HARI ITU 05

142 127 24
                                    

Allo maaf ya kalau bosenin dan typoan, lop lop

"Pelangi memang indah namun ia datang melewati rasa skit menghilang tanpa tanda, dan tidak ada yang tau kapan ia akan kembali"

***

Pagi itu terlihat 3 cowo yang masih nyaman dengan alam bawah sadarnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 09:15. Sementara di balkon sudah ada Rendi dan Fallen yang menikmati pagi yang sejuk, sambil memakan roti isi di tangan masing'.

*brotttttttt
Terdengar suara yang tidak di heran kan lagi apalagi mereka yang tidur dengan Rion, karna tidak tau kenapa anak itu setiap bangun tidur pagi pasti wajib mengeluarkan gas beracun nya itu.

terlihat Renzo telah duduk sambil menetralkan pengelihatan nya dengan nyawa yang blm terkumpul sepenuh nya, menepuk-nepuk dan menggoyang badan kedua teman nya itu untuk bangun karna sudah mau siang.

"Dann, yon bangun gek udah mau siang itu" Ucap Renzo lalu berdiri dan berlalu ke kamar mandi.

Adan mulai bangun dan berdiri lalu pergi ke balkon melihat siapa yang di luar itu, setelah itu ia masuk gantian dengan Renzo yang baru keluar dari kamar mandi itu.

Namun Rion tak terlihat bergerak bahkan membuka mata untuk bangun. Renzo yang melihat itu membiarkan saja toh mereka tak ada acaran atau urusan penting hri ini.

Di sisi lain terlihat Liza yang telah rapi dengan oufit nya yang terlihat tema ubur' basah. Namun masih berkeliling rumah mencari' barang yang mungkin sangt penting bagi ia.

Esya yang melihat Liza dari atas hanya menggeleng kan kepala nya, sebab tak haren bagi nya jika sahabatnya itu ingin pergi makan ada saja barang yang hilang.

"Nyari apa? " Tnya Esya

" Aku ada pesen parfum tapi aku lupa naro nya di mana pas sempat siap aku buka"

"Lah, di kamar lah, emang g kau bawa ke kamar? "

"Engga, aku lupa" Ujar Liza masih berfokus pada apa yang ia cari.

Waktu berlalu dan Liza udah pergi bersama gebetan 2 jam yang lalu, Esya hanya menggabut di rumah, menonton, konser sendiri, ke dapur, ke taman belakang, hingga muncul ide untuk menyuruh abang nya ke sini. Terdengar suara di sebrang sana yang menandakan tlpn nya di angkat

"Naonn"

"Gabut di rumah, sini lah kerumah"

"Nanti lah abang masih di luar nih"

"Oh gtu, nanti kalau kesini bawa makanan ya bang lopyu"

"Iyaaa, dah ya"

Terlihat tlpn itu sudah di matikan dan Esya hanya lanjut untuk menggabut hingga ia ketiduran.

15:23....

Esya terbangun dan langsung melihat jam, merasa haus ia berjalan ke dapur untuk minum sambil bengong, lalu duduk dengan wajah yang bertumpu ke tangan nya, ia masih bingung mau kemana, abang nya yang ia tlpn tadi tak kunjung sampe dari ia tidur hingga bangun.

Esya kembali ke ruang TV dengan cemilan di tangan nya, menunggu liza pulang karna ia benar' kesepian di karna kan ia tak di perbolehkan keluar sehingga ia harus tahan di rumah saja, g tau sampe kapan.

Terdengar suara motor di depan sana, Esya berfikir itu abangnya namun ternyata slah itu Liza yang baru saja pulang di antar oleh gebetan nya menggunakan motor supra legend, padahal gebetan nya itu ada motor yang lain namun lebih memilih memakai supra legend yang sudah di modif, klau kata Liza mah "ra supra ora mesra".

" Assalamu'alaikum " Liza pulang dengan tentengan di tangan nya.

"Waalaikumsalam, ekhem yang ninggalin aku sendiri di rumah pulang pake senyum' segala" Ucap Esya melihat Liza yang mulai dari awal pintu hingga duduk di sebelah nya hanya tersenyum', maklum di mabok abang' supra dia.

ADANNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang