START? 10

88 76 11
                                    

"Jika semua tak seperti biasanya, maka terbiasalah tanpa semuanya"

**
Terlihat pagi ini Adan dkk yang memakai seragam mereka dan berada di depan rumah Renzo, mereka emang selalu berangkat bersama setiap hari jika tak ada kendala.

"Lelet bener lu centong nasi" Ujar Rendi pada Renzo yang baru keluar dari rumah nya.

"Sabar lah anjir, kalian juga pagi amat datang nya" Jawab Rendi sembari menaiki motor nya.

"Udh' ayo" Ujar Fallen

Sekarang mereka berada di jalanan yang sangat ramai dengan orang' yang berlalu lalang, ntah itu ke kantor, ke sekolah atau dengan urusan mereka masing'.

Perjalanan 20 menit yang mereka tempuh hingga sampai di sekolah mereka.

"Langsung ke kelas apa gimana nih? " Tnya Rion, ya Rion sudah mulai sekolah lagi, sebenarnya ia hanya lebay semalaman tak mau Sekolah.

"Kelas" Ujar Fallen, dan langsung melangkah kan kaki ke kelas mereka.

Yang lain hanya mengikuti dari belakang, selama mereka melewati lapangan banyak siswa siswi yang menyapa mereka ada yang teman mereka atau pun ciwi' yang naksir akan pesona mereka sebab, siapa yang tak terpesona dengan mereka walaupun tingkah mereka yang di luar nalar.

Di sisi lain ada Esya dan liza yang masih berada di jalan menuju Sekolah mereka. Namun tiba' di jalan Liza menepuk nepuk pundak Esya lalu berkata tugas yang sempat ia kerja kan kemaren ketinggalan, ia meminta untuk mutar mengambil tugas nya itu namun Esya tetap melanjutkan perjalanan.

Sepanjang jalan hingga mereka sampai di kelas, Liza tak mau menegur Esya sebab ia kesak tugas yang sudah ia kerjakan bisa' nya tinggal dan teman nya itu tak mau mutar untuk menjemput buku nya itu.

"Masih marah neng? " Tanya Esya sambil menyenggol' lengan Liza.

Liza yang masih kesal apa Esya, memutuskan untuk duduk di kursi barusan depan dan menyuruh yang duduk di situ untuk pindah ke belakang duduk bersama Esya, tentu sama orang itu tak menolaknya, duduk di samping Esya juga salah satu yang di idama' kan oleh mereka sebab Esya memang anti duduk berdua selain Liza yang meminta nya.

"Misi Esya geulis gw duduk di mari ya si Liza nyuruh" Ujar orang itu lalu duduk di samping Esya, Esya tak keberatan karna emang ia malas juga membujuk Liza toh anak itu akan kembali baikan dengan sendirinya.

**
Bel tanda istirahat telah berbunyi menandakan siswa/i bisa menuntaskan lapar mereka dengan bebas.

Seperti yang di lakukan oleh Adan dkk yang sedang makan di kantin, mereka duduk di kursi yang berada di pojok kantin, karna di situ sangat lah adem kan pojok adalah space yang pas untuk mereka yang tidak bisa diam.

'Suara sendawa Rendi

"Tutup mulut lu bego, kayak di lapo tuak lu ga sopan banget" Ujar Rion.

Rendi yang mendengar Rion mengucap kata "tak sopan" Rasa ingin menunjang empedu anak itu, jadi selama ini apakah kentut di depan teman' nya, ngupil nempelin ke mana', narek semvak teman nya sembarangan, sampai memberikan aroma ketiak bau asem basi itu ke teman' nya. apakah itu tindakan yang sopan? Tindakan yang patut di contoh?

Terlihat Fallen menampol kepala Rion, sangat' tidak sadar diri telur biawak satu itu.

"Lu deskripsi diri sendiri yon? " Ujar Renzo

"Gw itu calon pemimpin yang bijaksana, jadi contoh yang benar, bisa' nya kalian nistain gw, nanti kalau gw udah jadi presiden, gw g temenan sama kalian lagi. " Ujar Rion dengan beriBAWAH.

Teman' mereka tampak mengabaikan omongan Rion sebab hanya membuang tenaga saja.

Terlihat Esya dan Liza yang sedang mencari tempat duduk untuk mereka makan, dan tiba' ada yang memanggil mereka, itu Dion, mantan Esya yang kemaren sangat perhatian begete.

ADANNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang