Beberapa tahun yang lalu.Memiliki kakak laki-laki adalah mimpi buruk bagi Joanna. sebab dia benar-benar menganggap Johan menakutkan. Karena terus mengkritik apapun yang dilakukan.
Entah itu masalah nilai ulangan, pergaulan, penampilan dan bahkan kebersihan kamar juga. Sebab setiap keluar rumah, Johan selalu memeriksa kamar Joanna yang memang kerap berantakan jika akan ditinggal keluar. Sebab Joanna memang selalu tergesa-gesa jika ingin berpergian. Sehingga tidak sempat merapikan kamar meski hanya sebentar.
Sejak lahir hingga lulus kuliah Joanna tidak pernah pacaran. Sebab Johan yang lebih tua tiga tahun darinya terus mengawasi dirinya. Sehingga jika ingin macam-macam pasti cepat ketahuan.
Apalagi setelah lulus kuliah, Joanna ikut tinggal bersama Johan dan istrinya. Sehingga semakin terbatas saja ruang geraknya. Namun Joanna yang sudah memiliki penghasilan mulai sedikit berani pada si kakak. Sebab dia tidak lagi perlu menuruti perkataan Johan jika ingin mendapatkan uang.
"Kerja apa dia? Sudah dibilang jangan berhubungan dengan laki-laki sembarangan!"
"Dia bukan laki-laki sembarangan. Dia kerja di perusahaan tempat Kakak kerja juga."
"Orang mana dia? Kamu kenal dari mana?"
"Orang Jakarta. Kenal dari tinder, hehehe."
"Putuskan! Orang-orang di aplikasi dating tidak ada yang benar! Mereka hanya main-main saja! Kalau sudah sekali tidur dengannya, pasti langsung ditinggal!"
"Kakak tidak berhak menilai orang sembarangan! Semua orang berbeda! Hanya karena punya satu kesamaan, bukan berarti mereka berkepribadian sama! Pokoknya aku tidak akan putus dengan Mega. Tidak peduli mau Kakak setuju atau tidak!"
Joanna mulai berani melawan Johan. Karena dia benar-benar merasa lebih hidup setelah berpacaran dengan Mega. Karena pria itu benar-benar idamannya.
Tampan, bertubuh bugar, bisa bersih-bersih dan bahkan memasak juga. Bagaimana tidak semakin tergila-gila Joanna?
Hingga tiba saat anniversary yang ke tiga mereka. Joanna pergi ke Bali dengan Mega. Selama tiga hari dua malam. Karena Joanna berbohong pada Johan jika dia sedang liburan bersama Merida. Bahkan wanita itu sampai izin secara langsung di depan Johan. Agar Joanna diizinkan.
Joanna dan Mega melakukan itu untuk yang pertama kali saat liburan. Mereka benar-benar sudah yakin akan hubungan yang sudah tiga tahun berjalan. Meski masih ditentang Johan. Namun Mega yang baru saja naik jabatan dari staff biasa menjadi manajer keuangan mulai berani sekarang.
"Kakakku masih sering mengganggu di kantor?"
"Tidak. Hanya sering menyanggah saja saat rapat. Minggu depan aku berencana ke rumah Kak Johan. Ya, hitung-hitung pendekatan. Siapa tahu aku bisa langsung direstui dan akhirnya kita bisa cepat menikah."
"Ide bagus. Semoga saja Kak Johan luluh."
Satu minggu kemudian Mega benar-benar datang ke rumah Johan. Dia bertamu di sana untuk yang pertama kalinya. Sebab saat mengantar Joanna pulang, Johan selalu menunggu di teras dan memberi tatapan tajam ke arah Mega. Seolah tidak ingin Mega berlama-lama di rumahnya.
Johan mulai menyetujui hubungan Joanna dan Mega. Tentu saja hal ini terjadi karena karir Mega yang sedang menanjak di perusahaan. Sehingga dia tidak khawatir jika kelak adiknya ditelantarkan. Jika berakhir menikah .
"Aku merestui hubungan kalian. Tapi bukan berarti aku setuju jika kalian menikah dalam kurun waktu dekat. Aku tidak akan merelakan adikku menikah dengan laki-laki yang belum memiliki rumah!"
"Aku sudah punya apartemen, Kak. Memang masih mencicil, tapi akan aku usahakan bisa lunas dua tahun lagi."
"Kalau begitu jangan coba-coba melamar adikku sebelum apartemen ini lunas dua tahun lagi. Karena aku tahu kamu sudah memberi cincin!"
Mega merasa terintimidasi. Sebab apa yang dikatakan Johan benar sekali. Karena dia memang sudah melamar Joanna saat di Bali. Dia juga diterima oleh si kekasih.
Namun untuk kapan melangsungkan pernikahan, Joanna butuh persetujuan Johan yang memang menjadi pilar di keluarganya selama ini. Karena dia anak pertama laki-laki. Sehingga segala keputusan besar yang akan keluarga Joanna ambil harus mendapat persetujuan dulu dari pria ini.
Hingga dua tahun kemudian.
Mega yang memang selama ini kerap memakai uang perusahaan diam-diam untuk bermain saham tiba-tiba saja berubah haluan karena pergaulan. Dia ingin mendapat keuntungan lebih besar dengan cara bermain crypto yang diajarkan temannya.
Awalnya, Mega untung besar. Dia bisa mendapatkan return dua miliar dalam satu bulan saat memakai uang perusahaan sebanyak lima miliar. Sehingga dia ingin mencoba nominal yang lebih besar. Yaitu dua puluh satu miliar.
Namun sayang, percobaan kali ini dia justru rugi besar. Uangnya hilang dan tiba-tiba saja dia ketahuan. Langsung dipecat dan dilaporkan. Hingga menjadi buronan. Padahal tahun itu, dia dan Joanna sudah berencana akan menikah. Karena cicilan apartemen sudah lunas dan mereka hanya perlu mencari tanggal saja.
Joanna jelas merasa terpukul saat melihat keadaan Mega. Apalagi saat dia dipaksa putus oleh kakaknya. Lalu dijodohkan dengan Jeffrey, kenalan kakaknya yang sebelumnya pernah Joanna temui di jalan. Saat dia bertemu Johan pada jam makan siang.
Joanna tentu menolak pada awalnya. Hingga saat tahu Jeffrey sekaya apa, Joanna memutuskan untuk menerima perjodohan. Karena memiliki rencana untuk memanfaatkan dia saja. Supaya bisa membebaskan Mega dari label buronan.
Sebab Joanna percaya jika Mega tidak sejahat yang orang-orang pikirkan. Terlepas dari keputusan salahnya yang memakai uang perusahaan diam-diam, Mega adalah laki-laki yang baik bagi Joanna. Karena sekalipun dia tidak pernah berpaling darinya. Selalu membantunya saat kesusahan dan hampir tidak pernah dengan sengaja melukai hatinya.
Ya. Mungkin ini karena Mega sudah terbiasa hidup sendirian sejak sekolah dasar. Sehingga dia akan lebih berhati-hati dalam memperlakukan orang. Karena takut kembali ditinggalkan.
Sebab kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan dalam peristiwa kecelakaan.Setelah menikah, hati Joanna sedikit goyah. Karena suaminya sangat baik dan mungkin melebihi Mega. Dia begitu sabar meski tahu jika istrinya masih menyimpan rasa pada si mantan pacar.
Joanna hampir saja jatuh pada Jeffrey lebih dalam dan melupakan tujuan awal. Melupakan Mega yang masih menjadi buronan. Namun sering mengirim email untuk memberi kabar.
Namun setelah hari itu tiba, Joanna benar-benar merasa marah pada suaminya. Karena tahu jika semua hal buruk yang terjadi pada Mega adalah karena dirinya. Karena rencana Jeffrey yang ingin dia dan Mega berpisah. Agar mereka bisa bersama.
Iya. Ini adalah insiden saat Joanna menggeledah isi kamar. Sebelum dia ketahuan hamil Savinna.
Karena dia kamar, dia menemukan ponsel lain di laci paling bawah nakas. Membuat Joanna yang penasaran langsung memeriksa. Karena tidak ada kunci layarnya.
Di sana, Joanna akhirnya tahu semengeringkan apa suaminya. Karena Jeffrey tidak hanya dengan sengaja memerintah orang untuk menghasut Mega menggelapkan uang perusahaan lebih banyak. Namun dia juga yang menjadikan pria itu sebagai buronan. Bahkan, dia juga meminta orang-orang di dalam tahanan untuk membunuhnya. Setelah tahu jika Mega menemui istrinya.
Namun Mega berhasil melarikan diri setelahnya. Setelah berteriak meminta pertolongan dan akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat memakai ambulan. Tetapi berakhir kecelakaan karena Jeffrey jelas tidak akan diam saja. Dia masih mengejar nyawa Mega dan tidak akan berhenti sebelum mendapat kabar dia meninggal.
Joanna yang tahu itu semua jelas semakin membenci suaminya. Namun dia harus bersabar dan pintar-pintar memainkan peran. Sampai Mega datang.
Kalian masih pro sama Jeffrey?
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE AND SEEK [END]
Fanfictiona children's game in which one player does not look while others hide and then goes to find them.