vampire wannabe (1)

4.7K 51 1
                                    

Elis masih didalam kamarnya, dia sudah mempersiapkan semuanya. Mulai dari pakaian, sepatu, gelang, jam tangan, semuanya yang akan dia kenakan nanti malam ke acara konser itu. Tetapi masih ada satu hal yang mengganjal pikirannya, Dad ! Dad tidak akan mengizinkannya lagi untuk keluar malam, apa lagi ke acara konser. Arghhhhhhhh ! Pikirannya kacau. Walau dia sudah memprsiapkan selimut nya dan menggulungnya dan mengikanya dengan dua selimut lainnya sehingga terlihat seperti tali, tentu saja dia akan menggunakannya untuk menuruni jendela kamarnya dari lantai dua, tetapi tetap saja kan lebih menyenangkan jika ayahnya mengizinkan dia untuk pergi nanti malam.

Tiba tiba pintu depan rumahnya terbuka. Elis menuruni tangga dengan cepat. Dia menyapa ayahnya dengan wajah innocent.

"Daaaaaaaad, cepat sekali?" Elis akan berupaya untuk mengambil hati ayahya kali ini.

"Sekarang sudah jam enam bukan, memang jam segini dad pulang kerja, ada apa kau ini?" ayahnya tidak menyadari apa yang sedang di pikirkan oleh anaknya itu.

"Dad mau ku buatkan kopi?" Elis kembali memberikan wajahnya yang manis kepada ayahnya.

"Ku akui kau memang aneh hari ini, tetapi aku juga ingin kopi" Ayahnya mengambil kursi duduknya dan meletakkannya di depan TV dan segera kembali ke rutinitasnya sepulang kerja, menonton berita. Kenapa dia tidak tahu tentang vampire yang di ceritakn Cristie , padahal ayahnya selalu menonton berita. Bodoh pikirnya lagi. 

"Oh ya jangan terlalu banyak susu" Ayahnya berteriak dari ruang tengah

"Oke dad" Elis masih dengan keceriaannya, dia belum memberanikan diri untuk segera berbicara tentang konser, dia akan membicarakannya setelah ayahnya meminum kopi buatannya itu.

Elis meletakkan kopi buatannya di meja kecil yang berada di samping ayahnya duduk. Elis berharap ayahnya segera meminum kopi buatannya, dan itu akan mempercepat suasana.

Akhirnya setelah agak lama menunggu ayahnya meminum kopi, ayahnya menyentuh kopi buatan Elis, dia menyeruput sedikit kopi itu, dia ingin menyemburkan air kopi itu, terlalu pahit pikirnya. Tetapi tidak ia lakukan, Elis pasti kecewa jika dia melakukan itu. Dia terpaksa meminum setengah gelas kopi itu sebelum meletakkannya kembali ke meja.

"Dad" Elis memberanikan dirinya memulai pembicaraan di tengah keheningan. Ayahnya terlalu fokus menonton TV, sekarang sudah bukan acara berita petang tetapi telah berganti ke acara sport.

"Dad" kali ini lebih keras dari sebelumnya

"Apa Elis" tampak nada kesal di suara ayahnya, tetapi Elis tidak memperdulikannya, dia harus mengatakannya sekarang.

"Nanti malam aku akan pergi bersama Cristie dan Dom ke acara konser  The Skylar, dan aku berjanji aku tidak akan pulang malam malam, aku akan sampai di rumah sekitar jam 12, aku janji" Elis mengucapkan semua kata kata itu dengan intonasi yang cepat, hampir tidak ada titik di sana.

"Dad tidak begitu mendengar apa yang kau ucapkan barusan, tetapi yang dad dengar kau akan pulang jam 12, dan tentu kau tahu dad akan menjawab tidak" ayahnya kembali fokus ke acara TV nya dan tidak memperdulikan Elis yang sedang duduk memohon di sebelahnya.

"Ayolah dad, The Skylar!" Elis kembali bersuara dengan menekankan suaranya pada kata The Skylar.

"Dad" Elis mengguncang guncangkan badan ayahnya berharap ayahnya berpaling ke arah Elis untuk mengizinkannya pergi.

"Elis, percuma saja, dad sudah sering mendapat masalah karena kau pulang malam, dan seharusnya kau juga tahu, kalau kau ini seorang gadis, tidak baik pulang malam" Ayahnya tidak melepaskan pandangannya ke arah TV 

"Aku tidak pergi sendiri, ada Cristie dan Dom, pleaseeeeeeeee" Elis memperlembut kata kata please kali ini.

"Pergilah naik ke atas dan segera tidur, oh ya kau bilang kau memiliki blog, kenapa kau tidak menulis blog saja, pasti menyenangkan" ayahnya mengganti topik pembicaraan, tentu saja Elis menjadi bertambah dongkol.

vampire wannabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang