1/1

865 63 17
                                    


Jeffrey, pria berlesung pipi ini baru saja berlari kecil memasuki rumah. Dia mencari keberadaan istrinya. Karena sangat merindukan si wanita. Meski belum ada 24 jam berpisah.

"Istriku di mana, Bi?"

"Di kamar, Pak. Setelah sarapan sampai sekarang belum keluar. Saya tidak berani membangunkan saat makan siang. Mungkin Ibu masih tidur karena semalam begadang."

"Oh, iya, kemarin memang begadang dia."

Jeffrey langsung bergegas menaiki tangga. Menuju kamar yang tentu saja diisi Joanna, si istri tercinta yang masih tidur meski ini sudah jam setengah lima. Karena matahari juga hampir tenggelam.

Saat mendengar suara pintu terbuka, Joanna langsung terjaga. Dia mulai mengerjapkan kedua mata dan menatap Jeffrey yang baru saja meletakkan tas kerja di atas meja. Lalu mendekati ranjang dan menciumi wajahnya. Lalu turun ke leher dan pundak. Sebab saat ini, Joanna sedang memakai baju tidur tanpa lengan.

"Aku perlu ke kamar mandi dulu?"

Tanya Joanna saat nyawa belum sepenuhnya sadar. Karena matanya juga belum sepenuhnya terbuka. Namun dia paham suaminya sedang menginginkan apa. Sebab tangan pria itu mulai menyingkap bagian bawah baju tidurnya dan melebarkan kedua kaki juga.

"Tidak perlu!"

Jeffrey mulai melepas jas dan kemeja yang dikenakan. Disusul celana dan boxer juga. Kemudian bergegas menaiki ranjang untuk memulai kegiatan.

Mereka tidur miring menghadap meja rias. Dengan posisi Jeffrey di belakang. Tanpa melepas pakaian yang istrinya kenakan. Karena hanya disingkap saja supaya cepat.

Tidak ada banyak suara yang terdengar. Karena Joanna hanya akan mendesah jika tumbukan terlalu cepat. Begitu pula dengan Jeffrey yang hanya mengeluarkan dengusan saja. Di telinga istrinya. Hingga keringat dari kepala mengenai wajah si wanita.

Kegiatan ini tidak berlangsung lama. Karena sepuluh menit kemudian pelepasan tiba. Membuat Jeffrey langsung menggulingkan badan. Mengatur nafas dan menatap langit-langit kamar dengan senyum yang mengembang. Berbeda dengan Joanna yang diam saja. Tidak berubah dari posisi awal yang memang tidur miring menghadap meja rias. Sehingga dapat melihat pantulan diri mereka dari sana.

"Kamu tidak lapar?"

Tanya Jeffrey sembari mengusap lengan istrinya. Sebab dia ingat jika wanita itu belum makan siang. Sedangkan ini hampir malam.

Joanna menggeleng pelan. Dia tampak tidak bersemangat sekarang. Entah karena baru bangun tidur atau karena ada hal lain yang mengganggunya.

"Kamu pasti bosan, ya? Kenapa tidak keluar? Main dengan teman-temanmu kalau aku kerja."

"Teman-temanku kerja semua kalau kamu lupa."

"Oh, jadi kamu mau kerja? Kamu, kan, sudah kerja, Sayang? Meski hanya di rumah."

Jeffrey mengecup pundak istrinya. Dia juga mulai ikut menatap pantulan wajah mereka di kaca meja rias. Kemudian beralih mengecupi pipi Joanna juga.

"Aku tidak mau kamu kelelahan. Kenapa tidak ikut kelas yoga, zumba atau apapun itu supaya kamu tidak bosan. Aku kerja untuk kamu. Kalau kamu ikut kerja juga, siapa yang akan habiskan uangku?"

Joanna terkekeh pelan. Membuat Jeffrey ikut terkekeh juga. Lalu mengecup bibir si wanita. Setelah wanita itu menolehkan kepala.

9. 30 PM

Joanna sedang berada di kafe sekarang. Bersama tiga teman baiknya. Karena ini malam sabtu dan besok mereka libur kerja. Sehingga bisa main hingga malam.

"Sudah lah, Jo! Nikmati saja! Ini mimpimu, kan?"

"Benar. Jadi ibu rumah tangga dan bisa tetap bisa gambar webtoon di rumah. Selagi belum punya anak, nikmati saja!"

HIDE AND SEEK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang