10. - War

380 46 5
                                    

Minghao menghela nafasnya kasar saat lagi-lagi dirinya mendapati Junhui yang mengikuti langkahnya.

"Tujuan lo ngikutin gua buat apa sih? Ngga ada kerjaan lain lo?." Seru Minghao dengan kesal.

Junhui tersenyum tipis. Kemudian menyamakan langkahnya dengan pemuda itu.

"Tugasku menjagamu, apalagi?."

Minghao mendengus, "gua bukan anak kecil lagi yang harus dijagain." Ujarnya dan berjalan meninggalkan Junhui dibelakangnya.

Bukan Junhui jika mudah menyerah hanya dengan gertakan seperti itu. Pria itu kembali menyamakan langkahnya dengan Minghao, sedangkan pemuda Xu itu sudah lelah dan membiarkan apa yang dilakukan pria itu.

"Gue boleh tanya sesuatu?."

Junhui menoleh kearah Minghao yang saat ini sedang menatapnya. "Tanya saja, selagi aku memiliki hak buat menjawab pertanyaan mu."

"Gimana caranya biar gue bisa bawa temen-temen gue keluar dari sini? Kenapa Jihoon dipanggil ratu sama harimau itu? Kenapa Kak Han sekarang bisa ngerubah rambutnya jadi panjang padahal dia paling ngga suka rambut panjang. Kenapa seakan-akan kita lagi didunia fantasi?, kenapa gue ngga bisa keluar dari lingkungan ini? Waktu kita semua dikejar Rongue? Kita semua udah nyoba nyari jalan yang pertama kita lewatin, tapi kita balik lagi ke lokasi camping itu?."

Minghao menatap kearah Junhui dengan tatapan penuh tanya, sejak awal pertanyaan-pertanyaan itu terus saja menganggu dirinya.

Junhui tersenyum kemudian mengenggam tangan Minghao, "pejamkanlah matamu."

Tanpa bertanya lebih, Minghao memejamkan matanya.

Tak lama, tubuh itu limbung dan jatuh kedalam pelukan Junhui.

Tapi pria itu menyeringai, "apa memang semudah ini untuk menipu manusia?." Ujarnya Junhui kemudian melesat pergi dengan Minghao yang tidak sadarkan diri.

"MAKANAN SIAPPP." Suara Seungkwan terdengar menggelegar disemua sudut rumah itu,

"Jangan teriak-teriak kenapa si?." Ujar Jihoon dengan kesal.

"Jihoon anjing, bisa ngga si tu macan ditinggal dulu kek. Serem lo kemana-mana bawa gituan." Ujar Seungkwan, bagaimana tidak jika Harimau itu terus saja mengikuti langkah Jihoon sejak tadi.

Semua orang sudah berkumpul disana, bahkan Jeonghan yang tadi sempat pingsan itu sudah sadar.

"Eh bentar, Minghao mana?." Ujar Wonwoo saar sadar jika salah satu adiknya tidak ada diantara mereka.

Junhui memejamkan matanya saat telinganya berdengung, "ada penyusup." Lirihnya,

Jihoon yang mendengar itu mengernyit, "penyusup?, eh tapi tadi gue sempet liat kalau Minghao lagi sama lo kok." Ujarnya.

Junhui menatap kearah Mingyu yang kini juga menatapnya, "bendera perang sudah terkibar Mingyu."

Jeonghan mendongakan kepalanya dan menatap tepat kearah mata Junhui, "dia menyerupai mu, Hui."

Junhui menatap tak percaya kearah Jeonghan yang kini juga sedang menatapnya.

Tanpa berucap apapun Junhui bangkit seraya menarik kerah belakang Mingyu yang hampir saja berhasil menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulutnya.

"YAISH, SETIDAKNYA BIARKAN NASI ITU MASUK KEDALAM MULUTKU WEN JUNHUI!!!." Pekik Mingyu saat tubuh bongsornya itu sudah diajak masuk kedalam portal yang dibuat oleh Junhui.

Jangan mencari Soonyoung dan Hansol, karna dua pria itu sudah langsung kembali kemansion milik Seungcheol.

Jeonghan menghela nafasnya pelan,

λυκάνθρωπος Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang