memperlihatkan cowo dengan senyum manis, siapa lagi kalau bukan adann, Adan yang awal nya tersenyum setelah menyadari bahwa ada dion di sana langsung memasang muka datar, dion yang sadar akan hal itu memutuskan untuk pamit dengan alasan ia masih ada urusan setelah ini, ingin keluar melewati Adan namun Adan sempat Berbisik, yang mungkin hanya di dengar oleh mereka berdua, setelah itu Adan memberika makanan yang ia bawa dari kantin rumah sakit tadi dan bertanya apakah semua nya udah selesai dan bisa langsung pulang, dan di jawab dengan jawaban yang sama seperti pertanyaan dion tadi.

Setelah beberapa saat semua urusan telah selesai, sekarang mereka berada di lantai dasar rumah sakit, dan baru menyadari mereka pulang memakai apa

"Loh kita pulang pake apa za" Esya

"Jalan kaki biar kau cept sembuh" Liza

"Sama gua aja gua kesini pake mobil kok" Adan

Esya dan liza saling menatap satu sama lain lalu

"Kami pesen taksi online aja sep" Jawab Esya tak enak

"Buang buang duit aja lagian gua gada urusan apapun lagi jadi udah lah ayo ke mobil gw" Jawab Adan dan langsung jalan ke arah mobil nya, Esya dan Liza hanya mengikuti dari belakang

Setelh sampai di depan mobil nya, Adan membuka kunci nya lalu menyuruh mereka berdua masuk, selagi Adan memasukkan barang' Esya ke jok mobil nya. Setelah semua selesai Adan masuk ke dalam mobil sudah berniat ingin jalan tiba' handphone Adan berbunyi dan tertera nama penelpon di sana "Salsa", Adan mengangkat panggilan tersebut

ADANNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang