BENAR?

41 38 18
                                    

"Manusia itu mudah berubah jadi jangan pernah berharap ia menetap di satu titik yang sama"
-Aresya Yovanca

**
Siang itu di awali dengan Esya dan Liza tidak berangkat sekolah sebab ada urusan, Esya sudah bilang pada Liza bahwa ia akan mengantar anak itu ke sekolah nanti ketika pulang akan ia jemput, namun Liza menolak mentah' sebab ia ingin ikut kemana Esya pergi, Esya tak bisa berbuat apapun namun yasudahlah lagian tak ada yang ia sembunyikan dari bayi Dugong itu.

"Udah siap blm? Kalau blm aku sendiri aja pergi nya kau tu-" Omongan Esya terpotong kalau Liza lari' ke depan nya dengan penampilan yang sudah siap untuk ikut Esya.

"Yakin mau ikut nanti minta pulang" Ujar Esya

"Iya mau ikut"  Jawab Liza yakin.

Esya hanya melewati Liza lalu naik ke atas motor nya di susul Liza di jok belakang.

Sekarang mereka akan ke basecamp bang Reni, tpi bukan yang kemaren karna kali ini lebih bisa di sebut, ruang kosong? Sebab ruangan itu tak ada isi selain kursi dan meja.

Tiba lah mereka di depan sebuah bangunan yang kecil seperti hanya 1 kamar saja dengan pintu kayu.

Esya dan Liza turun lalu masuk ke dalam ruangan itu, terlihat Reno dengan seseorang yang duduk di atas kursi dengan tangan yang di ikat.

Liza tampak kaget melihat itu lalu ia berjalan di belakang Esya saja yang mendekati Reno yang berdiri dan bersandar ke meja.

"Dapat kan, nih" Ujar Reno

"Abang yakin sepenuh nya dia yang salah? " Ujar Esya

"Yakin, dia yang ngaku" Ujar Reno lagi.

"Coba lah bicara sama dia sana" Sambung bng Reno lagi.

Esya mendekati varel, ya itu orang yang buat dia hampir mati di kurung di ruangan gelap dengan luka yang ia buat.

"Lu tega Rel, gw slah apa sama lu? " Ujar Esya setelah benar' di depan varel sambil berkata sedikit lirih.

Flashback on:

Varel dan Esya sekarang sedang ngumpul dengan teman-teman mereka, Esya dan varel terlihat sangat dekat bahkan sling rangkuo dengan senyuman bahagia mereka.

Namun itu semua berubah ketika varel punya pacar, pacar nya tidak suka sama Esya sebab terlalu dekat dengan varel, awal nya varel tidak mempermasalahkan, sampai di mana Esya di fitnah mati matian karna kematian ayah varel dimana pada hari itu Esya lah yang sedang bersama papa varel.

Padahal sebenarnya papa varel itu kecelakaan, namun pacar varel yang mendengar berita itu lantas bahagia karna peluang ia membuat varel membenci dan menjauhi Esya semakin besar.

"LO TEGA SYA LO BILANG MAU BANTU GW BUAT BAIKAN SAMA PAPA GW TAPI KENPA LU BUAT PAPA GW SEMAKIN JAUH SAMA GW, GW BENCI SAMA LO SYA, SEBANYAK APAPUN BUKTI, GW TETAP BAKAL BENCI DAN BALAS SEMUA KE ELO" Ujar varel tepat di depan muka Esya dengan menunjuK nunjuk ke muka Esya, Esya hanya diam karna emang pas itu niat dia buat nyatuin varel sama ayah nya makanya ia datangi papa varel ke sebuah cafe dimana papahnya varel sempat meeting, namun papa nya varel tak mau mendengar apa yang Esya katakan, hingga malam nya ia mendengar kabar papa varel meninggal karna kecelakaan, semenjak saat itu dan telah berlalu 3 tahun padahal semua bukti mengatakan bahwa itu emang kecelakaan tanpa ada nya hubungan dengan Esya.

Flashback off'

"Lu masih punya niat buat bunuh gw rel? " Ujar Esya lirih

"Bunuh gw tanpa nyakitin gw" Sambung nya sambil menundukkan kepala

ADANNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang