1. Niat Camping

1K 79 1
                                    

6 pemuda dengan perawakan beserta usia yang berbeda saat ini sedang berkumpul di sebuah ruangan dengan ukuran yang sangat luas.

"Libur semester ini keknya camping enak deh." Usul salah satu diantara mereka.

"Gua setuju sam Kak Hao, jarang-jarang juga kita kumpul kan?."

6 pemuda yang saat ini sedang menjalani hari-hari menjadi mahasiswa mendekati tingkat akhir, kadang membuat mereka sedikit susah untuk berkumpul dikarenakan jadwal mereka yang kadang bertabrakan.

"Idenya Minghao seru juga, sekalian ngerefresh otak." Sahut Joshua.

"Gua ngikut aja si." Ujar Jihoon tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang berada didalam genggamannya.

"Gua nemu tempat yang cocok buat camping nih." Sahut Wonwoo seraya menyodorkan ponselnya pada teman-temannya.

"Carat forest?." Gumam Seungkwan.

"Disana ada area khusus buat camping." Ujar Minghao dengan matanya yang terfokus pada ponsel yang menampilkan foto lokasi Carat Forest.

" Ujar Minghao dengan matanya yang terfokus pada ponsel yang menampilkan foto lokasi Carat Forest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi kak kenapa kaya serem ya?." Tanya Seungkwan.

Wonwoo menoleh kearah Seungkwan, "namanya hutan ya serem lah, kalau ngga mau serem, ke pasar malem aja sana." Sahut Jeonghan.

"Dipasar malem juga kadang serem anjir." Jawab Seungkwan tidak terima.

"Serem? Rumah hantu maksud lo?, anjir setannya juga boongan serem darimana."sewot Minghao.

"Bukannya gitu anjir, tu hutan kan keliatannya rimbun banget, kalau semisal tiba-tiba ada hewan buas gimana?." Parno Joshua.

"Hehe Joshua anak baik, kita ke arena khusus Camping ya anjing. Bukan ke hutannya." Sahut Jeonghan.

"Bener juga."

Jeonghan menatap malas kearah Joshua.

"Yaudah lah, berarti kita kesana?." Tengah Jihoon.

"Kesana aja dah, sekalian uji nyali." Gurau Minghao.

"Gua gebuk lo, Hao." Sentak Seungkwan.

Setelahnya mereka semua yang ada disana tertawa karena Seungkwan yang sedang berusaha mengejar Minghao.

Gelap menjadi pandangan biasa bagi dua pria yang sedang duduk disebuah tebing yang berada disekitaran hutan lebat dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi.

"Sampai kapan kita harus duduk disini?." Tanya salah satu diantara mereka.

"Entahlah, Kak Seungcheol hanya menyuruh kita agar mengawasi sekitar. Dia takut jika ada manusia yang berkeliaran disekitar dan bertemu dengan rongue." Sahut pria dengan mata berwarna biru sapphire.

λυκάνθρωπος Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang